Arsip:

Kabar Departemen

Kunjungi DTMI UGM, Anies Baswedan Tekankan Pentingnya Kreativitas dan Kegiatan Mahasiswa untuk Pendidikan Teknik yang Berkualitas

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM berkesempatan menerima kunjungan dari Anies Rasyid Baswedan, salah seorang tokoh nasional yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta periode 2017-2022. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Anies selama berada di lingkungan UGM sebelum mengisi Ramadan Public Lecture di Masjid Kampus UGM. Kunjungan di DTMI berlangsung pada Senin (03/03), bertempat di Perpustakaan DTMI UGM.

Kunjungan kali ini dihadiri oleh banyak civitas akademika DTMI, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan, terkhusus tenaga kependidikan pengelola perpustakaan. Setelah acara dibuka oleh dosen DTMI, Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng. menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Prof. Selo menyatakan selamat datang kepada Anies Baswedan di Fakultas Teknik, terkhusus DTMI. “Semoga nantinya Pak Anies dapat memberikan beberapa motivasi bagi para mahasiswa yang hadir,” tuturnya.

Sekaligus bernostalgia dengan kampus almamaternya, Anies menyampaikan bahwa pada masanya berkuliah, Fakultas Teknik sudah menjadi fakultas terbesar di UGM. “Saya masih ingat ketika menjadi panitia ospek (orientasi studi dan pengenalan kampus – red.), kontingen Fakultas Teknik adalah yang terbesar dibandingkan semua kontingen di UGM,” ungkapnya. Terkhusus karena kunjungan kali ini adalah ke DTMI, Anies merasa terkesan dengan perpustakaan DTMI UGM yang tidak hanya menyediakan koleksi buku bertema keteknikan, namun juga buku-buku dengan tema selain teknik dan mengapresiasi pengelolaan media sosialnya. Terkait dengan itu, Anies menyampaikan bahwa seorang mahasiswa teknik harus memiliki imajinasi yang kuat. “Masa depan dimiliki oleh orang-orang yang bisa menggabungkan ilmu pasti dan kreativitas, karena tanpa imajinasi, tidak akan ada inovasi,” tegasnya. Cara menumbuhkan imajinasi tersebut, menurut Anies, adalah dengan banyak-banyak membaca buku-buku di luar ilmu teknik, dengan contoh adalah novel. Anies juga berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menyibukkan diri dengan banyak kegiatan. “Perbanyak kegiatan yang produktif, karena pengalaman di kampus adalah bekal yang luar biasa untuk masa depan,” tuturnya.

Selain memberikan beberapa motivasi, Anies juga menyempatkan diri untuk berswafoto dengan para mahasiswa yang hadir, menandatangani buku-buku yang sudah dibawa mahasiswa maupun diberikan kepada para mahasiswa, memberikan pesan penyemangat untuk perpustakaan DTMI UGM, dan bertanya jawab dengan para mahasiswa.

Kunjungan kali ini tidak hanya dihadiri oleh civitas akademika DTMI UGM, namun juga dihadiri oleh mahasiswa dari departemen-departemen lain di Fakultas Teknik UGM dan mahasiswa dari luar Fakultas Teknik, seperti FISIPOL dan FTP. Hal ini tak luput dari apresiasi Anies. “Saya harap semoga saling mengunjungi seperti ini bisa selalu berjalan,” ujarnya.

DTMI UGM Bangun Kemitraan dengan University of Dundee melalui Batik Project

Sebagai wujud nyata dari komitmen Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM untuk mengembangkan dan menjaga kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi di kancah nasional maupun internasional bersama dengan Fakultas Teknik (FT) UGM, dosen DTMI, Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., menerima kunjungan dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Art & Design, Duncan of Jordanstone College of Art & Design, University of Dundee (UoD), Scotland, UK di workshop Batik Butimo. Kunjungan dari UoD ini terlaksana pada Selasa (25/02). Kunjungan ke Batik Butimo ini merupakan salah satu kegiatan yang termasuk di dalam “Batik Project” yang diinisiasi oleh UoD berkolaborasi dengan UGM.  

Dr. Andi Sudiarso menjelaskan bahwa sebelum menuju ke Butimo, mahasiswa dan dosen dari UoD telah terlebih dahulu memperoleh materi yang dipaparkan oleh Dr. Andi Sudiarso, Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS., IPU., dan Prof. Dr. Ir. Aswati Mindaryani, M.Sc., IPU. pada Senin (24/02) bertempat di Ruang Multimedia Gedung Kantor Pusat UGM. “Kami memberikan teori mengenai filosofi batik, pewarnaan alami, dan detail proses membatik karena mahasiswa dan dosen dari Dundee belum pernah sama sekali membuat batik, sehingga pemberian teori ini agar mereka tidak kaget,” tuturnya. Pemaparan teori yang dilaksanakan sebelum tamu dari UoD praktik pada hari Selasa juga dibarengi dengan demo membatik. Demo membatik mencakup 3 jenis proses membatik yang akan dipraktikkan, yaitu batik tulis, batik cap, dan mesin batik. “Untuk batik tulis dan cap, pembatik memeragakan cara memegang alatnya dan cara mengaplikasikan ke atas kain, sedangkan untuk batik digital, didemokan cara menggunakan laman web batik40.id (Batik 4.0 – red), mencakup memilih desain, warna, pembayaran, dan tracking order,” tambah Dr. Andi. Khusus batik digital, Dr. Andi menegaskan bahwa oleh karena batik adalah kerajinan tangan, maka mesin hanya membantu untuk memudahkan proses awalannya, sedangkan proses finishing tetap manual. “Desain yang tadinya menggunakan kertas, dengan mesin batik, maka bisa menggunakan perangkat lunak desain,” ujarnya. Setelah pemaparan materi di hari Senin selesai, dosen dan mahasiswa UoD diberi tugas untuk membuat akun di laman Batik 4.0 agar dapat digunakan pada hari Selasa.

Pada praktik di hari Selasa di workshop Butimo, karena dalam satu hari mahasiswa dan dosen UoD harus membuat 3 jenis batik sekaligus, maka dilakukan penyesuaian ukuran kain yang digunakan dan dibagi ke dalam 3 kelompok. “Kain yang digunakan diperkecil menjadi ukuran 38 cm x 38 cm. Untuk proses membatik, karena batik digital membutuhkan waktu lebih lama, maka batik digital didahulukan pengerjaannya,” tutur Dr. Andi. Proses dimulai dengan pemilihan desain di laman web Batik 4.0 dengan tanpa memilih warna karena pewarnaan akan dilaksanakan di tempat lain. Setelah desain dipilih dan diunggah ke cloud, tim control room akan mengunduh desain dan mencetak menggunakan mesin batik. “Selagi menunggu proses pencetakan, 3 kelompok secara bergantian melaksanakan proses batik tulis, batik cap, dan tur pabrik Butimo, galeri batik klowong (batik setengah jadi – red.), dan toko batik Butimo,” papar Dr. Andi. Sebelum melaksanakan praktik membatik tulis dan cap, demo kembali diberikan, dengan tambahan imbauan safety dalam membatik. Kendala bahasa dalam demo dapat diatasi dengan bantuan mahasiswa program Magister dan Doktor untuk menjadi penerjemah. Workshop di Butimo selesai pada pukul 16.00, setelah itu rombongan UoD melakukan countryside tour dan belanja di toko batik Butimo.

Setelah kunjungan UoD ke Yogyakarta, UGM juga akan mengirimkan 3 perwakilan dosen untuk melakukan supervisi follow up setelah pelatihan di Yogyakarta ke UoD. Supervisi ke UoD berkenaan dengan proyek pembuatan desain batik. “Supervisi dilaksanakan selama kurang lebih seminggu untuk membantu mahasiswa dalam proses pembuatan desain batik, dan bahkan akan dinilai juga untuk mencari desain terbaik,” papar Dr. Andi. Dr. Andi menyatakan bahwa Butimo terbuka untuk kolaborasi dalam memproduksi batik. “Kami mengusulkan untuk desain batik khas Eropa dari UoD, kemudian produksi dilakukan di Butimo, dan hasilnya dapat dipasarkan di Skotlandia maupun negara lain,” tuturnya. Untuk keberlanjutan dari kegiatan workshop dan proyek ini, Dr. Andi menyatakan sudah ada usulan untuk kembali mengadakan kegiatan serupa dengan mengirimkan tim mahasiswa yang berbeda, yang nantinya akan didiskusikan lebih lanjut oleh kedua universitas.

Bryony Mary Inglis, salah satu mahasiswa peserta workshop, menyatakan bahwa melalui workshop ini, ia memperoleh wawasan mengenai teknik produksi tekstil yang berbeda dari negara yang berbeda dari negaranya dan juga mengenai kebudayaan di Yogyakarta. “Mungkin workshop mendatang bisa ditambah materi menenun yang tentu berbeda dengan teknik membatik,” tuturnya. Sekembalinya ke Dundee, Inglis berencana untuk mengambil konsentrasi di universitasnya berdasar ide-ide yang diperoleh dari kunjungan ini. Dr. Frances Stevenson, Senior Lecturer sekaligus praktisi tekstil di Duncan of Jordanstone College of Art & Design, University of Dundee, menyatakan bahwa kampus akan mengembangkan pewarnaan alami dan eco printing untuk diterapkan di perkuliahan. “Kami akan memberi kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan keilmuannya di bidang pewarnaan alami dan eco printing. Kami juga akan mengembangkan kemitraan dengan UGM serta melaksanakan sharing research untuk topik eco textile, yang nanti mungkin hasilnya akan dapat diterapkan pada produsen di Skotlandia,” tuturnya.

Batik Project merupakan sebuah kegiatan kuliah lapangan yang didanai oleh pemerintah Skotlandia untuk mahasiswa dan dosen University of Dundee bisa belajar mengenai batik ke Indonesia, terkhusus Yogyakarta. Selain Batik Butimo, rombongan University of Dundee juga mengunjungi Gamaindigo dan Dowa Bag and Factory. Dr. Andi berharap agar follow up dari Batik Project ini akan banyak berupa produk riil. “Dengan adanya produk riil yang dipasarkan dan dikenakan di luar negeri, maka batik akan semakin tersebar luas ke dunia dan segala bentuk keuntungannya akan dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.

DTMI UGM Laksanakan Pelepasan Calon Wisudawan Periode Februari 2025

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM melangsungkan acara Pelepasan Calon Wisudawan Periode Februari 2025 pada Selasa (25/02), bertempat di Laboratorium Menggambar Teknik DTMI UGM. Acara ini dihadiri oleh 31 calon wisudawan beserta orang tua, serta mengundang pengurus departemen dan program studi (prodi), serta para dosen DTMI UGM.

Setelah dibuka dengan lagu Indonesia Raya, acara diawali dengan pidato dari wisudawan terbaik dari Prodi Sarjana Teknik Mesin UGM, Farras Rahman Kanz. Dalam pidatonya, Farras mengucapkan selamat kepada para sesama wisudawan atas pencapaian yang telah diraih. ”Dengan meraih gelar S.T., turut menyertai juga hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut,” tutur Farras. Menyampaikan sambutan dalam pelepasan calon wisudawan kali ini, Sekretaris DTMI UGM, Dr. Adhika Widyaparaga, menyatakan bahwa perjuangan para wisudawan selama berkuliah telah membawa mereka pada saat yang bahagia ini. ”Perjalanan yang telah kalian lalui tidaklah mudah, semuanya membutuhkan waktu, membutuhkan tenaga. Itulah yang membuat momen kali ini memiliki value,” ucapnya. Dr. Adhika juga tak lupa mengucapkan selamat kepada para orang tua calon wisudawan yang turut hadir. ”Terima kasih atas dukungan Bapak dan Ibu sekalian selama anak-anak menempuh pendidikan di DTMI, sekaligus kami mohon maaf apabila selama kami mendidik terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,” imbuhnya.

Pada pelepasan calon wisudawan pada periode ini, DTMI UGM secara resmi melepas sebanyak 5 orang calon wisudawan dari Prodi Teknik Industri, dengan wisudawan terbaik sekaligus termuda Zahara Farin yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,75. Untuk Prodi Teknik Mesin, calon wisudawan yang mengikuti pelepasan periode Februari 2025 adalah sebanyak 26 orang, dengan wisudawan terbaik Farras Rahman Kanz yang meraih IPK 3,84. Pelepasan calon wisudawan secara resmi dilaksanakan dengan pemberian plakat kepada masing-masing calon wisudawan sebagai tanda kelulusan dari DTMI UGM.

