Raih Dua Penghargaan di NESCO, Najmuddin Usung Gagasan Daur Ulang Kertas Akademik untuk Literasi

Najmuddin Muntashir ‘Abdussalam, mahasiswa Magister Teknik Industri Universitas Gadjah Mada angkatan 2023, kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam ajang National Essay Competition (NESCO) 2025 yang digelar oleh Prisma Learning Center pada 26–27 Juli 2025 di Malang, Najmuddin berhasil meraih dua penghargaan sekaligus: medali perak (Runner Up) dan Most Favorite Poster. Prestasi tersebut diraih melalui esai berjudul “Daur Ulang Ilmu Pengetahuan Melalui Penyelamatan Media Cetak Bekas”, yang menggagas pemanfaatan ulang kertas akademik menjadi media literasi bernilai.

Najmuddin mengungkapkan bahwa ide penulisan esai ini berasal dari keresahan pribadinya terhadap persoalan sampah, khususnya sampah kertas. Ia menyoroti penumpukan kertas dari berbagai kegiatan akademik, seperti pencetakan skripsi, bahan presentasi, dan dokumen lain yang menggunung di TPS. Menurut data SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional) KLHK, pada 2023 Indonesia menghasilkan sekitar 69,3 juta ton sampah, dan sekitar 10–11 % di antaranya berupa kertas.

Berangkat dari kondisi tersebut, Najmuddin menawarkan gagasan mendaur ulang sampah kertas akademik dengan cara yang berbeda dari pengolahan biasa. Ia mengusulkan agar kertas-kertas dari skripsi, laporan, dan bahan ajar tidak langsung dibuang atau hanya didaur ulang menjadi kertas baru, tetapi disusun ulang menjadi bundel yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut.

Bundel ini dapat memiliki nilai jual, misalnya sebagai bahan bacaan murah atau media edukasi, sehingga membuka peluang ekonomi kecil bagi pengelola daur ulang. Selain itu, kertas-kertas tersebut juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengabdian kepada masyarakat, terutama di daerah dengan tingkat literasi rendah. Misalnya, bundel kertas dapat diolah menjadi modul belajar sederhana, buku bacaan, atau materi edukasi yang bisa didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Dalam proses penulisan hingga presentasi lomba ini, Najmuddin mengaku mengandalkan pengalaman yang diperolehnya dari berbagai kompetisi sebelumnya. Ia menyatakan bahwa kepercayaan diri menjadi modal utama dalam penyampaian gagasan di hadapan dewan juri. Kendati demikian, ia tidak menampik adanya tantangan besar yang dihadapinya selama kompetisi, terutama karena sebagian besar peserta lain hadir sebagai tim, sementara dirinya berjuang seorang diri.

Najmuddin berharap gagasan yang ia sampaikan dalam esai tersebut dapat diterapkan secara luas. Menurutnya, pemanfaatan kembali media cetak bekas tidak hanya memberi dampak positif bagi lingkungan melalui pengurangan sampah kertas, tetapi juga menjadi wujud kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas literasi masyarakat. Meskipun sederhana, gagasan Najmuddin ini berpotensi memberikan manfaat besar apabila dikelola dengan tepat.

Sumber: Raih Dua Penghargaan di NESCO, Najmuddin Usung Gagasan Daur Ulang Kertas Akademik untuk Literasi (oleh Taufik Rosyidi)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses