Arsip:

SDGs 17

“PT. Sucofindo Cabang Semarang Goes To Campus” Kenalkan  K3L dan SMK3 dalam Industri

Bekerja sama dengan PT. Sucofindo cabang Semarang, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM mengadakan kuliah tamu bertajuk “PT. Sucofindo Cabang Semarang Goes To Campus” pada Sabtu (21/09), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM. Kuliah tamu menghadirkan pembicara dari kalangan praktisi dan terbuka bagi mahasiswa Teknik Industri dan Teknik Mesin UGM. Materi Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menjadi topik besar dalam kuliah tamu, dengan peserta mahasiswa Teknik Industri yang sedang menempuh  mata kuliah K3L dan mahasiswa Teknik Mesin yang sedang menempuh mata kuliah Tribologi.

Kuliah tamu dibuka dengan penyampaian sambutan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Industri UGM, Dr.Eng. Titis Wijayanto, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan mengenai company profile PT. Sucofindo cabang Semarang oleh Kepala Bidang (Kabid) Inspeksi Pengujian, Wahyu Prabowo, S.Hut., sebagai perwakilan dari manajemen PT. Sucofindo. Memasuki agenda utama, materi mengenai K3L disampaikan oleh Nurrina Riska Amalia, S.K.M, M.K.K.K. selaku QSHE Officer PT. Sucofindo cabang Semarang. Nurrina memaparkan bahwa kecelakaan dalam dunia kerja sangat mungkin terjadi apabila K3L tidak memperoleh perhatian khusus, dengan kerugian bukan hanya diderita oleh korban kecelakaan kerja, namun juga perusahaan. Dalam materinya, Nurrina menjelaskan bahwa kerugian yang ditanggung oleh perusahaan dalam peristiwa kecelakaan kerja rupanya cukup besar, karena mencakup berbagai hal selain biaya pengobatan, salah satunya adalah perbaikan atau penggantian alat yang rusak akibat kecelakaan. Oleh karena besarnya dampak yang ditimbulkan oleh karena pengabaian K3L, Nurrina menegaskan perlu adanya SMK3 yang terorganisir di dalam perusahaan guna  menerapkan K3L dengan optimal sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012 atau ISO 45001, sehingga bisa mencegah munculnya potensi bahaya demi meminimalisir risiko kecelakaan kerja.

Diwawancara di lokasi kuliah tamu, dosen DTMI UGM sekaligus Kepala Laboratorium Ergonomika dan anggota tim Task Force SMK3 FT UGM, Ardiyanto, Ph.D. menyatakan bahwa dalam kuliah tamu kali ini, mahasiswa mendapatkan berbagai macam insight mengenai penerapan K3L di dunia industri, karena dalam perkuliahan mahasiswa lebih banyak memperoleh aspek teoretis. “Mahasiswa wajib mengetahui tentang K3L karena berdasar body of knowledge Teknik Industri, salah satu unsur pembentuknya adalah safety atau keselamatan, sehingga apabila seseorang ingin lulus sebagai sarjana Teknik Industri, dia harus memahami K3L, sehingga kuliah tamu ini menambah khazanah ilmu sebagai bekal untuk lulus sebagai sarjana Teknik Industri,” tutur Ardiyanto. Ardiyanto menambahkan bahwa alumni Teknik Industri UGM banyak yang berkarir di bidang K3L, baik sebagai safety officer dan safety staff di perusahaan. Mewakili manajemen PT. Sucofindo cabang Semarang, Wahyu Prabowo, S.Hut. menyatakan bahwa kuliah tamu “PT. Sucofindo Cabang Semarang Goes To Campus” selain memberikan materi K3L kepada mahasiswa juga bertujuan mengenalkan eksistensi PT. Sucofindo kepada mahasiswa, khususnya Teknik Industri. “Secara keilmuan, Teknik Industri sangat relevan dengan kebutuhan tenaga kerja PT. Sucofindo dan secara bidang banyak bersinggungan, terutama di bidang K3L,” jelas Wahyu. Wahyu menambahkan dengan adanya “PT. Sucofindo Cabang Semarang Goes To Campus”, mahasiswa akan mengenal PT. Sucofindo secara umum dan nantinya akan muncul peluang untuk bergabung dengan PT. Sucofindo. “Sebagai kampus pencetak calon pemimpin, apabila sudah memahami pentingnya K3L, maka Indonesia bisa berbudaya K3L lebih awal daripada yang ditargetkan pemerintah,” pungkas Nurrina.

