Sebagai bentuk perwujudan nyata dari semangat “guyub, rukun, migunani” yang digaungkan pada Munas III Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) akhir November lalu, masih dalam rangkaian Lustrum Teknik Mesin UGM 65, Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) UGM mengadakan Bootcamp Softskill Series 6 pada Sabtu (30/11), bertempat di Laboratorium Perancangan (Menggambar Teknik), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.
Dalam Bootcamp kali ini, topik yang diangkat adalah “Winning Career in Multinational Company” dengan mengundang Muhammad Nurdin (Teknik Mesin 1993, Senior Vice President Exxonmobil Indonesia) sebagai narasumber dan terbuka untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa Teknik Mesin UGM. Bootcamp ini merupakan sebuah inisiasi dari KAMIGAMA dan KMTM UGM sebagai tindak lanjut dari persoalan pengembangan kemampuan non teknis (softskill) dari mahasiswa Teknik Mesin. Kegiatan dari Bootcamp ini adalah pemaparan studi kasus dari Muhammad Nurdin sebagai narasumber yang berisikan pengalaman-pengalaman nyata yang dihadapi olehnya selama melaksanakan tugasnya di Exxonmobil. Dari studi kasus yang dipaparkan, mahasiswa turut berpartisipasi dalam diskusi guna mengasah keterampilan mereka dalam menemukan solusi jika menghadapi permasalahan serupa.
Radhin Hanif selaku penanggungjawab Bootcamp Softskill Series menyatakan bahwa acara Bootcamp berjalan dengan baik. “Mahasiswa peserta aktif dalam diskusi dan menyampaikan ide-idenya sehingga aktivitas pada acara tersebut menjadi lebih terasa “hidup”,” tuturnya. Sebagai pesan kepada para peserta, Muhammad Nurdin menekankan pentingnya kerja keras di tengah persaingan dengan berbagai macam orang. “Others may be more intelligent, others may have more capability and experience, however, no one asks you that you can’t work harder than anybody else,” pungkasnya.
Mahasiswa program Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Teknik Industri UGM angkatan 2022, Karsi Widiawati, berkesempatan untuk mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) PMDSU, program yang dibiayai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program tersebut berlangsung dari 1 September 2024 – 31 Januari 2025, bertempat di IMT Atlantique, Prancis sebagai host university. Program ini menjadi salah satu skema beasiswa dalam program Ph.D. Mobility dari IMT Atlantique.
Program yang diikuti oleh Wiwid, panggilan akrab dari Karsi Widiawati, ini merupakan sebuah program yang diikuti oleh mahasiswa PMDSU sebagai langkah penunjang keberhasilan seorang mahasiswa PMDSU untuk memenuhi target publikasi hasil riset di jurnal internasional bereputasi. Di IMT Atlantique, Wiwid mengambil konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport di bawah naungan Département Automatique, Productique et Informatique (DAPI). “Fokus penelitian yang saya lakukan dalam program ini adalah melakukan pemodelan simulasi rantai pasok sirkular untuk sepeda motor listrik di Indonesia,” tutur Wiwid.
Melalui beasiswa PKPI, Wiwid mengaku memperoleh banyak manfaat, baik yang bersifat akademik maupun yang bersifat meningkatkan relasi internasional. “Di sini, saya belajar melakukan pemodelan simulasi dengan Petri Nets, menyusun draf manuskrip, menambah pengalaman internasional dengan banyak berinteraksi dengan mahasiswa sesama Ph.D. dan mengikuti kegiatan-kegiatan mahasiswa Ph.D. di host university, melakukan bimbingan dengan promotor dan kopromotor, serta merencanakan kerjasama di masa depan dengan IMT Atlantique,” tuturnya.
Oleh karena beasiswa PKPI merupakan sebuah program joint supervision antara IMT Atlantique dengan UGM, khususnya Prodi Teknik Industri, maka promotor dan ko-promotor dari Wiwid merupakan dosen dari kedua universitas, dengan Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. sebagai promotor dan Dr. Naly Rakoto dari Département Automatique, Productique et Informatique, IMT Atlantique sebagai ko-promotor dari host university. Sebagai bentuk keikutsertaan dalam program ini, Prof. Bertha berkunjung ke kampus IMT Atlantique di Nantes, Prancis untuk melaksanakan supervisi bersama dengan Dr. Naly terhadap kegiatan riset Wiwid di sana selama akhir Oktober hingga pertengahan November 2024.
Keluarga Alumni Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (KAMIGAMA) berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) III KAMIGAMA dan Reuni Akbar Teknik Mesin UGM yang diadakan pada Sabtu (23/11), bertempat di Auditorium dan Selasar Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) FT UGM. Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar ini merupakan bagian dari rangkaian acara untuk memperingati Lustrum Teknik Mesin UGM 65.
Diawali oleh sambutan Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Prof. Budi Hartono, yang menekankan pentingnya sinergi antara UGM, alumni, dan seluruh stakeholder yang terlibat. “Penting untuk kita menjaga semangat guyub, rukun, dan migunani,” tutur Prof. Budi Hartono. Dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Ketua KAMIGAMA periode 2020-2024, Ir. Priyatna (Teknik Mesin 1986, Presiden Direktur PT Varsha Zamindo Laksana), kembali menegaskan pentingnya komunikasi dalam memperkuat relasi. “Dengan komunikasi, kita bisa saling mengenal dengan lebih baik,” tuturnya.
Pemapar pertama dalam Munas adalah Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D., yang mempresentasikan profil Prodi secara singkat sekaligus membuka pintu saran dan masukan dari alumni untuk penyusunan kurikulum baru. “Dalam kurikulum, kami sangat memprioritaskan pada hands on learning yang diwujudkan dalam capstone design, sehingga mahasiswa dapat memahami praktik dengan lebih baik,” jelas Dr. Muslim. Setelah paparan, acara dilanjutkan dengan gelar wicara Inspirational Talk yang dimoderatori oleh Priyatno Bambang Hernowo (Teknik Mesin 1989, Direktur Utama PT. Anindya Mitra Internasional) dan mengundang 2 orang narasumber, Mochamad Soleh (Teknik Mesin 1996, General Manager PLN Puslitbang) dan Yuswohady (Teknik Mesin 1988, Managing Partner Inventure Indonesia). Dalam gelar wicara tersebut, Mochamad Soleh memaparkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi mahasiswa dan lulusan Teknik Mesin adalah adanya gap antara teori di perkuliahan dengan masalah yang dihadapi di pekerjaan. “Mahasiswa harus bisa membuat dirinya merasa nyaman dalam pekerjaannya, sehingga gap itu nanti bisa dipersempit dengan terus berkembang dan belajar,” tuturnya. Mochamad Soleh juga menekankan pentingnya jaringan alumni untuk dibangun secara formal. Senada dengan itu, Yuswohady menerangkan banyak manfaat dari memelihara jaringan alumni. “Jaringan alumni membantu dalam pekerjaan, dapat mempertemukan dengan banyak orang untuk memperluas perspektif, serta menjadi ajang alumni untuk berbagi pengalaman guna membangun keterampilan non teknis,” imbuhnya. Seusai gelar wicara dan makan siang, Munas dilanjutkan dengan sidang AD ART, diawali dengan realisasi dan laporan pertemuan dengan PP KAGAMA oleh Ir. Priyatna, pembentukan kesepakatan mengenai rencana AD ART 2025-2029, serta pengukuhan pengurus baru KAMIGAMA periode 2025-2029. Diperoleh hasil bahwa struktur kepemimpinan yang dianut oleh KAMIGAMA berbentuk presidium sudah baik dengan tanpa pemisahan hirearkis, namun ada evaluasi mengenai penguatan jaringan alumni. Mengenai pengurus, Mochamad Soleh dikukuhkan menjadi ketua baru KAMIGAMA, dengan pengurus formatur Yuswohady dan Gilang Andriawan (Teknik Mesin 2004).
