HMDTI Bagikan Pengalaman dan Tips Lolos Publikasi Internasional

Himpunan Mahasiswa Doktor Teknik Industri (HMDTI), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mengadakan sharing session bertajuk ”Dari Ide Penelitian ke Publikasi Jurnal Internasional: Best Practices dan Insight”. Sharing session tersebut dilaksanakan secara daring pada Selasa (11/02) dengan mengundang 2 orang pembicara, yaitu Sri Indrawati, S.T., M.Eng. (mahasiswa Program Doktor Teknik Industri UGM, dosen Universitas Islam Indonesia) dengan paparan materi ”Dari Draft ke Publikasi: Perjalanan Menuju Jurnal Internasional Bereputasi” dan Dr. Ir. Siti Afiani Musyarofah, STP., M.T. (Policy Analyst – Kementerian Perindustrian dan penulis tiga artikel pada Jurnal Scopus) dengan paparan materi ”Menghadapi Peer-Review dan Revisi Jurnal Scopus: Insight dan Solusi”. Oleh karena pentingnya topik yang diangkat dalam sharing session ini, maka pendaftaran terbuka untuk mahasiswa maupun calon mahasiswa doktoral dari seluruh instansi, dengan jumlah peserta berdasar kehadiran daring adalah 108 orang.

Menyampaikan sambutan, Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Industri UGM, Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menyatakan bahwa publikasi menjadi bottleneck dari proses studi Prodi Doktoral di semua perguruan tinggi. ”Publikasi ini seringkali menjadi hambatan karena bergantung pada pihak ketiga, jadi nanti akan dibagikan apa saja yang dapat menentukan lolosnya sebuah publikasi ke dalam jurnal,” tuturnya.

Sri Indrawati dalam sharing session ini membagikan pengalaman dan strateginya dalam menyusun publikasi sampai pada penerbitan di jurnal yang bereputasi. ”Proses dari saya mendesain penelitian sampai ke submission cukup panjang, hampir satu tahun, dengan proses paling lama adalah proses submission sampai publikasi. Di sini, saya cukup beruntung karena saya submisi pada bulan Juni dan published pada bulan Desember, sekitar 6 bulan,” papar Sri. Kunci dari penerbitan publikasi penelitian, menurut Sri, terletak pada desain penelitian yang baik dan jelas, serta bisa menjadi solusi dari masalah yang ingin diselesaikan. ”Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah waktu proses submisi sampai publikasi karena berkaitan dengan pihak ketiga. Meski begitu, setiap jurnal bisa berbeda-beda (waktu sampai publikasi),” tambahnya. Secara garis besar, unsur-unsur desain penelitian yang diterapkan Sri dalam penelitiannya adalah variabel, jenis data, sampel dan populasi, kriteria responden, ethical consideration, dan resources. Selain menyusun desain penelitian, Sri menyarankan untuk menentukan jurnal apa yang akan dituju sebagai media publikasi. ”Keputusan jurnal yang dituju cukup krusial karena akan berpengaruh pada tulisan kita,” paparnya.  Mengetahui standar jurnal yang dituju, menurut Sri, dapat memperbesar kemungkinan tulisan diterima untuk diterbitkan oleh jurnal. ”Agar tidak terbatas dalam melakukan penelitian, sebelum penelitian selesai, kita bisa sekaligus mencari jurnal yang dituju,” pungkas Sri.

Siti Afiani Musyarofah menyampaikan bahwa ketika paper sudah sampai tahap editor, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. ”Decision dari editor bisa jadi tulisan kita langsung diteruskan ke reviewer, atau dikirim kembali kepada kita sebagai author untuk melengkapi yang kurang, atau langsung reject. Jangan khawatir jika langsung reject, karena positifnya adalah kita tahu lebih cepat untuk kemudian beralih ke jurnal lain,” papar Siti. Ketika tulisan ada di reviewer, menurut paparan Siti, decision juga bisa beragam, antara lain revisi, reject, dan accepted. ”Ketika tulisan kita mendapat reject dari reviewer, keuntungannya adalah kita bisa memperoleh banyak masukan untuk memperbaiki tulisan kita yang akan kita kirim ke jurnal lain,” tuturnya. Mengenai hal-hal yang perlu dilakukan penulis sebelum dan saat submisi, Siti menjabarkan beberapa hal. ”Author perlu memastikan bahwa jurnal yang dipilih sudah sesuai, kemudian perlu memperhatikan Daftar Pustaka, dan saat submisi, jangan takut untuk submit di Q1-Q2 pada Best Publisher dan siapkan file pendukung,” tambah Siti. Selain menjabarkan apa yang perlu dilakukan penulis sebelum dan saat submisi, Siti juga memberikan saran-saran untuk menghadapi perbaikan-perbaikan yang diberikan editor dan apa saja jenis-jenis tanggapan yang bisa dilakukan penulis dalam menyikapi hasil review dari reviewer. ”Dalam menghadapi reviewer, kita bisa menyetujui masukan dari reviewer, namun bisa juga kita melakukan sanggahan, selama disampaikan dengan baik dan dengan argumen yang kuat,” pungkasnya.

Paparan dari 2 narasumber ditanggapi dengan membuka sesi tanya jawab untuk peserta, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan banyak terkait pada proses submisi.  

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tags: SDGs 4

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.