Arsip:

SDGs 4

Tim Reactics Chem-E Car UGM Juara I AIChE Chem-E Car Regional Competition 2024

Reactics Chem-E Car Universitas Gadjah Mada kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dalam kompetisi AIChE Chem-E Car Regional Competition 2024 di PEM Akamigas, Cepu, Jawa Tengah pada 30-31 Agustus 2024. Tim Reactics Chem-E Car UGM berhasil meraih 1st Place Race Chem-E Car Competition dan 1st Runner Up Chem-E Car Poster Award. Tim Reactics Chem-E Car UGM di bawah bimbingan Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD. ini diketuai oleh Ikhlasul Amal Abda’i (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika) dan beranggotakan empat orang, yaitu Isaac Varado (Departemen Teknik Kimia), Muhammad Alvin Sofyan (Departemen Teknik Kimia), Muhammad Manaf Romli (Departemen Teknik Mesin dan Industri), serta Oktavianus Stevian Angelino (Departemen Teknik Kimia). Selain itu, terdapat manager, Muhammad Andriano Hasnam (Departemen Teknik Nuklir dan Fisika) untuk membantu persiapan Tim Reactics dalam membuat rancangan kendaraan berbasis kimia yang ramah lingkungan dan efisien dalam menghasilkan energi.

Sebagai tuan rumah kompetisi regional dalam rangka student conference yang diselenggarakan oleh AIChE student chapter Indonesia tahun ini, Indonesia menyeleksi sebanyak 15 universitas peserta hingga terpilih 5 universitas yang bertanding di final, yaitu UGM, ITS, UPN Veteran Yogyakarta, UNS, dan UAD. Objektif dari kompetisi ini adalah peserta diminta untuk membuat sebuah mobil dengan ukuran compact yang dapat digerakkan menggunakan pendorong reaksi kimia dengan komposisi yang tepat sehingga dapat dijalankan pada lintasan dengan variasi panjang lintasan 15 sampai 30 meter. Memperolah nilai kumulatif tertinggi, Tim Reactics Chem-E Car UGM berhasil memperoleh posisi terunggul dari 5 peserta yang bertanding dan terpilih sebagai juara I. Muhammad Manaf Romli menjelaskan bahwa setelah memenangkan tahap regional, nantinya Tim Reactics Chem-E Car UGM akan mengikuti event selanjutnya ke Amerika Serikat sebagai home base AIChE. “Sebagai juara I, Tim Reactics Chem-E Car UGM secara otomatis telah ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia untuk berangkat ke Amerika Serikat dan bertanding dengan peserta dari regional lain,” tutur Romli.

Ikhlasul Amal Abda’i menuturkan bahwa Tim Reactics Chem-E Car UGM telah melakukan riset panjang dan uji coba dari bulan Maret hingga bulan Agustus 2024 untuk kompetisi ini. “Banyak rintangan yang dilewati selama persiapan, tetapi kami bisa melewatinya dan menunjukkan dedikasi serta keahlian kami. Perlombaan ini menjadi perlombaan yang sangat berkesan karena semua tim bertanding secara sportif dan memberi perlawanan yang sangat ketat”, ujarnya. Ia menyampaikan bahwa menjadi pemenang dalam kompetisi ini merupakan hasil kerja keras Tim Reactics Chem-E Car UGM selama ini.

Romli menuturkan bahwa tuntutan objektif untuk membuat desain sampai produk mobil dengan ukuran compact dan bereksperimen dengan variabel-variabel yang dapat memengaruhi laju mobil, seperti reaksi bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk mendapat hasil yang akurat, dan juga proses manufaktur serta proses perakitan dari mobil lengkap dengan proses konversi reaksi kimia menjadi momentum kinetik menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh tim. “Kesannya bahagia dan senang, karena dari awal ikut komunitas dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama ini di Teknik Mesin ternyata bisa ada hasilnya, dan peluangan waktu untuk itu bisa memberikan sebuah pencapaian,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Romli berpesan kepada adik tingkat Teknik Mesin  bahwa selama kuliah, terdapat banyak peluang lomba yang dapat dimanfaatkan. “Sekalipun terasa berat dan capek ikut lomba, jangan merasa itu sia-sia. Setiap pengalaman dan waktu yang berharga dapat dimanfaatkan sebetul-betulnya,” pungkasnya. Setelah memperoleh 1st place, Tim Reactics Chem-E Car UGM akan mengikuti kompetisi AIChE selanjutnya di Amerika Serikat pada Oktober 2024.

Sumber berita: wawancara Tim Humas DTMI dan laman web DTK
Sumber gambar: laman web DTK

Prof. Gesang Nugroho Luncurkan Pesawat Tanpa Awak “PALAPA S-1”

Dosen Teknik Mesin UGM, Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T.,  IPM. dan Tim Flying Object Research Center (FORCE) melaksanakan peluncuran produk riset berupa pesawat tanpa awak yang dinamai “PALAPA S-1”, pada Selasa (03/09), bertempat di Gedung Pancabrata Prof. Herman Johannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM. PALAPA S-1 merupakan produk riset yang menjadi luaran kerja sama antara UGM dan industri dengan pendanaan dari LPDP.  Acara peluncuran turut mengundang beberapa tamu kehormatan, antara lain Rektor UGM, Kapolda DIY, Kepala Badan Intelijen Negara DIY, Komandan Lanud Adisutjipto dan Adi Sumarmo, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalop) BNPB, Direktur PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), Dekan Fakultas Teknik UGM, Direktur Penelitian UGM, dan Direktur Pengembangan Usaha UGM.

Dimulai sejak 2021 dengan menggandeng PT. YPTI sebagai mitra industri dalam pembuatan mold atau cetakan dari badan pesawat sekaligus mitra dalam pengajuan dana LPDP, dan setelah melewati berbagai macam proses pengembangan dan juga uji kelayakan, pesawat tanpa awak yang mengambil inspirasi namanya dari sumpah yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada (menyesuaikan dengan homebase penelitiannya di Universitas Gadjah Mada) ini akhirnya resmi diluncurkan untuk berbagai macam penggunaan. Peluncuran ditandai dengan pemotongan pita oleh Dekan Fakultas Teknik UGM,  Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.. Prof. Gesang menyampaikan bahwa untuk saat ini, PALAPA S-1 akan difungsikan sebagai sarana pendeteksi dini kebakaran hutan. “Titik panas akan dideteksi oleh satelit, kemudian pesawat akan menuju titik panas untuk melakukan validasi bahwa titik panas tersebut adalah benar titik api untuk kemudian dilakukan pemadaman oleh tim pemadam, “ jelas Prof. Gesang. 

Mampu terbang selama 6 jam tanpa henti, PALAPA S-1 memiliki jangkauan telemetri sejauh 50 kilometer dan mapping seluas 3500 hektar, dan masih bisa ditambah lagi jangkauannya seiring dengan pengembangan perangkat yang dibawa oleh pesawat.  Prof. Gesang menambahkan bahwa pemanfaatan PALAPA S-1 juga dapat diterapkan pada ranah militer sebagai sarana pengintaian musuh, patroli laut, dan pengawasan perkebunan, dan setelah melakukan serangkaian partisipasi pameran, Prof. Gesang menginformasikan bahwa PALAPA S-1 sudah diminati oleh beberapa instansi, antara lain TNI AL dan juga Kepolisian Republik Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan permintaan pengadaan PALAPA S-1, PT. Laksita Karya Dirga sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam manufaktur dan proses komersialisasi PALAPA S-1 dalam 3 bulan mampu untuk membuat sebanyak 7 sampai 10 unit dengan sistem pemesanan. Karena cetakan untuk PALAPA S-1 telah ada, maka proses produksi sudah bisa dilaksanakan, dengan pemesan saat ini adalah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Untuk pengembangan lanjutan, PALAPA S-1 akan dilengkapi dengan sensor cerdas, sehingga pemantauan PALAPA S-1 dapat menjangkau area bawah tanah, dan juga akan dikembangkan PALAPA S-2 dengan ukuran lebih besar dan durasi terbang 12 jam .

Sebagai karya anak bangsa, PALAPA S-1 memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30-40 persen, dan selanjutnya akan terus dilakukan peningkatan. Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc. menyampaikan bahwa PALAPA S-1 memiliki potensi untuk terus dilakukan pengembangan dan dengan sedang berprosesnya perizinan dan sertifikasi, nantinya diharapkan akan mempererat kolaborasi antara universitas dengan industri. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dengan menambahkan bahwa PALAPA S-1 dapat berkembang lebih baik dengan pengunaan satelit, sehingga akan lebih erat kolaborasi yang ada, terutama juga dengan pengguna (user). Acara peluncuran dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D. dengan narasumber Prof. Gesang Nugroho dan Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. sebagai tim periset dan pengembang PALAPA  S-1. Sesi diskusi membuka kesempatan bagi hadirin tamu undangan untuk menanyakan segala macam informasi yang berkenaan dengan PALAPA S-1. Pada sesi diskusi tersebut, Kepala BIN Daerah DIY Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo menyatakan bahwa spesifikasi yang dimiliki PALAPA S-1 sesuai dengan kebutuhan TNI untuk operasi pengintaian.

Dosen Teknik Industri UGM Bagikan Penerapan Capstone Design dalam Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice”

BKSTI Pusat mengadakan Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice” yang ditujukan untuk umum dan civitas akademisi Bidang Teknik Industri di Perguruan Tinggi di Indonesia pada Rabu (21/08), dihadiri kurang lebih 250 peserta dari kalangan akademisi Program Teknik Industri seluruh Indonesia. Capstone Design merupakan kursus atau proyek akhir yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama studi mereka dalam suatu proyek nyata atau simulasi yang kompleks. Dosen Teknik Industri UGM,  Dr. Eng. Ir. Titis WIjayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. menjadi pembicara dalam Webinar sebagai pemateri “Best Practice

Acara Webinar ini dipandu oleh Agustina Eunike., S.T., M.T., MBA sebagai MC acara Webinar dan dibuka oleh sambutan dari Ketua BKSTI, Nurhadi Siswanto. Ph.D.. Acara kemudian memasuki agenda utama Webinar, yaitu pemaparan materi dari Dr. Titis sebagai pembicara.

