Arsip:

IKU 7

Adakan Seminar, ZWSoft Donasikan Ratusan Perangkat Lunak Desain untuk DTMI

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar “Menuju Inovasi” yang diadakan oleh ZWSoft Co., Ltd. pada Senin (19/08), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Dalam seminar “Menuju Inovasi” ini, ZWSoft membuka kesempatan bagi bukan hanya mahasiswa Teknik Mesin, namun juga mahasiswa IUP Teknik Industri, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL), dan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Wilayah Kota (DTAP) UGM untuk menjadi peserta. Dihadiri oleh sebanyak 68 peserta, seminar yang merupakan perwujudan program University Donation dari  ZWSoft dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam sambutannya, Ir. Muslim menyampaikan bahwa seminar ini kiranya dapat memajukan kemampuan mahasiswa dan permulaan kerja sama antara ZWSoft dan UGM dalam hal inovasi desain. Hal senada disampaikan oleh Country Manager untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Selandia Baru, Patrick Zi dalam sambutannya, “pertemuan ini merupakan permulaan untuk kerja sama dan inovasi di waktu mendatang antara ZWSoft dan UGM.” Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemberian sebanyak 136 akses akun gratis aplikasi ZWCAD dan ZW3D yang dilaksanakan oleh Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga dan Patrick Zi sebagai perwakilan ZWSoft.

Oleh karena ZWSoft merupakan perusahaan yang baru melaksanakan kerja sama dengan DTMI UGM, untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai perusahaan dan produk-produknya, Sam Lee dari ZWSoft memberikan pengenalan singkat mengenai perusahaan yang berpusat di Guangzhou, Tiongkok ini. Telah berdiri dan beroperasi selama 26 tahun, Sam memaparkan bahwa ZWSoft berfokus pada pengembangan aplikasi desain yang digunakan dalam dunia teknik, dengan produk yang ditawarkan kepada UGM adalah ZWCAD dan ZW3D. Penjelasan lebih terperinci mengenai aplikasi ZWCAD dan ZW3D dijelaskan lebih lengkap oleh Technical Support Engineer ZWSoft, Candra Diningrat. Candra memberikan pemaparan komprehensif mengenai ZWCAD dan ZW3D, yang meliputi fitur-fitur yang tersedia, cara kerja, kompatibilitas dengan perangkat lunak lain, dan tentu keunggulan yang dimiliki oleh kedua aplikasi tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Ir. Muslim menuturkan bahwa selain berkunjung ke DTMI, ZWSoft juga berkunjung ke DTSL dan DTAP secara langsung guna penjajakan kerja sama.

Mahasiswa Angkatan Pertama IUP Teknik Industri UGM Ikuti Kuliah Perdana 2024

Mahasiswa baru International Undergraduate Program  (IUP) Teknik Industri UGM melaksanakan kuliah perdana pada Senin (12/08), bertempat di ruang kelas 4A1, Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikusumo – Smart and Green Learning Center(SGLC) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sebagai kelas internasional, mahasiswa IUP diwajibkan melaksanakan kegiatan international exposure di semester 6 dan pelaksanaan kuliah dilakukan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Kuliah perdana mahasiswa baru IUP dilaksanakan pada pukul 13.00 sesudah acara Info Day Program Sarjana Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) usai, bersamaan dengan perkuliahan mahasiswa baru Prodi Teknik Mesin dan Prodi Teknik Industri reguler. Sebanyak 21 mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah Fisika 1 dengan dosen pengampu Dr. Eng. Adhika Widyaparaga.   

Ditemui oleh Tim Humas DTMI, salah satu mahasiswa baru IUP Teknik Industri asal Tangerang Selatan, Banten, Rafi Fadilah Yasar, menyatakan bahwa kuliah IUP dirasa cukup unik. “Kita selama belajar di sekolah negeri kan menggunakan Bahasa Indonesia, jadi ketika kuliah full Bahasa Inggris terasa ini hal baru dan perlu beradaptasi,” jelas Rafi. Erland Liko Brains, mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM asal Bekasi, Jawa Barat mengatakan bahwa ia memiliki ketertarikan terhadap topik Supply Chain Management, sehingga ia memilih untuk berkuliah di Teknik Industri UGM. “Saya memilih untuk mendaftar di IUP karena saya bercita-cita untuk kuliah di luar negeri, jadi salah satu jalur untuk menggapai cita-cita tersebut adalah melalui jalur internasional, yaitu IUP,” tutur Erland. Erland menambahkan harapannya selama berkuliah di Teknik Industri UGM adalah menambah banyak teman, memperbanyak pengalaman melalui organisasi kemahasiswaan, dan lulus dengan nilai yang terbaik.

Dalam wawancara dengan Tim Humas DTMI, Pak Adhika memberikan kesannya terhadap kelas IUP. “Mahasiswa baru menyadari bahwa mereka berada pada historic moment, yaitu kelas pertama dan angkatan pertama IUP di Teknik Industri, sehingga mahasiswa cukup excited dengan kelas pertama itu,” kata Pak Adhika. Beliau menambahkan bahwa karena angkatan pertama kelas IUP berjumlah 21 orang, sangat memungkinkan terjadinya diskusi  yang lebih banyak. “Oleh karena proses seleksi kita cukup ketat dan kompetitif, kita bisa memperoleh mahasiswa yang sharp, responsif, dan memiliki kemampuan English yang bagus. Sehingga dalam diskusi, banyak muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup tajam,” tambahnya.