Usai Munas III KAMIGAMA, alumni Teknik Mesin UGM dari berbagai angkatan mengikuti Reuni Akbar Teknik Mesin UGM pada malam harinya. Dibuka dengan sambutan Penanggungjawab Munas III KAMIGAMA dan Reuni Akbar, Rakha N. Flazui, ia menyatakan bahwa solidaritas adalah kekuatan dari Teknik Mesin. “Dengan adanya solidaritas antara alumni, mahasiswa, dan civitas akademika, maka jalan baru bagi generasi-generasi selanjutnya akan banyak terbuka,” ungkap Rakha. Mochamad Soleh selaku ketua KAMIGAMA yang baru turut memberikan sambutan, dengan menekankan pada kekompakan. “Dengan kepengurusan KAMIGAMA yang baru, semoga semua bisa kompak, saling mendukung, dan tak lupa semoga malam reuni ini bisa memberi kesan,” tuturnya. Setelah dibuka dengan sambutan dan tarian dari UKM Swagayugama, acara dilanjutkan degan gelar wicara lintas dekade yang menghadirkan alumni dari 3 angkatan berbeda, yakni Bapak Iwan (Teknik Mesin 1967), G. Daru P. Dewanto (Teknik Mesin 1988), dan Mochamad Soleh, dengan dimoderatori oleh Ir. Joko Waluyo, MT., Ph.D.. Melalui gelar wicara tersebut, para alumni banyak mengisahkan kenangan-kenangan masa kuliahnya, mulai dari kegiatan yang sering diikuti sampai dengan interaksi dengan mahasiswa di luar Fakultas Teknik. Dari berbagai kisah dan juga ilmu yang dibagikan oleh narasumber, dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Teknik Mesin UGM perlu untuk meningkatkan kemampuan non teknisnya agar dapat tetap bertahan dalam persaingan dunia kerja. Sebagai pesan penutup, para narasumber kembali menegaskan pentingnya solidaritas dari para anggota KAMIGAMA, sehingga dengan kuatnya solidaritas, maka KAMIGAMA dapat memberikan lebih banyak kontribusi kepada almamater.
Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Wildanul Isnaini dan Kurniawanti, menjadi salah satu peserta The 22nd International Conference of ICT & Knowledge Engineering 2024 pada 20-22 November 2024, berlokasi di Ruang Auditorium Siam University, Bangkok, Thailand.
Konferensi ini diadakan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Computer Society Thailand Chapter. Wildanul Isnaini dan Kurniawanti berkesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiahnya di hadapan khalayak ilmiah yang berasal dari 7 negara peserta konferensi, yaitu Indonesia, Thailand, Jepang, Filipina, Malaysia, India, dan Spanyol.
Wildanul memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul “Facility Layout Design using Genetic Algorithm to Minimize the Waste of Transportation in Lean Manufacturing”, sedangkan Kurniawanti mempresentasikan penelitiannya mengenai “Strategic Prioritization of Industry 4.0 Adoption in Indonesia Manufacturing SMEs: A Best Worst Method Analysis”. Penelitian yang dilakukan oleh Wildanul menyasar pada fenomena tingginya kompetisi antar industri yang mengharuskan adanya peningkatan dalam setiap lini, salah satunya optimalisasi lini produksi. Perampingan sistem produksi dilaksanakan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas dalam industri yang dinilai tidak memberikan nilai tambah pada proses produksi atau yang biasa dikenal dengan waste. Menurut penelitian tersebut, waste dengan persentase paling tinggi adalah transportasi, dan Wildanul merekomendasikan untuk mengoptimalisasi tata letak fasilitas menggunakan Genetic Algorithm guna mengurangi waste transportasi. Mengambil topik bahasan industri 4.0, Kurniawanti menyorot pentingnya pengadopsian industri 4.0 bagi Industri Kecil Menengah (IKM) guna meningkatkan daya saingnya. Pengunaan Best Worst Method (BWM) diterapkan dan hasilnya ditemukan bahwa IKM yang paling siap mengadopsi teknologi 4.0 adalam sektor elektronik dan permesinan, dinilai dari kemampuan berinovasi dan adaptabilitas karyawan yang tinggi. Meski demikian, sektor lain seperti FnB dan tekstil yang prioritasnya lebih rendah juga memiliki potensi untuk bisa mengadaptasi teknologi 4.0. Kurniawanti merekomendasikan penelitian-penelitian selanjutnya untuk bisa ekspansi ke sektor-sektor lain dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam model yang lebih komprehensif agar dapat meningkatkan kemungkinan adaptasi teknologi oleh lebih banyak IKM.
Melalui konferensi ini, Wildanul dan Kurniawanti memperoleh banyak pandangan mengenai riset-riset yang sedang dilaksanakan dari seluruh penjuru dunia, sekaligus memberikan validasi bahwa metode riset dan topik riset yang dilaksanakan berkualitas baik.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Doktoral Teknik Industri UGM, Hasan Mastri Siswadi dan Andri Nasution, diundang untuk menjadi pemateri dalam kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta pada Kamis (14/11), bertempat di Ruang A.1.1-A.1.2 Universitas Setia Budi Surakarta. Acara kuliah tamu ini adalah acara yang dikhususkan bagi mahasiswa Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta saja.
