Arsip:

Berita

Tim Reactics Chem-E Car UGM Juara I AIChE Chem-E Car Regional Competition 2024

Reactics Chem-E Car Universitas Gadjah Mada kembali mengukir prestasi gemilang di kancah nasional dalam kompetisi AIChE Chem-E Car Regional Competition 2024 di PEM Akamigas, Cepu, Jawa Tengah pada 30-31 Agustus 2024. Tim Reactics Chem-E Car UGM berhasil meraih 1st Place Race Chem-E Car Competition dan 1st Runner Up Chem-E Car Poster Award. Tim Reactics Chem-E Car UGM di bawah bimbingan Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD. ini diketuai oleh Ikhlasul Amal Abda’i (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika) dan beranggotakan empat orang, yaitu Isaac Varado (Departemen Teknik Kimia), Muhammad Alvin Sofyan (Departemen Teknik Kimia), Muhammad Manaf Romli (Departemen Teknik Mesin dan Industri), serta Oktavianus Stevian Angelino (Departemen Teknik Kimia). Selain itu, terdapat manager, Muhammad Andriano Hasnam (Departemen Teknik Nuklir dan Fisika) untuk membantu persiapan Tim Reactics dalam membuat rancangan kendaraan berbasis kimia yang ramah lingkungan dan efisien dalam menghasilkan energi.

Sebagai tuan rumah kompetisi regional dalam rangka student conference yang diselenggarakan oleh AIChE student chapter Indonesia tahun ini, Indonesia menyeleksi sebanyak 15 universitas peserta hingga terpilih 5 universitas yang bertanding di final, yaitu UGM, ITS, UPN Veteran Yogyakarta, UNS, dan UAD. Objektif dari kompetisi ini adalah peserta diminta untuk membuat sebuah mobil dengan ukuran compact yang dapat digerakkan menggunakan pendorong reaksi kimia dengan komposisi yang tepat sehingga dapat dijalankan pada lintasan dengan variasi panjang lintasan 15 sampai 30 meter. Memperolah nilai kumulatif tertinggi, Tim Reactics Chem-E Car UGM berhasil memperoleh posisi terunggul dari 5 peserta yang bertanding dan terpilih sebagai juara I. Muhammad Manaf Romli menjelaskan bahwa setelah memenangkan tahap regional, nantinya Tim Reactics Chem-E Car UGM akan mengikuti event selanjutnya ke Amerika Serikat sebagai home base AIChE. “Sebagai juara I, Tim Reactics Chem-E Car UGM secara otomatis telah ditunjuk sebagai perwakilan Indonesia untuk berangkat ke Amerika Serikat dan bertanding dengan peserta dari regional lain,” tutur Romli.

Ikhlasul Amal Abda’i menuturkan bahwa Tim Reactics Chem-E Car UGM telah melakukan riset panjang dan uji coba dari bulan Maret hingga bulan Agustus 2024 untuk kompetisi ini. “Banyak rintangan yang dilewati selama persiapan, tetapi kami bisa melewatinya dan menunjukkan dedikasi serta keahlian kami. Perlombaan ini menjadi perlombaan yang sangat berkesan karena semua tim bertanding secara sportif dan memberi perlawanan yang sangat ketat”, ujarnya. Ia menyampaikan bahwa menjadi pemenang dalam kompetisi ini merupakan hasil kerja keras Tim Reactics Chem-E Car UGM selama ini.

Romli menuturkan bahwa tuntutan objektif untuk membuat desain sampai produk mobil dengan ukuran compact dan bereksperimen dengan variabel-variabel yang dapat memengaruhi laju mobil, seperti reaksi bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk mendapat hasil yang akurat, dan juga proses manufaktur serta proses perakitan dari mobil lengkap dengan proses konversi reaksi kimia menjadi momentum kinetik menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh tim. “Kesannya bahagia dan senang, karena dari awal ikut komunitas dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama ini di Teknik Mesin ternyata bisa ada hasilnya, dan peluangan waktu untuk itu bisa memberikan sebuah pencapaian,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Romli berpesan kepada adik tingkat Teknik Mesin  bahwa selama kuliah, terdapat banyak peluang lomba yang dapat dimanfaatkan. “Sekalipun terasa berat dan capek ikut lomba, jangan merasa itu sia-sia. Setiap pengalaman dan waktu yang berharga dapat dimanfaatkan sebetul-betulnya,” pungkasnya. Setelah memperoleh 1st place, Tim Reactics Chem-E Car UGM akan mengikuti kompetisi AIChE selanjutnya di Amerika Serikat pada Oktober 2024.

Sumber berita: wawancara Tim Humas DTMI dan laman web DTK
Sumber gambar: laman web DTK

Prof. Gesang Nugroho Luncurkan Pesawat Tanpa Awak “PALAPA S-1”

Dosen Teknik Mesin UGM, Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T.,  IPM. dan Tim Flying Object Research Center (FORCE) melaksanakan peluncuran produk riset berupa pesawat tanpa awak yang dinamai “PALAPA S-1”, pada Selasa (03/09), bertempat di Gedung Pancabrata Prof. Herman Johannes – Engineering Research and Innovation Center (ERIC), Fakultas Teknik UGM. PALAPA S-1 merupakan produk riset yang menjadi luaran kerja sama antara UGM dan industri dengan pendanaan dari LPDP.  Acara peluncuran turut mengundang beberapa tamu kehormatan, antara lain Rektor UGM, Kapolda DIY, Kepala Badan Intelijen Negara DIY, Komandan Lanud Adisutjipto dan Adi Sumarmo, Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalop) BNPB, Direktur PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI), Dekan Fakultas Teknik UGM, Direktur Penelitian UGM, dan Direktur Pengembangan Usaha UGM.

Dimulai sejak 2021 dengan menggandeng PT. YPTI sebagai mitra industri dalam pembuatan mold atau cetakan dari badan pesawat sekaligus mitra dalam pengajuan dana LPDP, dan setelah melewati berbagai macam proses pengembangan dan juga uji kelayakan, pesawat tanpa awak yang mengambil inspirasi namanya dari sumpah yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada (menyesuaikan dengan homebase penelitiannya di Universitas Gadjah Mada) ini akhirnya resmi diluncurkan untuk berbagai macam penggunaan. Peluncuran ditandai dengan pemotongan pita oleh Dekan Fakultas Teknik UGM,  Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.. Prof. Gesang menyampaikan bahwa untuk saat ini, PALAPA S-1 akan difungsikan sebagai sarana pendeteksi dini kebakaran hutan. “Titik panas akan dideteksi oleh satelit, kemudian pesawat akan menuju titik panas untuk melakukan validasi bahwa titik panas tersebut adalah benar titik api untuk kemudian dilakukan pemadaman oleh tim pemadam, “ jelas Prof. Gesang. 

Mampu terbang selama 6 jam tanpa henti, PALAPA S-1 memiliki jangkauan telemetri sejauh 50 kilometer dan mapping seluas 3500 hektar, dan masih bisa ditambah lagi jangkauannya seiring dengan pengembangan perangkat yang dibawa oleh pesawat.  Prof. Gesang menambahkan bahwa pemanfaatan PALAPA S-1 juga dapat diterapkan pada ranah militer sebagai sarana pengintaian musuh, patroli laut, dan pengawasan perkebunan, dan setelah melakukan serangkaian partisipasi pameran, Prof. Gesang menginformasikan bahwa PALAPA S-1 sudah diminati oleh beberapa instansi, antara lain TNI AL dan juga Kepolisian Republik Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan permintaan pengadaan PALAPA S-1, PT. Laksita Karya Dirga sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dalam manufaktur dan proses komersialisasi PALAPA S-1 dalam 3 bulan mampu untuk membuat sebanyak 7 sampai 10 unit dengan sistem pemesanan. Karena cetakan untuk PALAPA S-1 telah ada, maka proses produksi sudah bisa dilaksanakan, dengan pemesan saat ini adalah dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Untuk pengembangan lanjutan, PALAPA S-1 akan dilengkapi dengan sensor cerdas, sehingga pemantauan PALAPA S-1 dapat menjangkau area bawah tanah, dan juga akan dikembangkan PALAPA S-2 dengan ukuran lebih besar dan durasi terbang 12 jam .

Sebagai karya anak bangsa, PALAPA S-1 memiliki persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30-40 persen, dan selanjutnya akan terus dilakukan peningkatan. Direktur Penelitian UGM, Prof. Dr. Mirwan Ushada, STP. M.App.Life.Sc. menyampaikan bahwa PALAPA S-1 memiliki potensi untuk terus dilakukan pengembangan dan dengan sedang berprosesnya perizinan dan sertifikasi, nantinya diharapkan akan mempererat kolaborasi antara universitas dengan industri. Hal senada disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., dengan menambahkan bahwa PALAPA S-1 dapat berkembang lebih baik dengan pengunaan satelit, sehingga akan lebih erat kolaborasi yang ada, terutama juga dengan pengguna (user). Acara peluncuran dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D. dengan narasumber Prof. Gesang Nugroho dan Ir. Muhammad Agung Bramantya, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. sebagai tim periset dan pengembang PALAPA  S-1. Sesi diskusi membuka kesempatan bagi hadirin tamu undangan untuk menanyakan segala macam informasi yang berkenaan dengan PALAPA S-1. Pada sesi diskusi tersebut, Kepala BIN Daerah DIY Brigjen TNI Rachmad Pudji Susetyo menyatakan bahwa spesifikasi yang dimiliki PALAPA S-1 sesuai dengan kebutuhan TNI untuk operasi pengintaian.

DTMI Raih Penghargaan pada Ajang Dies Natalis Perpustakaan dan Arsip UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM mendapat juara pertama kategori promosi perpustakaan dan arsip pada ajang Lomba Inovasi Pustakawan dan Arsip dalam rangka Dies Natalis Perpustakaan dan Arsip UGM yang diadakan pada Senin (21/8). Acara ini merupakan sebuah penghargaan yang dilaksanakan oleh Perputakaan dan Arsip UGM untuk mengapresiasi seluruh sivitas UGM yang dilombakan dalam 3 kategori Inovasi Layanan Unggulan di Perpustakaan dan di Arsip, Promosi Perpustakaan dan Arsip, serta Digital Creative Content.

Pada kesempatan lomba ini, tim asisten perpustakaan DTMI mengumpulkan karya berupa video promosi perpustakaan yang menampilkan gambaran umum dari perpustakaan DTMI. Isi video berupa perkenalan tutorial memasuki perpustakaan, beberapa aturan umum yang berlaku, kemudian memperkenalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia. Fasilitas di perpustakaan DTMI berupa dua space yang dapat digunakan untuk silent atau private study dan ruangan untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas bersama. Inovasi yang dilakukan oleh perpustakaan DTMI yang dicantumkan dalam karya video juga adalah pengadaaan buku-buku impor non teknik untuk memperkaya wawasan sivitas akademika, serta pengadaan board game sebagai sarana hiburan dan pembelajaran melalui permainan. Perpustakaan DTMI buka setiap harinya termasuk di akhir pekan, hingga jam 21 malam. Semua ini dilakukan dalam rangka untuk menumbuhkan keterikatan mahasiswa masa kini dengan iklim literasi, perpustakaan, serta interaksi dan kolaborasi.

“Kami berharap dengan kemenangan kali ini semakin banyak mahasiswa yang gemar membaca, menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang sering dikunjungi dan menjadi tempat yang nyaman, inklusif, bagi semua lapisan generasi dan lintas studi” pungkas Adhika Pramudia Kirana.

Dosen Teknik Industri UGM Bagikan Penerapan Capstone Design dalam Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice”

BKSTI Pusat mengadakan Webinar “Capstone Design: Guide and Best Practice” yang ditujukan untuk umum dan civitas akademisi Bidang Teknik Industri di Perguruan Tinggi di Indonesia pada Rabu (21/08), dihadiri kurang lebih 250 peserta dari kalangan akademisi Program Teknik Industri seluruh Indonesia. Capstone Design merupakan kursus atau proyek akhir yang dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama studi mereka dalam suatu proyek nyata atau simulasi yang kompleks. Dosen Teknik Industri UGM,  Dr. Eng. Ir. Titis WIjayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng. menjadi pembicara dalam Webinar sebagai pemateri “Best Practice

Acara Webinar ini dipandu oleh Agustina Eunike., S.T., M.T., MBA sebagai MC acara Webinar dan dibuka oleh sambutan dari Ketua BKSTI, Nurhadi Siswanto. Ph.D.. Acara kemudian memasuki agenda utama Webinar, yaitu pemaparan materi dari Dr. Titis sebagai pembicara.

Dr. Titis dalam paparannya menyampaikan Capstone Design dalam kurikulum Teknik Industri adalah proyek akhir yang biasanya dilakukan pada tahun terakhir studi mahasiswa dan dirancang untuk mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Capstone Design dalam konteks Teknik Industri.

Tujuan Utama Mata Kuliah Capstone Design ini yaitu :

  • Integrasi Pengetahuan: Capstone Design bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari, seperti manajemen rantai pasok, optimasi, produksi, manajemen kualitas, ergonomi, dan sistem informasi industri.
  • Pemecahan Masalah Nyata: Mahasiswa diberikan masalah yang nyata dari industri atau situasi simulasi yang menantang, yang membutuhkan solusi berbasis teknik.
  • Pengembangan Keterampilan Profesional: Selain keterampilan teknis, mahasiswa juga dilatih untuk mengembangkan soft skills, seperti kerja tim, manajemen proyek, komunikasi, dan presentasi.

Lebih lanjut, Dr. Titis menjelaskan bahwa di Prodi Teknik Industri UGM, pelaksaanan Capstone Design ini dalam bentuk Project Milestone pada Gambar dibawah ini :

Sumber : Materi Webinar  Capstone Design Project Milestone (Titis, 2024)

Pelaksanaan Project Milestone  dalam satu semester dibagi 4 milestone di tambah 1 milestone yaitu Debriefing dan UAS. Selain itu, pada setiap fase ada mentoring dan dilakukan penilaian oleh dosen pengampu guna memberikan feedback kepada mahasiswa terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan. “Penerapan Capstone Design ini memiliki peran penting dalam memastikan bahwa lulusan Teknik Industri tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga kemampuan praktis untuk menerapkannya dalam situasi nyata,” ujar Dr. Titis pada akhir sesi.

Dalam sambutan pembukaan Webinar, Nurhadi menyatakan Webinar ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan tentang dan juga aplikasi Capstone Design untuk diterapkan di masing-masing Prodi dan Departemen Teknik Industri perguruan tinggi di Indonesia agar memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknis, kepemimpinan, kolaborasi tim, serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Adakan Seminar, ZWSoft Donasikan Ratusan Perangkat Lunak Desain untuk DTMI

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menjadi tuan rumah pelaksanaan seminar “Menuju Inovasi” yang diadakan oleh ZWSoft Co., Ltd. pada Senin (19/08), bertempat di Ruang Sidang A-1 DTMI UGM.

Dalam seminar “Menuju Inovasi” ini, ZWSoft membuka kesempatan bagi bukan hanya mahasiswa Teknik Mesin, namun juga mahasiswa IUP Teknik Industri, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan (DTSL), dan Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Wilayah Kota (DTAP) UGM untuk menjadi peserta. Dihadiri oleh sebanyak 68 peserta, seminar yang merupakan perwujudan program University Donation dari  ZWSoft dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin UGM, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D.. Dalam sambutannya, Ir. Muslim menyampaikan bahwa seminar ini kiranya dapat memajukan kemampuan mahasiswa dan permulaan kerja sama antara ZWSoft dan UGM dalam hal inovasi desain. Hal senada disampaikan oleh Country Manager untuk wilayah Indonesia, Australia, dan Selandia Baru, Patrick Zi dalam sambutannya, “pertemuan ini merupakan permulaan untuk kerja sama dan inovasi di waktu mendatang antara ZWSoft dan UGM.” Acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pemberian sebanyak 136 akses akun gratis aplikasi ZWCAD dan ZW3D yang dilaksanakan oleh Sekretaris DTMI UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga dan Patrick Zi sebagai perwakilan ZWSoft.

Oleh karena ZWSoft merupakan perusahaan yang baru melaksanakan kerja sama dengan DTMI UGM, untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai perusahaan dan produk-produknya, Sam Lee dari ZWSoft memberikan pengenalan singkat mengenai perusahaan yang berpusat di Guangzhou, Tiongkok ini. Telah berdiri dan beroperasi selama 26 tahun, Sam memaparkan bahwa ZWSoft berfokus pada pengembangan aplikasi desain yang digunakan dalam dunia teknik, dengan produk yang ditawarkan kepada UGM adalah ZWCAD dan ZW3D. Penjelasan lebih terperinci mengenai aplikasi ZWCAD dan ZW3D dijelaskan lebih lengkap oleh Technical Support Engineer ZWSoft, Candra Diningrat. Candra memberikan pemaparan komprehensif mengenai ZWCAD dan ZW3D, yang meliputi fitur-fitur yang tersedia, cara kerja, kompatibilitas dengan perangkat lunak lain, dan tentu keunggulan yang dimiliki oleh kedua aplikasi tersebut.

Sebagai tambahan informasi, Ir. Muslim menuturkan bahwa selain berkunjung ke DTMI, ZWSoft juga berkunjung ke DTSL dan DTAP secara langsung guna penjajakan kerja sama.

Mahasiswa Angkatan Pertama IUP Teknik Industri UGM Ikuti Kuliah Perdana 2024

Mahasiswa baru International Undergraduate Program  (IUP) Teknik Industri UGM melaksanakan kuliah perdana pada Senin (12/08), bertempat di ruang kelas 4A1, Gedung Prof. Roosseno Soerjohadikusumo – Smart and Green Learning Center(SGLC) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Sebagai kelas internasional, mahasiswa IUP diwajibkan melaksanakan kegiatan international exposure di semester 6 dan pelaksanaan kuliah dilakukan dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Kuliah perdana mahasiswa baru IUP dilaksanakan pada pukul 13.00 sesudah acara Info Day Program Sarjana Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) usai, bersamaan dengan perkuliahan mahasiswa baru Prodi Teknik Mesin dan Prodi Teknik Industri reguler. Sebanyak 21 mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM mengikuti perkuliahan dengan mata kuliah Fisika 1 dengan dosen pengampu Dr. Eng. Adhika Widyaparaga.   

Ditemui oleh Tim Humas DTMI, salah satu mahasiswa baru IUP Teknik Industri asal Tangerang Selatan, Banten, Rafi Fadilah Yasar, menyatakan bahwa kuliah IUP dirasa cukup unik. “Kita selama belajar di sekolah negeri kan menggunakan Bahasa Indonesia, jadi ketika kuliah full Bahasa Inggris terasa ini hal baru dan perlu beradaptasi,” jelas Rafi. Erland Liko Brains, mahasiswa baru IUP Teknik Industri UGM asal Bekasi, Jawa Barat mengatakan bahwa ia memiliki ketertarikan terhadap topik Supply Chain Management, sehingga ia memilih untuk berkuliah di Teknik Industri UGM. “Saya memilih untuk mendaftar di IUP karena saya bercita-cita untuk kuliah di luar negeri, jadi salah satu jalur untuk menggapai cita-cita tersebut adalah melalui jalur internasional, yaitu IUP,” tutur Erland. Erland menambahkan harapannya selama berkuliah di Teknik Industri UGM adalah menambah banyak teman, memperbanyak pengalaman melalui organisasi kemahasiswaan, dan lulus dengan nilai yang terbaik.