Dr. Titis dalam paparannya menyampaikan Capstone Design dalam kurikulum Teknik Industri adalah proyek akhir yang biasanya dilakukan pada tahun terakhir studi mahasiswa dan dirancang untuk mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Capstone Design dalam konteks Teknik Industri.

Tujuan Utama Mata Kuliah Capstone Design ini yaitu :

  • Integrasi Pengetahuan: Capstone Design bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari, seperti manajemen rantai pasok, optimasi, produksi, manajemen kualitas, ergonomi, dan sistem informasi industri.
  • Pemecahan Masalah Nyata: Mahasiswa diberikan masalah yang nyata dari industri atau situasi simulasi yang menantang, yang membutuhkan solusi berbasis teknik.
  • Pengembangan Keterampilan Profesional: Selain keterampilan teknis, mahasiswa juga dilatih untuk mengembangkan soft skills, seperti kerja tim, manajemen proyek, komunikasi, dan presentasi.

Lebih lanjut, Dr. Titis menjelaskan bahwa di Prodi Teknik Industri UGM, pelaksaanan Capstone Design ini dalam bentuk Project Milestone pada Gambar dibawah ini :

Sumber : Materi Webinar  Capstone Design Project Milestone (Titis, 2024)

Pelaksanaan Project Milestone  dalam satu semester dibagi 4 milestone di tambah 1 milestone yaitu Debriefing dan UAS. Selain itu, pada setiap fase ada mentoring dan dilakukan penilaian oleh dosen pengampu guna memberikan feedback kepada mahasiswa terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan. “Penerapan Capstone Design ini memiliki peran penting dalam memastikan bahwa lulusan Teknik Industri tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga kemampuan praktis untuk menerapkannya dalam situasi nyata,” ujar Dr. Titis pada akhir sesi.

Dalam sambutan pembukaan Webinar, Nurhadi menyatakan Webinar ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang dan juga aplikasi Capstone Design untuk diterapkan di masing-masing Prodi dan Departemen Teknik Industri perguruan tinggi di Indonesia agar memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknis, kepemimpinan, kolaborasi tim, serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Adakan Seminar, ZWSoft Donasikan Ratusan Perangkat Lunak Desain untuk DTMI

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar “Menuju Inovasi” yang diadakan oleh ZWSoft Co., Ltd. pada Senin (19/08), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Dalam seminar “Menuju Inovasi” ini, ZWSoft membuka kesempatan bagi bukan hanya mahasiswa Teknik Mesin, namun juga mahasiswa IUP Teknik Industri, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL), dan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Wilayah Kota (DTAP) UGM untuk menjadi peserta. Dihadiri oleh sebanyak 68 peserta, seminar yang merupakan perwujudan program University Donation dari  ZWSoft dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam sambutannya, Ir. Muslim menyampaikan bahwa seminar ini kiranya dapat memajukan kemampuan mahasiswa dan permulaan kerja sama antara ZWSoft dan UGM dalam hal inovasi desain. Hal senada disampaikan oleh Country Manager untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Selandia Baru, Patrick Zi dalam sambutannya, “pertemuan ini merupakan permulaan untuk kerja sama dan inovasi di waktu mendatang antara ZWSoft dan UGM.” Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemberian sebanyak 136 akses akun gratis aplikasi ZWCAD dan ZW3D yang dilaksanakan oleh Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga dan Patrick Zi sebagai perwakilan ZWSoft.

Oleh karena ZWSoft merupakan perusahaan yang baru melaksanakan kerja sama dengan DTMI UGM, untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai perusahaan dan produk-produknya, Sam Lee dari ZWSoft memberikan pengenalan singkat mengenai perusahaan yang berpusat di Guangzhou, Tiongkok ini. Telah berdiri dan beroperasi selama 26 tahun, Sam memaparkan bahwa ZWSoft berfokus pada pengembangan aplikasi desain yang digunakan dalam dunia teknik, dengan produk yang ditawarkan kepada UGM adalah ZWCAD dan ZW3D. Penjelasan lebih terperinci mengenai aplikasi ZWCAD dan ZW3D dijelaskan lebih lengkap oleh Technical Support Engineer ZWSoft, Candra Diningrat. Candra memberikan pemaparan komprehensif mengenai ZWCAD dan ZW3D, yang meliputi fitur-fitur yang tersedia, cara kerja, kompatibilitas dengan perangkat lunak lain, dan tentu keunggulan yang dimiliki oleh kedua aplikasi tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Ir. Muslim menuturkan bahwa selain berkunjung ke DTMI, ZWSoft juga berkunjung ke DTSL dan DTAP secara langsung guna penjajakan kerja sama.