Hasan dan Andri memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Artificial Intelligence dalam Bidang Teknik Industri”. Setelah acara dibuka oleh Ketua Prodi Teknik Industri Universitas Setia Budi Surakarta, Erni Suparti, S.T., M.T., Andri memulai kuliah umum dengan memberikan penjelasan umum mengenai Artificial Intelligence secara umum agar mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat sarjana, dapat memahami dengan baik terlebih dahulu mengenai dasar-dasar Artificial Intelligence, termasuk konsep dan penggunaan dasarnya. Setelah penjelasan umum tentang Artificial Intelligence, Hasan memaparkan penggunaan Artificial Intelligence secara khusus dalam bidang Teknik Industri, khususnya dalam bidang Additive Manufacturing.
Dengan adanya kuliah tamu mengenai peran dan penggunaan Artificial Intelligence dalam bidang Teknik Industri, mahasiswa diharapkan untuk dapat terus belajar memperbarui pengetahuannya di tengah berkembang pesatnya Artificial Intelligence agar kemampuan dan pengetahuannya tetap relevan dan tidak dapat digantikan secara total oleh kecerdasan buatan.
Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menjadi salah satu pemenang anugerah Insan UGM Berprestasi 2024 untuk kategori “Publikasi Terbaik Tema Perubahan Iklim dan Adaptasi Lingkungan 2024” dari 5 pemenang kategori penghargaan Bidang Publikasi Terbaik pada Rabu (13/11) bertempat di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Penghargaan tersebut diperoleh Dr. Yun melalui publikasinya yang berjudul “Analyzing Public Discourse on Photovoltaic (PV) Adoption in Indonesia: A Topic-Based Sentiment Analysis of News Articles and Social Media” yang diterbitkan oleh Elsevier B.V. dan memperoleh poin Impact Factor 9,8 dan h-Index 309. Dr. Yun menyatakan bahwa penganugerahan penghargaan dilaksanakan berdasar pangkalan data publikasi dosen yang dimiliki oleh universitas. “Jurnal dengan tema-tema yang telah ditentukan dipilih berdasarkan Impact Factor yang tinggi,” jelas Dr. Yun. Untuk angka h-Index, Dr. Yun menjelaskan bahwa salah satu indikator jumlah nilai yang diperoleh adalah jumlah sitasi dari publikasi yang dimiliki. “Semakin banyak yang mensitasi, maka semakin banyak yang menganggap bahwa penelitian itu relevan dan impactful. Selain itu, dengan terbitnya penelitian kita di jurnal higher impact, maka bisa dikatakan bahwa kualitas penelitian kita baik dan kesempatan untuk diseminasi hasil penelitian akan lebih baik lagi karena lebih banyak orang yang melihat,” tambah Dr. Yun.
Penelitian yang memenangkan penghargaan tersebut merupakan luaran hibah LPDP UKICIS yang merupakan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris. Proyek penelitian LPDP UKICIS diketuai oleh Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D. dengan anggota Ir. Yun Prihantina Mulyani, Ph.D., Prof. Budi Hartono, Dhyana Paramitha, S.T., M.Sc., dan Anas Saifurrahman, S.T., M.B.A., M.Sc.. Dalam hibah tersebut, terdapat beberapa work package yang tersedia bagi anggota hibah dan Dr. Yun mengambil work package yang berkaitan dengan public discussion mengenai rooftop PV atau panel surya yang saat ini sedang dalam proses adaptasi di Indonesia. Dalam penelitiannya, Dr. Yun berfokus pada aspek manusia pada konteks transisi energi. “Jika kita terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan aspek manusia sebagai pengguna, maka transisi energi akan sulit dilaksanakan, sehingga kami dari tim Teknik Industri UGM berfokus bagaimana manusia bisa menerima transisi energi,” tutur Dr. Yun. Pengambilan data dari penelitian tersebut bersumber dari media sosial dan media daring konvensional, dengan mencoba mengamati perbincangan publik berkaitan dengan adopsi rooftop PV untuk menemukan driver dan barrier dari pengadopsian rooftop PV.