Salah satu orang tua calon wisudawan, Endar Hasafah Nugrahani, menyampaikan pesan kepada para calon wisudawan yang hadir dalam sambutannya sebagai perwakilan orang tua calon wisudawan. ”Saya ucapkan selamat atas pencapaian kalian. Perlu diingat bahwa wisuda ini bukanlah akhir, namun awal dari sesuatu yang lebih besar. Setelah kalian lulus, dunia yang lebih luas telah menanti kalian,” tuturnya.

Pelepasan calon wisudawan ini diadakan sehari sebelum wisuda universitas yang akan diadakan pada Rabu (26/02), bertempat di gedung Grha Sabha Pramana yang secara resmi menandakan kelulusan para wisudawan dari UGM.

Info Pendaftaran Fast Track Teknik Industri UGM 2025

Telah dibuka pendaftaran Fast Track program untuk Program Magister Teknik Industri UGM. Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa S1 Teknik Industri semester 6 dengan syarat dan ketentuan seperti tertera di poster.

Bagi mahasiswa yang tertarik mengikuti program Fast Track, bisa mendaftar ke tautan berikut: http://ugm.id/fasttrackS2TIUGM

Pendaftaran program Fast Track dibuka hingga tanggal 16 Mei 2025.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan dapat menghubungi admin prodi Magister Teknik Industri UGM di nomor WhatsApp +62 811-2570-545.

Mahasiswa Sarjana Teknik Industri UGM Laksanakan Kompre Menjelang Skripsi

Penulisan skripsi merupakan tujuan akhir dari perjalanan pendidikan program studi (prodi) sarjana, dengan di dalamnya terdapat beberapa aktivitas, antara lain penyusunan proposal, penelitian, bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi, dan ujian pendadaran.

Sebelum seorang mahasiswa prodi sarjana menempuh ujian pendadaran, ada satu tahap yang wajib diikuti oleh mahasiswa, yaitu Ujian Komprehensif atau yang biasa dikenal dengan “Kompre”. Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM mewajibkan kelulusan Kompre bagi mahasiswa yang akan mendaftar ujian pendadaran skripsi. Kompre bagi mahasiswa Teknik Industri UGM tahun ini telah terlaksana pada Rabu (19/02), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Diikuti oleh sebanyak 35 orang mahasiswa dari Prodi Sarjana Teknik Industri, Kompre kali ini diadakan dengan sistem Computer Based Test (CBT) dengan masing-masing mahasiswa membawa laptop untuk mengerjakan Kompre. Isi materi yang diujikan dalam kompre hanya dapat diketahui oleh mahasiswa yang mengikuti tes sehingga terhindar dari kecurangan.

Berdasar informasi dari Muhammad Bisri Musthofa, S.A.P., staff administrasi untuk Prodi Sarjana Teknik Industri, sebenarnya Kompre bukanlah merupakan bagian dari proses penulisan skripsi. “Namun karena sebelum mengajukan ujian pendadaran mahasiswa wajib untuk lulus Kompre, maka bisa dikatakan bahwa Kompre juga merupakan bagian dari perjalanan menuju selesainya skripsi,” ujarnya.

Hasil dari Kompre dapat langsung diketahui mahasiswa tepat setelah selesai mengerjakan tes karena pengerjaan dan penilaian tes sudah terintegrasi di dalam satu sistem. Apabila mahasiswa ingin mengetahui hasil Kompre dari staff administrasi, hasilnya dapat diketahui satu hari setelah pelaksanaan tes.

Kontributor: Muhammad Bisri Musthofa, S.A.P.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Ziarah Sarana Lestarikan Ingatan Sejarah DTMI UGM

Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pernah menggaungkan sebuah ujaran dalam sebuah pidato pada perayaan Hut Kemerdekaan RI yang ke-21, 17 Agustus 1966 untuk ”Djangan Sekali-sekali Meninggalkan Sedjarah”, sebuah ujaran yang mengajak rakyat untuk selalu menjaga jiwa perjuangan dalam konteks situasi pada masa itu. Ujaran yang di kemudian hari lebih dikenal dengan singkatan ”Jas Merah” ini menjadi dasar bagi segenap rakyat Indonesia untuk selalu menjunjung tinggi jasa para pejuang kemerdekaan. Senada dengan itu, civitas Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM dalam konteks perjalanan sejarahnya memiliki cara tersendiri untuk menerapkan semangat ”Jas Merah”, salah satunya dengan melaksanakan ziarah kubur ke makam para dosen dan tenaga kependidikan yang telah wafat. Ziarah yang dilaksanakan pada Kamis (13/02) bertepatan dengan ziarah yang dilaksanakan oleh seluruh departemen di Fakultas Teknik UGM dalam rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79.