Mencoba untuk menilik kelas reguler maupun IUP, Pak Adhika melihat bahwa tingkat kompetitif mahasiswa dari kedua program sama tingginya, dengan perbedaan pada interaksi dengan menggunakan 2 bahasa yang berbeda dan ukuran kelas IUP yang lebih kecil sehingga lebih cepat terjadi diskusi. “High quality harus selalu dijaga, baik IUP atau reguler, sehingga kami tetap harus mengajar dengan kualitas tinggi untuk program manapun,” tegasnya. Manfaat yang diperoleh dengan adanya kedua macam program dengan skala kelas yang berbeda adalah banyaknya ide inovasi pedagogi (metode mengajar/menghantarkan materi) yang bisa diperoleh yang dapat diterapkan di masing-masing program, sehingga akan menguntungkan baik untuk program reguler maupun IUP.

Harapan Pak Adhika dengan adanya IUP Teknik Industri dan IUP Teknik Mesin yang akan dibuka pertama kali pada 2025 adalah nantinya akan muncul pertukaran wawasan dengan mahasiswa dari program reguler, terutama ketika IUP semakin dikenal dan menarik semakin banyak mahasiswa dari luar negeri untuk bergabung, maka manfaat yang diperoleh bagi semua pihak akan semakin besar. “Meski melalui jalur penerimaan yang berbeda, mahasiswa IUP dan mahasiswa reguler sama-sama memiliki kualitas yang tinggi, apalagi nantinya mahasiswa dari kedua program akan bertemu dalam  melting pot di DTMI, baik itu via HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) maupun KMTM (Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin), ataupun di tempat berkumpul mahasiswa yang lain di DTMI seperti di Literacy Center dan di laboratorium. Sehingga, melalui interaksi, diharapkan mahasiswa bisa saling belajar dan saling mengangkat,” pungkasnya.

Untuk IUP Teknik Industri angkatan kedua, pendaftaran akan dibuka pada awal tahun 2025, bersamaan dengan pembukaan pendaftaran IUP Teknik Mesin angkatan pertama.

Teknik Mesin UGM Terima Kunjungan MONEV MBKM Riset INSPIRASI Kolaborasi dengan Universitas Udayana

Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UGM menerima kunjungan monitoring dan evaluasi (MONEV) dari Universitas Udayana (Unud) Bali untuk MBKM Riset pada Jumat (12/07), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI FT UGM. Prodi Teknik Mesin diwakili oleh Prof. Dr. Deendarlianto menyambut perwakilan MONEV dari Unud, yaitu Dr. Pande Gde Sasmita Julyantoro yang merupakan dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Unud.

MONEV yang dilaksanakan oleh Unud berkenaan dengan 4 orang mahasiswa Teknik Mesin Unud yang melaksanakan program MBKM Riset di UGM di bawah bimbingan Prof. Dr. Deendarlianto, dengan mengevaluasi komunikasi dan koordinasi dalam tim riset, progress yang bisa disampaikan dan rencana luarannya, kendala yang ditemui dan bagaimana langkah-langkah penyelesaiannya, sekaligus memohon penilaian pembimbing riset. “Penelitian mengambil  topik produksi gelembung hidrogen yang merupakan penelitian kerja sama dengan NTU, ITB, UI, ITS, dan Pertamina dalam program Indonesia-NTU Singapore Institute of Researcher for Sustainability and Innovation (INSPIRASI),” jelas Deendarlianto. Mengenai rincian dari penelitian gelembung hidrogen seperti apa yang dilaksanakan oleh keempat mahasiswa Unud, Deendarlianto memaparkan bahwa mahasiswa mengamati produksi dari gelembung hidrogen yang termasuk mengamati percepatannya dalam bubble generator dan transportasi gelembung dalam saluran microchannel. Dalam melaksanakan riset, mahasiswa Unud juga memperoleh bimbingan dari 2 orang mahasiswa S3 Teknik Mesin UGM di bawah bimbingan Prof. Deendarlianto, yaitu Rafil Arizona dan Iskandar Ali Mubarok, serta dibantu juga oleh beberapa orang mahasiswa S1 Teknik Mesin UGM. Semenjak awal pelaksanaannya pada bulan Mei 2024, I Nyoman Citta Diatmika, salah satu mahasiswa Unud yang melaksanakan riset hidrogen di Teknik Mesin UGM, menyampaikan bahwa riset saat ini telah mencapai tahap pengambilan dan pengolahan data, dan diproyeksikan program MBKM Riset ini akan berlangsung hingga Desember 2024.  Deendarlianto menginfokan bahwa kegiatan riset INSPIRASI kali ini nantinya juga akan menjadi bahan untuk MONEV dengan Ditjen Diktiristek pada 5-6 Agustus 2024.  

Dr. Pande selaku penilai dalam MONEV ini menilai positif kegiatan kolaborasi riset yang difasilitasi oleh INSPIRASI ini. “Semoga mahasiswa yang terlibat dalam riset ini dapat menimba ilmu dan merasakan atmosfer keilmuan yang berbeda, sehingga sepulang dari riset, mahasiswa memperoleh inspirasi dan juga bisa membagikan pengamalan yang diperoleh,” ujar Pande. Setelah selesai melaksanakan pertemuan MONEV di Ruang Sidang A-1, Dr. Pande dihantar oleh Rafil dan Ali selaku pembimbing riset serta mahasiswa Unud untuk memantau fasilitas penelitian hidrogen INSPIRASI yang dibangun di sisi timur Departemen Teknik Geologi (DTGL) guna melihat-lihat alat-alat yang digunakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan riset sekaligus memperoleh penjelasan jalannya riset dengan lebih terperinci.