Melalui pengamatan yang dilaksanakan dengan mengamati komentar media sosial dan isi berita di media daring konvensional, Dr. Yun memperoleh data bahwa media daring konvensional cenderung bersikap sebagai pendukung program pemerintah dalam melaksanakan transisi energi melalui rooftop PV, namun di sisi lain juga memposisikan diri pada pihak yang netral saat berbicara mengenai investasi rooftop PV yang cukup tinggi nilainya bagi masyarakat akar rumput. Dari media sosial, diperoleh temuan bahwa komentar masyarakat berada pada spektrum negatif. Beberapa hal yang paling banyak disoroti masyarakat adalah terkait dengan biaya investasi awal dan perawatan yang cukup tinggi dan kontinuitas suku cadang. Masyarakat juga berharap alternatif teknologi yang lebih terjangkau tetapi efektif. Selain itu, banyak hasil tangkapan diskusi yang mengarah pada misinformasi. Misalnya, masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan rooftopPV akan menyebabkan kerusakan alat elektronik di rumah karena naik turunnya pasokan listrik. Padahal, PV ini akan diinstalasi dalam jaringan PLN, sehingga tegangannya stabil dan tidak akan merusak alat elektronik. Ada juga misinformasi lainnya yaitu masyarakat ragu mengadopsi rooftop PV karena sensitif terhadap petir. Padahal, PV ini sudah teruji tahan lama dan tangguh di berbagai jenis cuaca termasuk guntur atau badai petir. Meski memiliki kecenderungan untuk berada pada spektrum netral negatif, ditemukan bahwa beberapa elemen masyarakat sudah memliki kesadaran penggunaan rooftop PV sebagai bentuk energi yang lebih ramah lingkungan. Secara garis besar, dapat ditarik pokok utama bahwa pemerintah belum memiliki regulasi atau peraturan dan promosi kuat yang dapat mendorong adopsi rooftop PV. Komunikasi melalui media massa perlu fokus pada edukasi masyarakat untuk meminimalkan misinformasi yang menghalangi adopsi. Meski telah menemukan banyak hal dalam penelitian yang dilakukan, Dr. Yun menyatakan bahwa masih ada aspek motivasi dan emosional yang belum dapat ditangkap dari komentar-komentar di media sosial maupun pemberitaan di media daring konvensional. “Aspek emosional dapat ditangkap melalui survei, dan akan kita dalami di penelitian selanjutnya,” tuturnya. Dr. Yun menyatakan bahwa aspek motivasi adalah salah satu unsur penting dalam proses desain teknologi tepat guna.
Setelah penelitian hibah LPDP UKICIS ini berlangsung, Dr. Yun menginformasikan bahwa UGM juga menjadi pemenang dalam sebuah konsorsium South East Asia – Europe Joint Funding Scheme for Research and Innovation (JFS)bekerja sama dengan Swiss, Jepang, dan Kamboja, sehingga penelitian mengenai rooftop PV akan terus berjalan per November 2024 hingga 3 tahun ke depan. Penelitian ini akan menempatkan Swiss dan Jepang sebagai leading countries dalam penggunaan PV, Indonesia pada posisi medium, dan Kamboja pada posisi low. Dari penelitian tersebut, diharapkan akan muncul luaran berupa business model yang dapat menjadi win-win solution bagi seluruh stakeholder. Selain itu, penelitian juga akan berusaha memetakan regulasi apa saja yang sudah mendukung transisi energi ke PV dan apa saja yang belum. UGM juga akan bekerja sama dengan Swiss dalam konsorsium tersebut guna menyusun predictive tools terkait dengan maintenance dari PV. “Sebelum terjadi kegagalan, kita sudah bisa menemukan komponen apa yang bermasalah, sehingga harapannya penggunaan PV akan bersifat jangka panjang dan sepadan dengan investasinya,” jelas Dr. Yun. Untuk tim penelitinya, kali ini konsorsium JFS diketuai oleh Dr. Yun dengan anggota tim merupakan ekstensi dari LPDP UKICIS. Sebagai pesan penutup bagi mahasiswa, Dr. Yun memberikan tips bahwa jika mahasiswa ingin mencoba menemukan permasalahan untuk diangkat ke penelitian, maka mahasiswa bisa lebih giat untuk mengunjungi kanal-kanal berita populer yang berbasis riset yang membahas riset dengan bahasa yang lebih kasual. “Jika mahasiswa pusing membaca jurnal, maka bisa mengunjungi media-media populer yang berbasis riset, karena informasi yang diperoleh sebagai hasil berselancar di mesin pencarian biasanya tidak melalui proses editorial dan kalaupun iya, bisa jadi itu hanya opini. Mengunjungi media berbasis riset bisa menjadi langkah pertama bagi mahasiswa untuk menemukan isu-isu yang relevan, yang kemudian didalami kembali di jurnal penelitian,” pungkas Dr. Yun.