Ziarah kubur ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan DTMI UGM dengan dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok menuju ke area pemakaman yang berbeda-beda agar dapat mencakup beberapa area sekaligus. Selain tujuan utama ke Makam Keluarga Besar UGM di Sawitsari, area yang dikunjungi tersebar di beberapa titik di sekitar Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.


Kelompok pertama menuju ke Makam Keluarga Besar UGM di Sawit Sari untuk berziarah ke 4 makam 4 dosen DTMI UGM, yaitu makam Ir. Tjahjana Adi, MSME., Prof. Ir. Sutrisno, MSME, Ph.D., Ir. Sugijarto P.S., dan Dr. Ir. Sugiyono, M.T, kelompok kedua menuju ke 3 makam yang berada di lokasi berbeda, yaitu makam Dr.Eng. Tri Agung Rohmat, M.Eng. di Makam Kuncen, makam Bapak Tumrap di Mantrijeron, dan makam Bapak Supardi di Pemakaman Arum Widoro, dan kelompok 3 ke 4 makam, yaitu makam Ir. Subagio, M.Sc. di Sidoarum, Bapak Subardi Dibyokarsono di Brongkol, Bapak Mariya di Mogorejo, Kemiri, dan Bapak Ayom Priya Usana, A.Md. di Pogung.


Selain bisa mengirim doa untuk para almarhum dosen dan tendik yang telah wafat, dengan ziarah ini, civitas DTMI UGM kembali mengingat pesan dan teladan dari para almarhum, agar warisan-warisan baik yang ditinggalkan oleh para almarhum lestari dan menjadi pedoman bagi para civitas dalam menjalani hidup, baik hidup pribadi maupun dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari dalam pekerjaan masing-masing.

Mbakar Bareng dan Makan Bareng: Cara Laboratorium CNC & CAD/CAM Pupuk Kebersamaan

Dalam sebuah tim kerja, iklim personil yang profesional dan saling memberi dukungan merupakan elemen yang penting untuk ada guna menunjang pekerjaan dari tim sehingga dapat memberikan hasil yang optimal. Banyak metode yang dilakukan guna memperkuat iklim tim yang saling mendukung, antara lain mengadakan outing dan mengadakan jamuan makan bersama. Cara kedua, yaitu makan bersama, baru saja dilaksanakan oleh tim Laboratorium CNC & CAD/CAM, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM pada Jumat (07/02), bertempat di serambi laboratorium.

Acara keakraban berupa ”mbakar bareng dan makan bareng” tersebut diikuti oleh seluruh personil yang terlibat dalam tim Laboratorium CNC & CAD/CAM, antara lain dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa asisten laboratorium dari jenjang sarjana, magister, dan doktor. Berdasar informasi yang diberikan oleh Asisten Laboratorium CNC & CAD CAM, Basuki Rachmat, S.T., agenda keakraban berupa makan bersama yang diadakan setelah waktu jam kantor usai ini merupakan agenda rutin di laboratorium tersebut. ”Acara keakraban makan bersama rutin dilaksanakan pada awal semester,” tuturnya. Basuki menambahkan bahwa agenda keakraban yang diadakan oleh laboratorium tempatnya bertugas tidak harus bertepatan dengan momen istimewa atau momen-momen tertentu. ”[Makan bersama] Selalu rutin diadakan, sebagai bentuk mengakrabkan untuk semua,” tambahnya.

Berbeda dengan agenda ”Jumat Berkah” dengan makanan dan minuman yang sudah siap santap, sesuai dengan namanya ”mbakar bareng dan makan bareng”, personil dari tim Laboratorium CNC & CAD/CAM membuat konsep ”barbeque” atau ”bakar-bakar-an” untuk acara makan bersamanya, yaitu bahan makanan disiapkan dalam bentuk mentah dan diolah bersama-sama dengan cara dibakar atau dipanggang, dengan bentuk menu yaitu daging dan olahan-olahannya.