Kembali Selenggarakan “Sinau Bareng DTMI”, DTMI Angkat Topik  Soft Robotics

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) FT UGM Kembali menyelenggarakan “Sinau Bareng DTMI” yang telah sampai pada seri ke-14 dengan mengangkat tema “Active Smart Materials for Soft Robots”, bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM pada Kamis (12/09). Materi Sinau Bareng DTMI kali ini dibawakan oleh Prof. Shingo Maeda dari Department of Mechanical Engineering, Tokyo Institute of Technology, Jepang dan jalannya acara dipandu oleh Dr. Ardi Wiranata sebagai moderator.

Dalam paparannya, Prof. Maeda memberikan beberapa contoh penelitian-penelitian di bidang robotik yang telah dilaksanakan oleh Prof. Maeda yang berkolaborasi dengan kolega peneliti dari berbagai negara dan universitas. Prof. Maeda memperlihatkan bahwa banyak penelitian dan pengembangan robot yang sudah dilakukan menghasilkan robot-robot yang, meski banyak memberikan bantuan dalam hidup manusia, masih memiliki banyak ruang untuk berkembang, antara lain gerakannya yang masih kaku dan belum mampu mereplikasi kemampuan gerak dari manusia dan bahan dasar yang masih didominasi oleh logam dan teknologi konvensional yang perlu dilakukan pemutakhiran. Penggunaannya dalam berbagai bidang, termasuk medis , melahirkan sebuah teknologi robotik yang dikenal dengan istilah “soft robotics”, sebuah teknologi robot yang menggunakan bahan yang lebih fleksibel dengan teknologi yang lebih cerdas. Penggunaan bahan-bahan yang lebih fleksibel memungkinkan soft robots untuk mereplikasi gerakan tubuh manusia dengan lebih baik. Penggunaan bahan-bahan seperti serat-serat filamen banyak dilakukan demi mereplikasi gerakan otot manusia dengan lebih presisi Prof. Maeda memberikan beberapa contoh penggunaan soft robots yang telah diterapkan, antara lain sebagai kerangka luar yang dapat membantu pasien dengan kondisi medis yang membatasi pergerakan mereka dan alat yang membantu peneliti laut dalam untuk mengangkut objek-objek penelitian yang membutuhkan penanganan dengan kehati-hatian yang lebih ekstra.

Pemaparan dalam Sinau Bareng DTMI kali ini juga memberikan berbagai persamaan-persamaan matematis yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami bahan cerdas yang digunakan dalam pembuatan dan pengembangan soft robots. Setelah sesi presentasi Prof. Maeda usai, mahasiswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang telah diberikan atau hal lain yang berkaitan dengan penelitian dan juga studi lanjut. “Tujuan kita adalah untuk memahami, dengan cara melihat sebuah konsep dari sisi yang dapat dengan lebih mudah dipahami, karena memahami dan merancang adalah dua hal yang berbeda,” pungkas Prof. Maeda. Setelah sesi Sinau Bareng DTMI usai, Prof. Maeda tetap ada di Ruang Sidang A-1 untuk melaksanakan agenda selanjutnya, yaitu diskusi potensi penelitian bersama dengan mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM.

Prof. Gesang Nugroho Luncurkan Pesawat Tanpa Awak “PALAPA S-1”

Dosen Teknik Mesin UGM, Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T.,  IPM. dan Tim Flying Object Research Center (FORCE) melaksanakan peluncuran produk riset berupa pesawat tanpa awak yang dinamai “PALAPA S-1”, pada Selasa (03/09), bertempat di Gedung Pancabrata Prof. Herman Johannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM. PALAPA S-1 merupakan produk riset yang menjadi luaran kerja sama antara UGM dan industri dengan pendanaan dari LPDP.  Acara peluncuran turut mengundang beberapa tamu kehormatan, antara lain Rektor UGM, Kapolda DIY, Kepala Badan Intelijen Negara DIY, Komandan Lanud Adisutjipto dan Adi Sumarmo, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalop) BNPB, Direktur PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), Dekan Fakultas Teknik UGM, Direktur Penelitian UGM, dan Direktur Pengembangan Usaha UGM.