Mahasiswa Angkatan Pertama IUP Teknik Industri UGM Ikuti Kuliah Perdana 2024

Mahasiswa baru International Undergraduate Program  (IUP) Teknik Industri UGM melaksanakan kuliah perdana pada Senin (12/08), bertempat di ruang kelas 4A1, Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikusumo – Smart and Green Learning Center(SGLC) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sebagai kelas internasional, mahasiswa IUP diwajibkan melaksanakan kegiatan international exposure di semester 6 dan pelaksanaan kuliah dilakukan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Kuliah perdana mahasiswa baru IUP dilaksanakan pada pukul 13.00 sesudah acara Info Day Program Sarjana Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) usai, bersamaan dengan perkuliahan mahasiswa baru Prodi Teknik Mesin dan Prodi Teknik Industri reguler. Sebanyak 21 mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah Fisika 1 dengan dosen pengampu Dr. Eng. Adhika Widyaparaga.   

Ditemui oleh Tim Humas DTMI, salah satu mahasiswa baru IUP Teknik Industri asal Tangerang Selatan, Banten, Rafi Fadilah Yasar, menyatakan bahwa kuliah IUP dirasa cukup unik. “Kita selama belajar di sekolah negeri kan menggunakan Bahasa Indonesia, jadi ketika kuliah full Bahasa Inggris terasa ini hal baru dan perlu beradaptasi,” jelas Rafi. Erland Liko Brains, mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM asal Bekasi, Jawa Barat mengatakan bahwa ia memiliki ketertarikan terhadap topik Supply Chain Management, sehingga ia memilih untuk berkuliah di Teknik Industri UGM. “Saya memilih untuk mendaftar di IUP karena saya bercita-cita untuk kuliah di luar negeri, jadi salah satu jalur untuk menggapai cita-cita tersebut adalah melalui jalur internasional, yaitu IUP,” tutur Erland. Erland menambahkan harapannya selama berkuliah di Teknik Industri UGM adalah menambah banyak teman, memperbanyak pengalaman melalui organisasi kemahasiswaan, dan lulus dengan nilai yang terbaik.

Dalam wawancara dengan Tim Humas DTMI, Pak Adhika memberikan kesannya terhadap kelas IUP. “Mahasiswa baru menyadari bahwa mereka berada pada historic moment, yaitu kelas pertama dan angkatan pertama IUP di Teknik Industri, sehingga mahasiswa cukup excited dengan kelas pertama itu,” kata Pak Adhika. Beliau menambahkan bahwa karena angkatan pertama kelas IUP berjumlah 21 orang, sangat memungkinkan terjadinya diskusi  yang lebih banyak. “Oleh karena proses seleksi kita cukup ketat dan kompetitif, kita bisa memperoleh mahasiswa yang sharp, responsif, dan memiliki kemampuan English yang bagus. Sehingga dalam diskusi, banyak muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup tajam,” tambahnya.

Mencoba untuk menilik kelas reguler maupun IUP, Pak Adhika melihat bahwa tingkat kompetitif mahasiswa dari kedua program sama tingginya, dengan perbedaan pada interaksi dengan menggunakan 2 bahasa yang berbeda dan ukuran kelas IUP yang lebih kecil sehingga lebih cepat terjadi diskusi. “High quality harus selalu dijaga, baik IUP atau reguler, sehingga kami tetap harus mengajar dengan kualitas tinggi untuk program manapun,” tegasnya. Manfaat yang diperoleh dengan adanya kedua macam program dengan skala kelas yang berbeda adalah banyaknya ide inovasi pedagogi (metode mengajar/menghantarkan materi) yang bisa diperoleh yang dapat diterapkan di masing-masing program, sehingga akan menguntungkan baik untuk program reguler maupun IUP.

Harapan Pak Adhika dengan adanya IUP Teknik Industri dan IUP Teknik Mesin yang akan dibuka pertama kali pada 2025 adalah nantinya akan muncul pertukaran wawasan dengan mahasiswa dari program reguler, terutama ketika IUP semakin dikenal dan menarik semakin banyak mahasiswa dari luar negeri untuk bergabung, maka manfaat yang diperoleh bagi semua pihak akan semakin besar. “Meski melalui jalur penerimaan yang berbeda, mahasiswa IUP dan mahasiswa reguler sama-sama memiliki kualitas yang tinggi, apalagi nantinya mahasiswa dari kedua program akan bertemu dalam  melting pot di DTMI, baik itu via HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) maupun KMTM (Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin), ataupun di tempat berkumpul mahasiswa yang lain di DTMI seperti di Literacy Center dan di laboratorium. Sehingga, melalui interaksi, diharapkan mahasiswa bisa saling belajar dan saling mengangkat,” pungkasnya.