Keberhasilan sebuah tim ditentukan oleh sinergi yang baik antar anggota dan adanya sikap saling mendukung dari para anggotanya. ”Mbakar bareng dan makan bareng” yang diadakan oleh Laboratorium CNC & CAD/CAM merupakan salah satu cara untuk mencapai keakraban dan sinergi tim, sehingga semua anggota semakin bersemangat dalam menjalankan tugasnya serta terus termotivasi untuk menelurkan banyak inovasi.

Kontributor: Basuki Rachmat, S.T.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Kenalkan Kampus, DTMI UGM Gelar Info Day bagi Mahasiswa Pascasarjana 2025

Sebanyak 52 mahasiswa pascasarjana baru Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) Fakultas Teknik UGM mengikuti Info Day orientasi pengenalan kampus yang diselenggarakan Kamis 6 Februari 2025 bertempat di Ruang Sidang A1 lantai 2 Gedung A DTMI. Mahasiswa tersebut  berasal dari program seleksi by riset dan program reguler. Mereka terbagi ke dalam empat program studi (prodi) yaitu 16 mahasiswa Prodi Magister Teknik Mesin, 21 mahasiswa Prodi Magister Teknik Industri, 7 mahasiswa Prodi Doktor Teknik Mesin, 8 mahasiswa Prodi Doktor Teknik Industri.

Info Day merupakan rangkaian dari pengenalan kampus DTMI UGM bagi mahasiswa baru, lingkungan belajar serta ragam fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung studi. Dalam kesempatan itu, seluruh mahasiswa baru diberikan penjelasan terkait informasi penting terkait proses pembelajaran, administrasi akademik, ragam fasilitas dan layanan, hingga aturan kampus.

Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed.E., menyambut dengan bangga dan gembira kehadiran mahasiswa baru pascasarjana pada semester genap tahun ajaran 2024/2025. “Kami berharap para mahasiswa baru ini benar-benar memanfaatkan fasilitas di DTMI. Terutama dari riset apa yang akan dipelajari kedepan, berbagai laboratorium yang dapat mendukung riset-riset mereka sehingga memperoleh pengalaman dan ilmu yang berharga disini” ucapnya, Kamis (6/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut kemudian mahasiswa baru tersebut dibagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan prodi untuk diberikan penjelasan terkait aturan-aturan selama menjalani studi di DTMI UGM. Mulai dari kehadiran di kelas, sistem kredit, evaluasi studi hingga aturan berperilaku selama di kampus.

Almas, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, mengaku sangat terbantu dengan adanya Indo Day ini. Sebab, ia bisa mendapatkan berbagai informasi terkait kegiatan perkuliahan dan juga bisa secara langsung melihat berbagai fasilitas di kampus DTMI UGM. “Saya memilih untuk melanjutkan studi saya di S2 karena saya kedepannya ingin menjadi peneliti di bidang supply chain dan menghasilkan publikasi di tingkat internasional,” ucapnya.

Hal senada turut diungkapkan Muhammad yang merupakan mahasiswa Doctor by Research (DbR) Teknik Mesin yang berasal dari BRIN Pusat Riset Mekatronika Cerdas. “Melalui Program Doktor Teknik Mesin ini ingin menambah keilmuan dalam penelitiannya sehingga perlu untuk mengambil bagian dari program doktoral “tuturnya.

DTMI UGM Perkenalkan Teknik Industri dalam Virtual Info Session “Exploring Industrial Engineering Horizons”

Program Studi Teknik Industri DTMI UGM kembali membuka pintu bagi calon mahasiswa yang ingin mengenal lebih jauh program studinya melalui Virtual Info Session. Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 1 Februari 2025 ini dirancang untuk memberikan informasi lengkap mengenai pilihan program studi, kurikulum, serta peluang karir bagi para lulusan.

Ketua Program Studi Sarjana Teknik Industri Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. membuka sesi daring ini dengan menyampaikan terima kasih kepada narasumber dan para peserta yang bersedia mengikuti secara daring. “Dengan ada webinar ini, diharapkan pemaparan mengenai apa teknik industri, struktur mata kuliah, prospek lulusan akan membuka wawasan tentang teknik industri yang ternyata bukan teknik gado-gado seperti yang dikatakan orang-orang pada umumnya” ujarnya ketika memberikan sambutan. Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi) yang bertugas sebagai pemandu dalam sesi QnA.