Dimulai sejak 2021 dengan menggandeng PT. YPTI sebagai mitra industri dalam pembuatan mold atau cetakan dari badan pesawat sekaligus mitra dalam pengajuan dana LPDP, dan setelah melewati berbagai macam proses pengembangan dan juga uji kelayakan, pesawat tanpa awak yang mengambil inspirasi namanya dari sumpah yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada (menyesuaikan dengan homebase penelitiannya di Universitas Gadjah Mada) ini akhirnya resmi diluncurkan untuk berbagai macam penggunaan. Peluncuran ditandai dengan pemotongan pita oleh Dekan Fakultas Teknik UGM,  Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.. Prof. Gesang menyampaikan bahwa untuk saat ini, PALAPA S-1 akan difungsikan sebagai sarana pendeteksi dini kebakaran hutan. “Titik panas akan dideteksi oleh satelit, kemudian pesawat akan menuju titik panas untuk melakukan validasi bahwa titik panas tersebut adalah benar titik api untuk kemudian dilakukan pemadaman oleh tim pemadam, “ jelas Prof. Gesang. 

Mampu terbang selama 6 jam tanpa henti, PALAPA S-1 memiliki jangkauan telemetri sejauh 50 kilometer dan mapping seluas 3500 hektar, dan masih bisa ditambah lagi jangkauannya seiring dengan pengembangan perangkat yang dibawa oleh pesawat.  Prof. Gesang menambahkan bahwa pemanfaatan PALAPA S-1 juga dapat diterapkan pada ranah militer sebagai sarana pengintaian musuh, patroli laut, dan pengawasan perkebunan, dan setelah melakukan serangkaian partisipasi pameran, Prof. Gesang menginformasikan bahwa PALAPA S-1 sudah diminati oleh beberapa instansi, antara lain TNI AL dan juga Kepolisian Republik Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan permintaan pengadaan PALAPA S-1, PT. Laksita Karya Dirga sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam manufaktur dan proses komersialisasi PALAPA S-1 dalam 3 bulan mampu untuk membuat sebanyak 7 sampai 10 unit dengan sistem pemesanan. Karena cetakan untuk PALAPA S-1 telah ada, maka proses produksi sudah bisa dilaksanakan, dengan pemesan saat ini adalah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Untuk pengembangan lanjutan, PALAPA S-1 akan dilengkapi dengan sensor cerdas, sehingga pemantauan PALAPA S-1 dapat menjangkau area bawah tanah, dan juga akan dikembangkan PALAPA S-2 dengan ukuran lebih besar dan durasi terbang 12 jam .

Sebagai karya anak bangsa, PALAPA S-1 memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30-40 persen, dan selanjutnya akan terus dilakukan peningkatan. Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc. menyampaikan bahwa PALAPA S-1 memiliki potensi untuk terus dilakukan pengembangan dan dengan sedang berprosesnya perizinan dan sertifikasi, nantinya diharapkan akan mempererat kolaborasi antara universitas dengan industri. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dengan menambahkan bahwa PALAPA S-1 dapat berkembang lebih baik dengan pengunaan satelit, sehingga akan lebih erat kolaborasi yang ada, terutama juga dengan pengguna (user). Acara peluncuran dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D. dengan narasumber Prof. Gesang Nugroho dan Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. sebagai tim periset dan pengembang PALAPA  S-1. Sesi diskusi membuka kesempatan bagi hadirin tamu undangan untuk menanyakan segala macam informasi yang berkenaan dengan PALAPA S-1. Pada sesi diskusi tersebut, Kepala BIN Daerah DIY Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo menyatakan bahwa spesifikasi yang dimiliki PALAPA S-1 sesuai dengan kebutuhan TNI untuk operasi pengintaian.