Mahasiswa Program Doktoral Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Nurbaiti, menjadi pemakalah dalam The 9th International Conference on Materials Technology and Applications 2024 (ICMTA 2024) pada 6-8 November 2024, bertempat di Osaka, Jepang.
Pada acara yang diselenggarakan oleh Science and Engineering Institute ini, Nurbaiti berkesempatan untuk mempresentasikan makalahnya dalam seminar internasional yang berjudul “Morphology and Deviation dimension of Hydroxyapatite/Collagen Composite After Printing with Three-Dimensional Bioprinting” di depan khalayak internasional. Dalam makalahnya, Nurbaiti memaparkan bahwa oleh karena besarnya kebutuhan perancah dan cangkok tulang seiring dengan meningkatnya jumlah kelainan tulang yang terjadi secara umum, maka ia meneliti morfologi, dimensi deviasi, penyusutan, dan kekerasan dari material hidroksiapatit (HA)/komposit kolagen yang menyerupai tulang manusia. HA dicetak menggunakan three-dimensional bioprinting berbasis ekstrusi dengan kecepatan pencetakan 10 mm/menit dan tinggi lapisan 0.5 mm, dengan komposisi HA dan material kolagen 70% dan 30%, agar menyerupai tulang alami manusia. Produk dari penelitian ini yang diproduksi menggunakan teknologi 3Dprinting nantinya dapat membantu kebutuhan perancah dan cangkok tulang bagi para penderita kelainan tulang.
Selain ICMTA 2024, digelar sekaligus juga The 13th International Conference on Nanostructures, Nanomaterials, and Nanoengineering 2024 (ICNN 2024) di lokasi yang sama. Selain Nurbaiti, ICMTA 2024 juga menghadirkan beberapa pembicara, antara lain Prof. Umemura Kazuo dari Tokyo University of Science yang menjelaskan tentang Migration of Livings: from Diatom Gliding Phenomenon in Microchambers to Human Activities with STEPN Web3.0 Application Software, Prof. Mikio Ito dari Fukui University of Technology yang menjelaskan tentang Fabrication of Diamond Particle Dispersed Metal Matrix Composites by Spark Plasma Sintering (SPS) for High Thermal Conductive Materials, dan Prof. Chih-Lang Lin dari Central Taiwan University of Science and Technology yang menjelaskan tentang Study of the Factors on Controlling Cured Layer Thickness in DLP 3D Printing. Melalui ICMTA 2024, Nurbaiti menyatakan bahwa ia memperoleh ilmu yang bermanfaat tentang aplikasi material dan teknologi yang digunakan pada saat ini. Selain itu, ia juga memperoleh relasi dari banyak negara yang semakin membuka peluang untuk berbagai kolaborasi di masa mendatang.
Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menyerahkan Barang Eks Penelitian sebagai alat pendukung kegiatan praktikum dan praktik lapangan di bidang permesinan kepada Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM pada Selasa (06/11) lalu di Ruang Sidang C-2 DTMI FT UGM. Barang eks penelitian itu antara lain Engine Set KOMATSU-Model SAA6D107E1-ESN 265818796-Engine Hinban 6754B0CA23; Body dan Casis Mobil Picanto Eks Penelitian; Rangka dan Mesin Mobil Toyota Innova Diesel-No. Mesin 6059* –No.Rangka MHFXX436000* yang diharapkan akan mendukung kegiatan Laboratorium di Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi UGM.
Acara seremoni serah terima dihadiri oleh Ketua DTMI Prof. Budi Hartono dan Sekretaris Departemen Dr. Adhika Widyaparaga dari perwakilan Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Dr. Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T. dan Andhi Akhmad Ismail, S.T., M.Eng serta segenap tenaga kependidikan. Prof. Budi Hartono, mengatakan alat eks penelitian ini diharapkan bisa mendukung kegiatan riset, serta menunjang kegiatan pendidikan dan pembelajaran bagi mahasiswa. “Mudah-mudahan alat ini dapat dimanfaatkan sebagai alat praktik dan riset bagi para mahasiswa dan dosen di Sekolah Vokasi UGM.,” paparnya.