Untuk IUP Teknik Industri angkatan kedua, pendaftaran akan dibuka pada awal tahun 2025, bersamaan dengan pembukaan pendaftaran IUP Teknik Mesin angkatan pertama.

Inovasi “WEAR-TAPS” Hantarkan UGM Raih Juara 1 Lomba Poster Ergocamp VIII


Tim “ERGOSSONG” Teknik Industri UGM berhasil menjuarai lomba poster dalam perhelatan Ergocamp VIII yang diadakan oleh Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Perhelatan yang berlokasi di Bandung ini memiliki 2 mata acara utama, yaitu Kongres PEI untuk dosen dengan agenda pemilihan ketua PEI selanjutnya dan Lomba Esai dan Poster untuk mahasiswa. Tempat pelaksanaan dari Ergocamp VIII dibedakan berdasar mata acara utama, yaitu di Universitas Katolik Parahyangan untuk Kongres dan di Universitas Islam Bandung untuk Lomba Poster dan Esai.

Beranggotakan 3 orang, yaitu Shabrina Tias Warastri (Teknik Industri 2021), Damar Patria Senoaji (Teknik Industri 2021), dan Devi Pinasthika Sirait (Teknik Industri 2022), tim ERGOSSONG meraih juara 1, mengungguli 134 peserta lain dari 31 universitas di seluruh Indonesia, dan menjadi karya terbaik dari 50 poster yang dipertandingkan. Devi menyatakan bahwa proses Lomba Poster ini sudah berjalan sejak dibukanya pendaftaran pada 23 Maret 2024. “Proses poster kami sendiri berlangsung dari bulan Juni, sampai registrasi ditutup pada 22 Juli 2024. Poster-poster yang bertanding dicetak dengan ukuran A3, dipajang di 3 ruangan, dan dinilai secara langsung oleh para juri,” jelas Devi. Dari 50 poster yang bertanding, akan ditentukan 5 besar yang nantinya akan melaksanakan presentasi di hadapan dewan juri. Shabrina menginformasikan bahwa juri mengambil juara 1, 2, 3, harapan 1, harapan 2, dan juara favorit, dengan juara 1 diraih oleh tim ERGOSSONG Universitas Gadjah Mada, juara 2 diraih oleh tim ERGOCHEN dari Universitas Indonesia, juara 3 diraih oleh Muhammad Asaefuddin Nugraha dari Politeknik Ketenagakerjaan, juara harapan 1 diraih oleh Kania Sahara Oktavina dari Universitas Islam Bandung, juara harapan 2 diraih oleh tim HMTI UMI dari Universitas Muslim Indonesia, dan juara favorit diraih oleh tim Epskuy Team dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Sesuai dengan tema Ergocamp VIII “Ergonomi di Era Industri 4.0”, tim ERGOSSONG menyusun sebuah poster yang menawarkan sebuah inovasi bernama “WEAR-TAPS” (Wearable Tracking for Posture, Activity, and Physiological States). Devi menjelaskan bahwa inovasi yang merupakan penerapan teknologi 4.0 ke dalam sebuah wearpack ini menargetkan para pekerja yang beroperasi di lingkungan kerja high risk dan membutuhkan monitoring kondisi fisik mereka secara ketat dan real time, seperti di industri oil and gas sebagai penggunanya, dengan menggunakan aplikasi dalam monitoring secara real time. Ditinjau dari aspek ergonomika, inovasi ini menawarkan 3 fitur:

  1. oleh karena pekerja yang menjadi target pengguna riskan mengalami MSDs (musculoskeletal disorders/cedera tulang belakang), WEAR-TAPS akan melakukan tracking posisi tubuh dengan menggunakan standar RULA REBA, sehingga jika telah melebihi batas aman, WEAR-TAPS akan memberikan alert ke pengguna;
  2. berkaitan dengan detak jantung dan waktu istirahat dalam suatu pekerjaan, WEAR-TAPS juga akan melakukan pemantauan, sehingga ketika detak jantung dalam kondisi tidak wajar dan sudah memasuki waktu istirahat kerja, maka alat akan memberikan notifikasi kepada pengguna;
  3. pengguna bisa menggunakan fitur pengatur suhu dalam WEAR-TAPS, dengan pilihan heating pad untuk digunakan dalam kondisi lingkungan dingin dan cooling fan untuk digunakan dalam kondisi lingkungan yang panas.