Dosen Teknik Industri UGM Bagikan Penerapan Capstone Design dalam Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice”

BKSTI Pusat mengadakan Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice” yang ditujukan untuk umum dan civitas akademisi Bidang Teknik Industri di Perguruan Tinggi di Indonesia pada Rabu (21/08), dihadiri kurang lebih 250 peserta dari kalangan akademisi Program Teknik Industri seluruh Indonesia. Capstone Design merupakan kursus atau proyek akhir yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama studi mereka dalam suatu proyek nyata atau simulasi yang kompleks. Dosen Teknik Industri UGM,  Dr. Eng. Ir. Titis WIjayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. menjadi pembicara dalam Webinar sebagai pemateri “Best Practice

Acara Webinar ini dipandu oleh Agustina Eunike., S.T., M.T., MBA sebagai MC acara Webinar dan dibuka oleh sambutan dari Ketua BKSTI, Nurhadi Siswanto. Ph.D.. Acara kemudian memasuki agenda utama Webinar, yaitu pemaparan materi dari Dr. Titis sebagai pembicara.

Dr. Titis dalam paparannya menyampaikan Capstone Design dalam kurikulum Teknik Industri adalah proyek akhir yang biasanya dilakukan pada tahun terakhir studi mahasiswa dan dirancang untuk mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Capstone Design dalam konteks Teknik Industri.

Tujuan Utama Mata Kuliah Capstone Design ini yaitu :

  • Integrasi Pengetahuan: Capstone Design bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari, seperti manajemen rantai pasok, optimasi, produksi, manajemen kualitas, ergonomi, dan sistem informasi industri.
  • Pemecahan Masalah Nyata: Mahasiswa diberikan masalah yang nyata dari industri atau situasi simulasi yang menantang, yang membutuhkan solusi berbasis teknik.
  • Pengembangan Keterampilan Profesional: Selain keterampilan teknis, mahasiswa juga dilatih untuk mengembangkan soft skills, seperti kerja tim, manajemen proyek, komunikasi, dan presentasi.

Lebih lanjut, Dr. Titis menjelaskan bahwa di Prodi Teknik Industri UGM, pelaksaanan Capstone Design ini dalam bentuk Project Milestone pada Gambar dibawah ini :

Sumber : Materi Webinar  Capstone Design Project Milestone (Titis, 2024)

Pelaksanaan Project Milestone  dalam satu semester dibagi 4 milestone di tambah 1 milestone yaitu Debriefing dan UAS. Selain itu, pada setiap fase ada mentoring dan dilakukan penilaian oleh dosen pengampu guna memberikan feedback kepada mahasiswa terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan. “Penerapan Capstone Design ini memiliki peran penting dalam memastikan bahwa lulusan Teknik Industri tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga kemampuan praktis untuk menerapkannya dalam situasi nyata,” ujar Dr. Titis pada akhir sesi.

Dalam sambutan pembukaan Webinar, Nurhadi menyatakan Webinar ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang dan juga aplikasi Capstone Design untuk diterapkan di masing-masing Prodi dan Departemen Teknik Industri perguruan tinggi di Indonesia agar memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknis, kepemimpinan, kolaborasi tim, serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Adakan Seminar, ZWSoft Donasikan Ratusan Perangkat Lunak Desain untuk DTMI

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar “Menuju Inovasi” yang diadakan oleh ZWSoft Co., Ltd. pada Senin (19/08), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Dalam seminar “Menuju Inovasi” ini, ZWSoft membuka kesempatan bagi bukan hanya mahasiswa Teknik Mesin, namun juga mahasiswa IUP Teknik Industri, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL), dan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Wilayah Kota (DTAP) UGM untuk menjadi peserta. Dihadiri oleh sebanyak 68 peserta, seminar yang merupakan perwujudan program University Donation dari  ZWSoft dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam sambutannya, Ir. Muslim menyampaikan bahwa seminar ini kiranya dapat memajukan kemampuan mahasiswa dan permulaan kerja sama antara ZWSoft dan UGM dalam hal inovasi desain. Hal senada disampaikan oleh Country Manager untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Selandia Baru, Patrick Zi dalam sambutannya, “pertemuan ini merupakan permulaan untuk kerja sama dan inovasi di waktu mendatang antara ZWSoft dan UGM.” Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemberian sebanyak 136 akses akun gratis aplikasi ZWCAD dan ZW3D yang dilaksanakan oleh Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga dan Patrick Zi sebagai perwakilan ZWSoft.