Hadir pada webinar ini, Kaprodi TI UGM Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. yang lebih menjelaskan mengenai program studi, alur pendaftaran, prestasi mahasiswa, peluang pengembangan diri selama berkuliah, serta prospek karir setelah lulus. Faras Maulana Audina (Ketua HMTI 2024) dan Mawla Izzan (IE IUP 2024) yang memaparkan keseharian menjadi mahasiswa teknik industri, dan kehadiran alumni Yulisyah Putri Daulay (alumni teknik industri 2013), Gilang Pratama (alumni teknik industri 2017) yang menceritakan prospek kerja sebagai alumni teknik industri. Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan guna memperjelas informasi yang telah disampaikan.

Melalui Virtual Info Session ini, diharapkan Teknik Industri UGM dapat menjangkau calon mahasiswa yang lebih luas serta memberikan pemahaman yang jelas mengenai alur pendaftaran dan seluk-beluk program studi teknik industri sehingga nantinya akan menjatuhkan pilihan pertamanya di prodi ini.

Aktif Berpartisipasi dalam HPTT Ke-79, DTMI UGM ”Panen” Prestasi

Dalam perhelatan lomba-lomba dalam rangka Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik (FT) UGM, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM meraih juara untuk beberapa cabang lomba yang diadakan, baik dari bidang olahraga maupun kesenian. Dari bidang olahraga, DTMI meraih juara 1 untuk cabang olahraga bola voli dan juara 3 untuk cabang olahraga futsal. Untuk bidang kesenian, DTMI meraih juara 3 untuk lomba vocal group wanita. Pengumuman juara-juara dan pemberian hadiah dilaksanakan dalam perhelatan puncak HPTT ke-79 pada Minggu (02/02),  bertempat di Selasar Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikoesomo – Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM.

DTMI meraih juara 1 dalam pertandingan bola voli setelah menundukkan tim dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) di babak final. Andi Sumaryanto, salah satu anggota tim bola voli DTMI menyatakan bahwa pertandingan di final terasa lebih ringan apabila dibandingkan dengan pertandingan semifinal. ”Semifinal terasa lebih berat saat melawan tim dari Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT), sehingga saat di final kami merasa lebih mudah dan bisa memenangkan pertandingan,” tutur Andi. Tim bola voli DTMI UGM memperoleh hadiah uang dengan nominal Rp1.200.000,00.

Perolehan juara 3 lomba futsal diraih dengan jerih payah yang tidak mudah. Seperti telah diberitakan sebelumnya, tim futsal DTMI bertanding dengan sedikit handicap (kondisi yang menyebabkan usaha meraih sesuatu menjadi lebih sulit – red.), yaitu cederanya salah satu anggota tim, Eko Suwandoko. Meski demikian, tim futsal DTMI tetap dapat meraih capaian juara. Untuk pertandingan futsal, perolehan hadiah juara 3 adalah Rp500.000,00.

Setelah meraih 2 juara di bidang olahraga, DTMI kembali mencetak prestasi dalam bidang kesenian. Tim vocal group wanita DTMI yang beranggotakan 2 dosen, 2 anggota Dharma Wanita, 4 tenaga kependidikan, dan 5 mahasiswa berhasil meraih juara 3. Berdasarkan info dari salah satu anggota tim vocal group wanita DTMI, Puji Prima Yovita Aliuch, ada 7 tim dari masing-masing departemen dan KPFT yang mengirim perwakilan tim. ”Dari 8 departemen, hanya tim DTETI dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) yang tidak mengirimkan perwakilan,” tutur Puji. Tim DTMI menampilkan 4 lagu dalam lomba vocal group tersebut, yaitu Sorak-sorak Bergembira yang merupakan lagu wajib, dan 3 lagu daerah, yaitu Sipatokaan, Gundul-gundul Pacul, dan Yamko Rambe Yamko yang dikemas dalam bentuk medley. Guna memeriahkan penampilan, tim DTMI mengenakan kostum tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Tim vocal group wanita DTMI memperoleh hadiah uang sejumlah Rp1.000.000,00.

Pencapaian prestasi ini merupakan tanda bahwa civitas akademika DTMI UGM memiliki banyak bakat dalam bidang olahraga dan kesenian. Semoga dengan tercapainya prestasi HPTT ke-79 ini, seluruh civitas akademika DTMI UGM akan semakin bersemangat dalam mengembangkan bakatnya yang juga didukung oleh kampus.