Saat diminta kesannya selama mengikuti proses penjurian hingga juara, Devi menyatakan bahwa banyak hal dalam proses yang dilewati ternyata di luar ekspektasi kelompoknya, terutama saat melaksanakan technical meeting di Bandung. “Tapi ketika mengikuti kegiatan langsung di sana ternyata seru. Poin yang aku suka adalah ketika bertemu teman-teman dari universitas lain dan saling berbagi insight,” tuturnya. Di sisi lain, Devi merasa meski dalam timnya ia adalah yang paling muda dan banyak materi yang belum ia dapatkan di perkuliahan, rekan satu timnya dengan senang hati berbagi dan membimbing, sehingga ia bisa memperoleh materi lebih cepat dibanding teman-temannya dalam satu angkatan. “Take the opportunity and do your best. Jangan berorientasi sama menang atau kalah. Selama proses pengerjaan dan sepanjang kegiatan, cari insight sebanyak mungkin, karena dengan begitu, jadi ada keinginan untuk eksplor terus-menerus,” pesan Devi untuk teman-teman mahasiswa. “Semangat buat temen-temen 23 & 24, jangan lupa ya untuk mulai coba eksplorasi hal yang seru di perkuliahan yaitu mengikuti lomba, jangan malu dan malas untuk mencoba karena tidak ada ruginya,” tambah Shabrina.

Selain 2 agenda utama yang telah disebutkan, Ergocamp VIII juga mengadakan seminar nasional yang diisi oleh para ahli di bidang ergonomika, yaitu Prof. Ir. Hardianto Iridiastadi, MSIE., Ph.D., CPE. (Guru Besar ITB Bidang Ilmu Fisiologi Kerja), Ir. Tazar Marta Kurniawan, MBA., IPU., CRP. (Direktur Operasi PT. LEN INDUSTRI (Persero)), dan Ir. Hardianto Atmadja, S.E. (Presiden Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk), fieldtrip, ramah tamah untuk memperkuat bonding antar universitas, forum diskusi terkait topik-topik ergonomi dan industri, dan penampilan kreativitas dari para peserta sebagai penutup rangkaian Ergocamp VIII.

Teknik Mesin UGM Tumbuhkan Motivasi Studi Lanjut dalam Kunjungan Siswa

Program Studi (Prodi) Sarjana Teknik Mesin UGM menerima kunjungan dari SMK Negeri 4 Bogor, Selasa (30/07). Rombongan siswa dan guru SMK Negeri 4 Bogor diterima dan disambut oleh Koordinator Urusan (Kour) Akademik dan Kemahasiswaan, Suprihatiningsih, S.E., dan Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM,  Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. di Ruang Sidang A-1 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Menyampaikan sambutan di awal kunjungan kali ini, Suprihatiningsih mengucapkan selamat datang kepada tamu rombongan. “Semoga kunjungan ini dapat bermanfaat bagi siswa siswi,” ucap Suprihatiningsih. Suprihatiningsih juga menyampaikan bahwa Prodi Sarjana Teknik Mesin UGM akan membuka International Undergraduate Program (IUP) di tahun depan, sehingga dapat menjadi pilihan kesempatan untuk para siswa dalam melanjutkan studi dengan keuntungan adanya international exposure. Drs. Mulya Murprihartono, M.Si. selaku Kepala SMK Negeri 4 Bogor menerima sambutan selamat datang dari prodi dan menyatakan terima kasih atas diterimanya kunjungan tersebut. “Kiranya kunjungan ini dapat menumbuhkan motivasi para siswa untuk melanjutkan kuliah,” ujar Mulya. Mulya menginformasikan bahwa para siswa yang  hadir dalam kunjungan ke Teknik Mesin UGM kali ini berasal dari 2 jurusan kompetensi keahlian, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif) dan Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur (Pengelasan). Oleh karena siswa SMK biasanya memiliki orientasi untuk langsung bekerja setelah lulus dan jarang yang ingin melanjutkan studi ke jenjang Sarjana, Mulya menambahkan, maka sekolah mengadakan kunjungan ke universitas guna menumbuhkan motivasi para siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah sambutan-sambutan disampaikan, acara di Ruang Sidang A-1 dilanjutkan dengan presentasi mengenai DTMI dan secara khusus Prodi Teknik Mesin oleh Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam presentasinya, Muslim bukan hanya menyampaikan pengenalan mengenai Prodi Teknik Mesin, namun juga menginformasikan prospek kerja, karir alumni, dan juga mengenai kegiatan-kegiatan mahasiswa yang positif dan menyenangkan. Presentasi mengenai kegiatan mahasiswa kemudian disampaikan lebih terinci oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM, Dio Alif Saputra . Dio memberikan presentasi singkat mengenai organisasi KMTM dan program-programnya, dan lebih banyak membagikan pengalaman-pengalamannya serta teman-temannya dalam menjalani perkuliahan di Teknik Mesin UGM, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru dan siswa dalam rangka memperkuat motivasi para siswa untuk melanjutkan studi.

Melengkapi kunjungan, para siswa dan guru dihantarkan oleh mahasiswa untuk berkunjung ke Laboratorium Konversi Energi (ditambah dengan Laboratorium Bahan Teknik) dan Teknik Manufaktur oleh karena kesesuaian kedua laboratorium tersebut dengan jurusan kompetensi keahlian dari para siswa yang berkunjung. Diharapkan dengan mengunjungi laboratorium, para siswa yang ingin melanjutkan studi memiliki gambaran mengenai seperti apa kerja laboratorium di Teknik Mesin UGM dan kaitannya dengan apa yang telah dipelajari di bangku sekolah.