Dalam wawancara dengan Tim Humas DTMI, Pak Adhika memberikan kesannya terhadap kelas IUP. “Mahasiswa baru menyadari bahwa mereka berada pada historic moment, yaitu kelas pertama dan angkatan pertama IUP di Teknik Industri, sehingga mahasiswa cukup excited dengan kelas pertama itu,” kata Pak Adhika. Beliau menambahkan bahwa karena angkatan pertama kelas IUP berjumlah 21 orang, sangat memungkinkan terjadinya diskusi  yang lebih banyak. “Oleh karena proses seleksi kita cukup ketat dan kompetitif, kita bisa memperoleh mahasiswa yang sharp, responsif, dan memiliki kemampuan English yang bagus. Sehingga dalam diskusi, banyak muncul pertanyaan-pertanyaan yang cukup tajam,” tambahnya.

Mencoba untuk menilik kelas reguler maupun IUP, Pak Adhika melihat bahwa tingkat kompetitif mahasiswa dari kedua program sama tingginya, dengan perbedaan pada interaksi dengan menggunakan 2 bahasa yang berbeda dan ukuran kelas IUP yang lebih kecil sehingga lebih cepat terjadi diskusi. “High quality harus selalu dijaga, baik IUP atau reguler, sehingga kami tetap harus mengajar dengan kualitas tinggi untuk program manapun,” tegasnya. Manfaat yang diperoleh dengan adanya kedua macam program dengan skala kelas yang berbeda adalah banyaknya ide inovasi pedagogi (metode mengajar/menghantarkan materi) yang bisa diperoleh yang dapat diterapkan di masing-masing program, sehingga akan menguntungkan baik untuk program reguler maupun IUP.

Harapan Pak Adhika dengan adanya IUP Teknik Industri dan IUP Teknik Mesin yang akan dibuka pertama kali pada 2025 adalah nantinya akan muncul pertukaran wawasan dengan mahasiswa dari program reguler, terutama ketika IUP semakin dikenal dan menarik semakin banyak mahasiswa dari luar negeri untuk bergabung, maka manfaat yang diperoleh bagi semua pihak akan semakin besar. “Meski melalui jalur penerimaan yang berbeda, mahasiswa IUP dan mahasiswa reguler sama-sama memiliki kualitas yang tinggi, apalagi nantinya mahasiswa dari kedua program akan bertemu dalam  melting pot di DTMI, baik itu via HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) maupun KMTM (Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin), ataupun di tempat berkumpul mahasiswa yang lain di DTMI seperti di Literacy Center dan di laboratorium. Sehingga, melalui interaksi, diharapkan mahasiswa bisa saling belajar dan saling mengangkat,” pungkasnya.

Untuk IUP Teknik Industri angkatan kedua, pendaftaran akan dibuka pada awal tahun 2025, bersamaan dengan pembukaan pendaftaran IUP Teknik Mesin angkatan pertama.

Info Day Buka Kuliah Perdana Mahasiswa Baru DTMI UGM

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Info Day untuk mahasiswa baru Program Sarjana pada Senin (12/08), bertempat di Area Parkir Sepeda Motor DTMI UGM. Info Day untuk mahasiswa baru Program Sarjana bertepatan dengan hari pertama perkuliahan Semester Gasal 2024/2025.