Pemberian hibah alat eks praktikum ini, selain membuka peluang bagi departemen untuk memenuhi kebutuhan alat-alat praktikum namun juga membuka peluang untuk kerjasama dalam hal penelitian maupun riset-riset selanjutnya sehingga kami bisa mendukung pendidikan di Indonesia. (DN)
Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Departemen Teknik Kimia dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika mengadakan Sharing Session dengan mengundang IMT Atlantique Perancis pada Rabu (30/10), bertempat di Meeting Room 1 Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo – Smart and Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM.
Sharing Session kali ini mengundang mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Nuklir, dan Teknik Fisika, serta mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Teknik Industri. IMT Atlantique dengan diwakili oleh Francois Keo selaku International Development Manager memberikan paparan informasi mengenai program Double Degree Magister yang dapat diambil oleh mahasiswa UGM. Untuk mahasiswa Teknik Industri, Francois memaparkan bahwa mahasiswa dapat mengambil Master of Science dengan konsentrasi Management and Optimization of Supply Chains and Transport. Sebagai bagian dari kolaborasi FICEM (French Indonesian Consortium in Engineering and Management), Francois menyatakan bahwa program Double Degree antara UGM dan IMT Atlantique maupun program-program kerja sama dengan UGM lainnya sudah berjalan selama kurang lebih 9 tahun dan tahun depan akan merayakan tahun yang ke-10. “Kerja sama yang terjalin berjalan dengan sangat baik. Kami mendapat pendanaan dari program Erasmus dua kali, lalu terdapat juga program “Nusantara Phd.” Antara IMT Atlantique dan UGM, kami juga mengembangkan banyak proyek bersama, dan juga banyak alumni program kami di bidang Teknik Industri, Teknik Nuklir, dan sekarang bidang Lingkungan dan Energi. Bisa dikatakan kerja sama antara kedua universitas sangat baik dan UGM adalah partner yang sangat berharga,” tutur Francois. Francois menambahkan bahwa meski FICEM bermula dengan fokus Teknik Industri dan Teknik Nuklir, saat ini IMT Atlantique juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari program studi lain, salah satunya Teknik Mesin, untuk dapat mendaftar pada program Magister 2 tahun yang berfokus pada Project Management for the Environmental & Energy Engineering (PM3E) dengan kuliah dibawakan dalam Bahasa Inggris secara penuh.
Program Magister yang ditawarkan oleh IMT Atlantique memiliki skema 1 tahun pertama studi dan pada semester kedua pada tahun kedua, mahasiswa akan melaksanakan internship selama 6 bulan penuh di perusahaan/industri atau melaksanakan riset di laboratorium. Bagi mahasiswa yang tertarik untuk mendaftar beasiswa, IMT Atlantique saat ini menerima mahasiswa yang memperoleh beasiswa LPDP.
Meski saat ini program yang ditawarkan oleh IMT Atlantique terbatas pada mahasiswa pascasarjana, Francois menyatakan bahwa IMT Atlantique memiliki rencana untuk membuka program-program untuk mahasiswa program sarjana di waktu-waktu mendatang, salah satunya adalah International Undergraduate Program (IUP) yang terbuka juga bagi mahasiswa di UGM.
Dua Dosen DTMI Prof. Dr. Eng. Deendarlianto, S.T., M.Eng., bersama dengan Prof. Dr. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM. ASEAN Eng., dan Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. (DTETI) menghadiri undangan “The Conference on Intelligent Manufacturing Technology and Equipment” di Nanjing, Tiongkok pada Sabtu hingga Kamis (29-31/10) minggu ini. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi riset antara Nanjing University of Aeronautics and Astronautics (NUAA) dengan Fakultas Teknik melalui Engineering Research and Innovation Center (ERIC). Dalam konferensi ini, para peserta berdiskusi mengenai berbagai inovasi terbaru di bidang teknologi manufaktur cerdas dan peralatan, serta peluang kolaborasi riset yang dapat dikembangkan antara kedua institusi.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara NUAA dan Fakultas Teknik UGM, serta membuka peluang baru untuk penelitian bersama yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan teknologi manufaktur di masa depan. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan teknologi manufaktur cerdas dan peralatan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yang tecermin dalam kerja sama global antara NUAA dan UGM.
Dengan demikian, kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan akademis dan riset antara kedua institusi, tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.