Adhika: Pemahaman Islam yang benar serta kompetensi keilmuan yang kokoh bentuk generasi pemuda berkemajuan

Adhika Pramudhia Kirana turut serta berpartisipasi dalam Lomba Da’i Nasional yang diadakan oleh PK IMM FKIP UHAMKA Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman dalam rangkaian “Lomba KABAR FESTIVAL GEN Z”. Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Kepribadian Positif dalam Era Digital”. Perlombaan ini berlangsung sejak awal pendaftaran 12 Juni 2024 hingga pengumuman pada 14 Juli 2024 yang dilaksanakan keseluruhannya secara daring. Terdapat 2 cabang lomba yaitu Lomba Da’I untuk peserta dengan rentang usia 15-25 tahun bertema khusus “Membentuk Generasi Muda Berkemajuan” dan lomba Poster Islami tanpa batasan usia dengan tema khusus “Membentuk Habit Positif dalam Era Digital”.

Adhika berpartisipasi pada Lomba Da’i dengan mengumpulkan video yang dibatasi pada durasi 5-7 menit. Selama rentang waktu tersebut, penilaian didasarkan pada kesesuaian terhadap tema, ketepatan waktu, isi, relevansi dalil, dan kualitas video serta audio. Adhika membuka ceramahnya dengan mengangkat dalil umum terkait peran Islam sebagai agama yang berkemajuan, membawa dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman Tauhid yang murni. Tidak hanya itu, Adhika melengkapinya dengan beberapa dalil Quran dan Hadits yang menerangkan terkait urgensi menuntut ilmu yang dapat menghasilkan kebermanfaatan bagi agama dan dunia. Adhika kemudian menjelaskan lebih khusus terkait peran pemuda sebagai penggerak perubahan. 

“Pada zaman dan bangsa manapun, pemuda memiliki peran krusial sebagai pendobrak sekat-sekat kebuntuan. Dengan dibekali pemahaman Islam yang benar serta kompetensi keilmuan yang kokoh, akan terbentuk generasi pemuda berkemajuan yang dapat membawa perubahan positif dalam kultural, moral, maupun intelektual,” tutur Adhika. Adhika menekankan bahwa menjadi pemuda berkemajuan sudah semestinya memiliki bekal agama yang mumpuni dan kemampuan sains yang terampil di bidang apapun yang ditekuni dan diminati. Adhika juga berpesan bahwa setiap muslim adalah brand ambassador Islam, setiap muslim adalah Da’i. Tidak harus menjadi seorang ustaz yang berceramah, namun berkontribusi melalui bidang yang dikuasai dan bermanfaat dalam hal tersebut merupakan bagian dari mensyiarkan Islam sebagai agama yang juga menjunjung tinggi ilmu dan peradaban yang bermanfaat bagi sesama umat manusia. Dari keseluruhan penyampaian tersebut, Adhika berhasil meraih juara 2 dalam lomba Da’i ini dari total sekitar 33 peserta yang aktif berpartisipasi pada cabang lomba tersebut. Semoga dapat memotivasi bagi setiap mahasiswa untuk menekuni ilmu yang diminati dengan baik sembari membekali diri dengan ilmu agama yang kuat untuk membentuk moral, karakter, dan kesalehan pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.

(Sumber: Laman Web FT UGM)

Sekar Kinanti Raih 1st Winner Unilever Future Leaders League Global Round 2024

Sekar Kinanti, mahasiswi Teknik Industri 2021 berhasil meraih 1st Winner pada kompetisi Unilever Future Leaders League (UFLL) Global Round 2024. Kompetisi ini berkategori internasional, diselenggarakan oleh Unilever Global pada 11-12 Juli 2024 di London, United Kingdom.

UFLL Global merupakan lomba bisnis tingkat internasional tahunan yang menantang peserta untuk menyelesaikan kasus bisnis dari salah satu lini produk/brand Unilever.

Untuk berpartisipasi pada UFLL Global Round, Sekar dan semua peserta harus terlebih dahulu menjadi juara pada UFLL National Round di negara masing-masing. Sekar mewakili Indonesia bersama dua mahasiswa lain dari ITB selepas terpilih menjadi Individual Winner UFLL Indonesia Maret lalu.

Pada kompetisi ini, semua peserta telah lolos dari Unilever Future Leaders League National Round, yang berasal dari 20 negara, yakni: United States, United Kingdom, Italy, Poland, Netherlands, Mexico, D-A-CH (Germany, Austria, Switzerland), Lebanon, Turkiye, Egypt, South Korea, South Africa, India, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, Philippines, Thailand, Vietnam, Indonesia.

Case yang diberikan pada kompetisi tahun ini berpusat pada end-to-end strategy untuk distribusi dan marketing produk pada Diaspora Filipina di Amerika. “Saya bersyukur dapat membawa pulang gelar juara melalui strategi holistik yang kami angkat,” ungkap Sekar.