Oleh karena ZWSoft merupakan perusahaan yang baru melaksanakan kerja sama dengan DTMI UGM, untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai perusahaan dan produk-produknya, Sam Lee dari ZWSoft memberikan pengenalan singkat mengenai perusahaan yang berpusat di Guangzhou, Tiongkok ini. Telah berdiri dan beroperasi selama 26 tahun, Sam memaparkan bahwa ZWSoft berfokus pada pengembangan aplikasi desain yang digunakan dalam dunia teknik, dengan produk yang ditawarkan kepada UGM adalah ZWCAD dan ZW3D. Penjelasan lebih terperinci mengenai aplikasi ZWCAD dan ZW3D dijelaskan lebih lengkap oleh Technical Support Engineer ZWSoft, Candra Diningrat. Candra memberikan pemaparan komprehensif mengenai ZWCAD dan ZW3D, yang meliputi fitur-fitur yang tersedia, cara kerja, kompatibilitas dengan perangkat lunak lain, dan tentu keunggulan yang dimiliki oleh kedua aplikasi tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Ir. Muslim menuturkan bahwa selain berkunjung ke DTMI, ZWSoft juga berkunjung ke DTSL dan DTAP secara langsung guna penjajakan kerja sama.

Upaya DTMI FT UGM dan FTMD ITB Tingkatkan Kualitas Administrasi Pendidikan Tinggi Teknik

Departemen Teknik Mesin dan Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan studi banding ke Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB). Kunjungan ini menjadi salah satu langkah strategis UGM untuk meningkatkan kualitas administrasi pendidikan tinggi teknik di Indonesia. 

Program studi banding tahunan ini memiliki beberapa tujuan utama. Selain untuk pengembangan diri tenaga kependidikan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara pendiri teknik mesin UGM dengan rekan sejawat di FTMD ITB. Rombongan UGM terdiri dari 44 anggota yang meliputi 15 akademisi, 11 laboran/teknisi, 14 staf keuangan, SDM, dan IT, serta 5 petugas keamanan. 

Rombongan UGM disambut baik oleh staff akademik dan juga tenaga kependidikan FTMD ITB. Pertemuan dibuka oleh Ibu Yanti Nurhanyanti, S.E, sebagai Kepala Bagian Administrasi FTMD ITB, memaparkan pengelolaan administrasi, tata usaha, serta penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT ITB), dan informasi lainya. Kemudian Dr. Ir. Agung Wibowo, sebagai Kepala Laboratorium dan Manajer Fasilitas FTMD, juga memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai tata kelola FTMD ITB. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari program pengembangan diri tenaga kependidikan serta mempererat hubungan antara pendiri dan pengelola teknik mesin di kedua institusi terkemuka tersebut. 

FTMD ITB juga memaparkan bagaimana mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung berbagai aspek operasional, akademik, dan penelitian. Implementasi teknologi ini terbukti meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas layanan di lingkungan kampus. Beberapa sistem yang diperkenalkan seperti SIPELAJAR, Sistem untuk penjadwalan kuliah dan peminjaman ruangan. Kemudian, SIX (Sistem Informasi Akademik) yang mengelola data akademik mahasiswa secara daring dengan teknologi data computing dan integrasi sistem. Lalu ada e-Office, sebuah aplikasi pengelolaan naskah dinas secara digital untuk proses administrasi yang lebih efisien. Serta, MYPPM (Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), sebuah sistem yang mendukung manajemen informasi penelitian dan pengabdian masyarakat.

Diskusi dua arah antara UGM dan FTMD ITB juga dilakukan dengan membahas topik penting lainnya seperti pengelolaan kesehatan mental mahasiswa, pengelolaan asisten, dan jenjang karir tenaga pendidikan. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan solusi untuk meningkatkan kinerja di kedua institusi. 

Dengan program-program unggulan dan pemanfaatan teknologi terkini, FTMD ITB terus menunjukkan keunggulannya sebagai salah satu fakultas teknik terbaik di Indonesia. Kolaborasi seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi teknik di Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi FTMD ITB sebagai pusat keunggulan dalam bidang teknik. 

Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari komitmen FTMD ITB dalam memajukan pendidikan teknik di Indonesia dan memperkuat sinergi dengan institusi lain untuk masa depan yang lebih baik. 

(source: Upaya UGM dan FTMD ITB Tingkatkan Kualitas Administrasi Pendidikan Tinggi Teknik)

Sekar Kinanti Raih 1st Winner Unilever Future Leaders League Global Round 2024

Sekar Kinanti, mahasiswi Teknik Industri 2021 berhasil meraih 1st Winner pada kompetisi Unilever Future Leaders League (UFLL) Global Round 2024. Kompetisi ini berkategori internasional, diselenggarakan oleh Unilever Global pada 11-12 Juli 2024 di London, United Kingdom.

UFLL Global merupakan lomba bisnis tingkat internasional tahunan yang menantang peserta untuk menyelesaikan kasus bisnis dari salah satu lini produk/brand Unilever.

Untuk berpartisipasi pada UFLL Global Round, Sekar dan semua peserta harus terlebih dahulu menjadi juara pada UFLL National Round di negara masing-masing. Sekar mewakili Indonesia bersama dua mahasiswa lain dari ITB selepas terpilih menjadi Individual Winner UFLL Indonesia Maret lalu.

Pada kompetisi ini, semua peserta telah lolos dari Unilever Future Leaders League National Round, yang berasal dari 20 negara, yakni: United States, United Kingdom, Italy, Poland, Netherlands, Mexico, D-A-CH (Germany, Austria, Switzerland), Lebanon, Turkiye, Egypt, South Korea, South Africa, India, Bangladesh, Sri Lanka, Pakistan, Philippines, Thailand, Vietnam, Indonesia.

Case yang diberikan pada kompetisi tahun ini berpusat pada end-to-end strategy untuk distribusi dan marketing produk pada Diaspora Filipina di Amerika. “Saya bersyukur dapat membawa pulang gelar juara melalui strategi holistik yang kami angkat,” ungkap Sekar.

Bagi Sekar, perjalanan UFLL ini tidak mudah. Pesaing dari negara lain bukan hanya mahasiswa S1, tetapi juga mahasiswa S2 dan fresh graduate yang telah bekerja di Unilever. Target pasar untuk kasus yang diberikan pun cukup sulit ditemukan, sehingga proses riset menjadi lebih menantang. Sekar bersyukur dapat memperoleh kesempatan berharga ini. “Bagi saya, UFLL lebih dari sekadar lomba,” katanya.

Pengalaman luar biasa bagi Sekar dapat belajar banyak dari berbagai mentor dari eksekutif Unilever melalui rangkaian coaching. Termasuk juga kesempatan menjelajahi London dalam suasana multikultural melalui perjumpaan dengan berbagai negara, serta mempresentasikan ide di hadapan eksekutif Unilever Global. Tentu ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.

Atas capaian ini, Sekar dan tim berkesempatan mengerjakan proyek kolaboratif bersama Unilever Global dalam beberapa bulan mendatang. “Kesempatan ini sangat berharga dan tentu saja sangat Saya nantikan,” jelas Sekar.

Suatu kehormatan bagi Sekar dapat mewakili Indonesia dan membawa pulang gelar juara. “Pencapaian ini menjadi pengingat bahwa Saya–dan kita semua, selalu jauh lebih mampu dari yang kita pikirkan, selama kita percaya dan memberikan yang terbaik,” pesan Sekar. (Sumber: Laman web FT UGM)

Teknik Mesin UGM Terima Kunjungan MONEV MBKM Riset INSPIRASI Kolaborasi dengan Universitas Udayana

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM menerima kunjungan monitoring dan evaluasi (MONEV) dari Universitas Udayana (Unud) Bali untuk MBKM Riset pada Jumat (12/07), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM. Prodi Teknik Mesin diwakili oleh Prof. Dr. Deendarlianto menyambut perwakilan MONEV dari Unud, yaitu Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro yang merupakan dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Unud.