Bagi Sekar, perjalanan UFLL ini tidak mudah. Pesaing dari negara lain bukan hanya mahasiswa S1, tetapi juga mahasiswa S2 dan fresh graduate yang telah bekerja di Unilever. Target pasar untuk kasus yang diberikan pun cukup sulit ditemukan, sehingga proses riset menjadi lebih menantang. Sekar bersyukur dapat memperoleh kesempatan berharga ini. “Bagi saya, UFLL lebih dari sekadar lomba,” katanya.

Pengalaman luar biasa bagi Sekar dapat belajar banyak dari berbagai mentor dari eksekutif Unilever melalui rangkaian coaching. Termasuk juga kesempatan menjelajahi London dalam suasana multikultural melalui perjumpaan dengan berbagai negara, serta mempresentasikan ide di hadapan eksekutif Unilever Global. Tentu ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.

Atas capaian ini, Sekar dan tim berkesempatan mengerjakan proyek kolaboratif bersama Unilever Global dalam beberapa bulan mendatang. “Kesempatan ini sangat berharga dan tentu saja sangat Saya nantikan,” jelas Sekar.

Suatu kehormatan bagi Sekar dapat mewakili Indonesia dan membawa pulang gelar juara. “Pencapaian ini menjadi pengingat bahwa Saya–dan kita semua, selalu jauh lebih mampu dari yang kita pikirkan, selama kita percaya dan memberikan yang terbaik,” pesan Sekar. (Sumber: Laman web FT UGM)

Mahasiswa Teknik Mesin Inisiasi Penelitian Pembangkit Listrik Tenaga Angin Tanpa Baling-Baling

Pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat. Konsep yang mengacu pada teknologi pembangkit listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan berfokus pada eliminasi penggunaan baling-baling dalam turbin angin tradisional.


Belum lama ini, sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan riset terkait topik tersebut. Penelitian yang diinisiasi oleh Samsul Ma’arip (Teknik Mesin 2022) bersama timnya ini berusaha mengoptimalkan potensi pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling dengan menggunakan pendekatan multidimensional dan Internet of Things (IoT).

Samsul Ma’arip dalam penelitiannya dibantu oleh empat peneliti lainnya yaitu Hasan Adi Nugraha (Geografi 2021), Naufal Athiyya Hammam (Teknik Mesin 2022), Nazwa Nurannisa P. S. (Vokasi 2021), dan Riski Firnanda (Vokasi 2023) dengan dosen pembimbing Ir. Muhammad Aulia Rahman, S.T., M.Sc.
Muhammad Aulia Rahman selaku dosen pembimbing menjelaskan penelitian yang diusung para mahasiswa PKM ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan hasil yang komprehensif. Pendekatan multidimensional yang digunakan mencakup analisis meteorologi, geografi, dan teknik, serta penerapan teknologi IoT untuk memonitor dan mengoptimalkan kinerja pembangkit listrik.

“Riset ini kami lakukan untuk melihat bagaimana penerapan teknologi tanpa baling-baling dapat diintegrasikan dengan IoT untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan,” ucap Samsul pada suatu wawancara di Kampus UGM, Sabtu (6/7).

Penelitian ini dimulai dari analisis potensi angin di berbagai lokasi di Indonesia yang memiliki kecepatan angin optimal. Hasan Adi Nugraha menambahkan bahwa aspek geografi sangat penting untuk menentukan lokasi terbaik yang mampu menghasilkan energi angin maksimal tanpa mengandalkan turbin baling-baling.

“Kami melakukan pengumpulan data angin dan menganalisis karakteristik geografis untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih memiliki potensi angin yang cukup untuk pembangkit listrik ini,” jelas Hasan.

Pendekatan teknologi IoT, dijelaskan oleh Naufal Athiyya Hammam, digunakan untuk memonitor kondisi angin secara real-time dan mengatur sistem pembangkit secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembangkit bekerja dengan efisiensi optimal dan meminimalkan risiko kerusakan.

“Dengan IoT, kami dapat mengontrol dan memantau pembangkit listrik dari jarak jauh, mengoptimalkan kinerja berdasarkan data real-time yang diperoleh dari sensor-sensor yang terpasang,” papar Naufal.

Tim peneliti berharap penelitian ini akan berlanjut hingga dapat diterapkan secara luas dan mengikutsertakannya dalam Kompetisi Riset Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Teknologi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

“Harapannya, dengan adanya riset ini, kita dapat membuka jalan bagi penerapan teknologi energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien di Indonesia,” pungkas Samsul.

Kontak:
Samsul Ma’arip
Ketua Tim PKM RE UGM Genwind
Prodi Sarjana Teknik Mesin, Universitas Gadjah Mada
samsulmaarip@mail.ugm.ac.id

(Sumber: Laman Web FT)