MONEV yang dilaksanakan oleh Unud berkenaan dengan 4 orang mahasiswa Teknik Mesin Unud yang melaksanakan program MBKM Riset di UGM di bawah bimbingan Prof. Dr. Deendarlianto, dengan mengevaluasi komunikasi dan koordinasi dalam tim riset, progress yang bisa disampaikan dan rencana luarannya, kendala yang ditemui dan bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya, sekaligus memohon penilaian pembimbing riset. “Penelitian mengambil  topik produksi gelembung hidrogen yang merupakan penelitian kerja sama dengan NTU, ITB, UI, ITS, dan Pertamina dalam program Indonesia-NTU Singapore Institute of Researcher for Sustainability and Innovation (INSPIRASI),” jelas Deendarlianto. Mengenai rincian dari penelitian gelembung hidrogen seperti apa yang dilaksanakan oleh keempat mahasiswa Unud, Deendarlianto memaparkan bahwa mahasiswa mengamati produksi dari gelembung hidrogen yang termasuk mengamati percepatannya dalam bubble generator dan transportasi gelembung dalam saluran microchannel. Dalam melaksanakan riset, mahasiswa Unud juga memperoleh bimbingan dari 2 orang mahasiswa S3 Teknik Mesin UGM di bawah bimbingan Prof. Deendarlianto, yaitu Rafil Arizona dan Iskandar Ali Mubarok, serta dibantu juga oleh beberapa orang mahasiswa S1 Teknik Mesin UGM. Semenjak awal pelaksanaannya pada bulan Mei 2024, I Nyoman Citta Diatmika, salah satu mahasiswa Unud yang melaksanakan riset hidrogen di Teknik Mesin UGM, menyampaikan bahwa riset saat ini telah mencapai tahap pengambilan dan pengolahan data, dan diproyeksikan program MBKM Riset ini akan berlangsung hingga Desember 2024.  Deendarlianto menginfokan bahwa kegiatan riset INSPIRASI kali ini nantinya juga akan menjadi bahan untuk MONEV dengan Ditjen Diktiristek pada 5-6 Agustus 2024.  

Dr. Pande selaku penilai dalam MONEV ini menilai positif kegiatan kolaborasi riset yang difasilitasi oleh INSPIRASI ini. “Semoga mahasiswa yang terlibat dalam riset ini dapat menimba ilmu dan merasakan atmosfer keilmuan yang berbeda, sehingga sepulang dari riset, mahasiswa memperoleh inspirasi dan juga bisa membagikan pengamalan yang diperoleh,” ujar Pande. Setelah selesai melaksanakan pertemuan MONEV di Ruang Sidang A-1, Dr. Pande dihantar oleh Rafil dan Ali selaku pembimbing riset serta mahasiswa Unud untuk memantau fasilitas penelitian hidrogen INSPIRASI yang dibangun di sisi timur Departemen Teknik Geologi (DTGL) guna melihat-lihat alat-alat yang digunakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan riset sekaligus memperoleh penjelasan jalannya riset dengan lebih terperinci.

Diskusikan Student Exchange dan Manufaktur, DTMI UGM Jajaki Peluang Kerja Sama dengan UNM

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM mendapat kunjungan dari Department of Mechanical, Materials, and Manufacturing Engineering, Faculty of Engineering University of Nottingham Malaysia (UNM) pada Kamis (27/06), bertempat di Ruang Sidang A1 Lantai 2, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Tamu dari UNM, yaitu Dr. Novita Sakundarini dan Dr. Veronica Jauw (Smart Manufacturing Cluster UNM) disambut oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. dan Kepala Laboratorium Teknologi Mekanik, Prof. Gesang Nugroho. Pertemuan kunjungan diawali dengan sambutan singkat oleh Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. dan dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai profil DTMI dan lebih mendalam mengenai profil Prodi Teknik Mesin UGM. Diinfokan juga oleh Muslim bahwa Prodi Teknik Mesin akan membuka International Undergraduate Program (IUP) pada tahun 2025. Dengan keharusan mahasiswa IUP memperoleh international exposure, Muslim berharap akan terbentuk kerja sama dengan UNM dalam bentuk international exposure bagi mahasiswa, salah satunya adalah dengan kerja sama pertukaran mahasiswa (student exchange). Selain student exchange, Muslim juga menjelaskan bahwa terbuka peluang kerja sama antara UGM dan UNM dalam bentuk joint research, terutama dalam bidang manufaktur.

Setelah paparan Prodi Teknik Mesin UGM selesai, agenda dilanjutkan dengan pemaparan profil dari UNM. Sebagai kampus yang terintegrasi dengan kampus University of Nottingham (UoN) yang berpusat di Inggris dan University of Nottingham di Tiongkok, Dr. Novita Sakundarini menjelaskan, sebagai respon atas keterbukaan kerja sama student exchange, bahwa mahasiswa yang berkuliah di UNM bisa transfer ke jaringan kampus University of Nottingham di Inggris maupun Tiongkok, dengan catatan bahwa akan ada penyesuaian tuition fee mengikuti ketentuan yang diterapkan oleh masing-masing kampus. Terkait dengan kerja sama dalam bentuk joint research, Dr. Veronica Jauw memaparkan pengembangan topik smart manufacturing di UNM bisa menjadi topik riset bersama, ditambah Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. menyatakan ketertarikan prodi untuk mengangkat topik tersebut oleh karena dosen yang hadir pada pertemuan kunjungan ini, termasuk di dalamnya adalah Prof. Gesang Nugroho, Muhammad Akhsin Muflikhun, Ph.D., dan Muslim sendiri.

Setelah selesai berdiskusi dan berfoto bersama, tamu dari UNM dihantar oleh Prof. Gesang Nugroho dan Muhammad Akhsin Muflikhun, Ph.D. untuk berkunjung ke 2 laboratorium, yaitu Laboratorium CNC & CAD/CAM yang dikepalai oleh Akhsin sendiri, dan Laboratorium Teknologi Mekanik yang dikepalai oleh Prof. Gesang.

BKSTI Kolaborasikan Prodi Doktor Teknik Industri Seluruh Indonesia dalam Workshop Pembentukan Kurikulum

Program Studi (Prodi) Doktor Teknik Industri UGM berkesempatan untuk menjadi tuan rumah dalam Workshop Penyusunan Kurikulum Program Studi Doktor Teknik Industri yang diprakarsai oleh Badan Kerjasama Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri (BKSTI) pada Jumat (21/06), bertempat di Ruang Sidang A-1, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Workshop yang diadakan secara bauran ini dihadiri oleh Ketua umum BKSTI, Koordinator Kurikulum Inti BKSTI, dan para Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri dari berbagai universitas di Indonesia, antara lain UI, ITB, UII, USU, UNS, ITS, Universitas Trisakti, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Surabaya.

Workshop secara resmi dibuka oleh Ketua Umum BKSTI, Nurhadi Siswanto, Ph.D., setelah penyampaian sambutan oleh Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri, Prof. Budi Hartono, Ph.D.. Dalam paparan pembukaannya, Nurhadi menerangkan bahwa workshop ini merupakan agenda yang penting untuk Prodi Doktor Teknik Industri di seluruh Indonesia. Berbeda dengan Prodi Sarjana dan Prodi Magister, hingga saat ini Prodi Doktor Teknik Industri belum memiliki panduan kurikulum baku yang disusun oleh BKSTI, sehingga workshop diadakan dengan mempertemukan Kaprodi Doktor Teknik Industri dari seluruh Indonesia guna berbagi aspirasi dan masukan untuk pembentukan kurikulum.  

Para Kaprodi Doktor secara bergantian menyampaikan presentasi mengenai Prodi Doktor Teknik Industri di masing-masing universitas sebagai acuan forum dalam mengawali pembentukan kurikulum. Presentasi yang disampaikan banyak berfokus pada profil singkat prodi, kurikulum yang ada di masing-masing universitas, profil lulusan, masa studi mahasiswa, tantangan dan kendala yang dihadapi oleh prodi, kemudian refleksi dan kesimpulan. Presentasi-presentasi yang telah disampaikan kemudian dibedah dan dibahas secara terperinci dengan penyampaian tanya jawab sehingga dapat ditemukan poin-poin yang bisa dimasukkan ke dalam rancangan kurikulum.