Sebanyak 346 mahasiswa baru Program Sarjana dari seluruh penjuru Indonesia, 193 mahasiswa Sarjana Teknik Mesin , 132 mahasiswa reguler Teknik Industri, dan 21 mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Teknik Industri,  menghadiri Info Day dengan mengenakan jas almamater UGM. Memberikan sambutan dalam Info Day,  Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Prof. Ir. Budi Hartono, mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru. “Saya melihat wajah-wajah yang lega dan bahagia. Lega dan bahagia karena sudah diterima menjadi mahasiswa UGM, di Departemen Teknik mesin dan Industri, Departemen terbesar di Fakultas Teknik, yang kebetulan juga adalah Fakultas terbesar di UGM,” tutur Prof. Budi. Prof. Budi juga menekankan, bahwa saat ini, dengan statusnya yang sudah berubah dari siswa menjadi mahasiswa, maka para mahasiswa baru diharapkan untuk dapat lebih dewasa dan mandiri, lebih bertanggung jawab dan bijaksana dalam menentukan pilihan, serta lebih aktif dalam mengembangkan diri, baik melalui program-program akademik maupun non akademik.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan profil DTMI dan perkenalan para dosen yang dipandu oleh Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Dr. Eng. Adhika Widyaparaga. Dr. Adhika memaparkan profil singkat DTMI yang meliputi posisi DTMI di Fakultas Teknik, jumlah SDM (mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan), susunan organisasi, inovasi penelitian dosen, serta kegiatan dan prestasi mahasiswa, ditambah dengan memandu perkenalan para dosen yang hadir satu per satu, lengkap dengan bidang keahlian, mata kuliah yang diampu, laboratorium home base, serta jabatan yang diampu. Setelah pemaparan profil dan perkenalan dosen usai, mahasiswa baru dan para dosen berfoto bersama sebelum mahasiswa dibagi berdasar Prodi masing-masing, yaitu Teknik Industri akan dihantar oleh mahasiswa HMTI untuk melakukan tur departemen, dan Teknik Mesin yang akan tinggal di lokasi Info Day untuk menerima informasi akademik dari Ketua Program Studi (Kaprodi) Sarjana Teknik Mesin, Ir. Muslim Mahardika, Ph.D. dan Sekretaris Program Studi (Sekprodi) Sarjana Teknik Mesin, Dr. I Made Miasa, dan nanti akan bertukar Teknik Mesin melaksanakan tur departemen dan Teknik Industri menerima informasi akademik dari Kaprodi Sarjana Teknik Industri, Dr. Eng. Titis Wijayanto dan Sekprodi Sarjana Teknik Industri, Ir. Hilya Mudrika Arini, Ph.D.. Mahasiswa dari masing-masing Prodi juga melaksanakan pengambilan video menggunakan drone di area turunan menuju parkir mobil mahasiswa dengan meneriakkan jargon dari masing-masing Prodi.

Info Day Program Sarjana ditutup dengan makan siang bersama, dan setelah itu mahasiswa baru memulai kuliah pertama.

Sambut Mahasiswa Baru Pascasarjana, Prof. Budi Hartono Dorong Mahasiswa Aktif dalam Riset

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM menyelenggarakan Info Day untuk mahasiswa baru Program Pascasarjana pada Jumat (09/08), bertempat di Ruang Sidang A1 DTMI UGM. Info Day kali ini dilaksanakan secara bauran, dengan diikuti oleh mahasiswa baru secara luring maupun daring.

Sebagai sebuah acara penyambutan dan penyampaian informasi untuk mahasiswa baru, Info Day menghadirkan pengurus Departemen dan masing-masing Program Studi (Prodi) yang tergabung dalam Program Pascasarjana DTMI, yaitu Magister Teknik Mesin dan Industri dan Doktor Teknik Mesin dan Industri, serta staff administrasi masing-masing Prodi. Pengurus Departemen dan Prodi serta staff administrasi masing-masing Prodi diperkenalkan kepada para mahasiswa baru dalam acara Info Day agar para mahasiswa lebih mengenal para pengurus Departemen dan Prodi serta staff sehingga dapat mempermudah dalam perkuliahan. Mahasiswa baru yang diundang untuk menghadiri Info Day kali ini sejumlah 90 orang dengan rincian sebagai berikut:

  1. Magister Teknik Mesin: 43 mahasiswa (Master by Research 4 mahasiswa, Reguler Kerja Sama PLN 21 mahasiswa, Fast Track 1 mahasiswa, Reguler 17 mahasiswa)
  2. Magister Teknik Industri: 32 mahasiswa (Master by Research 1 mahasiswa, Fast Track 4 mahasiswa, Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) 1 mahasiswa, Reguler 26 mahasiswa)
  3. Doktor Teknik Mesin: 8 mahasiswa (Doctor by Research 2 mahasiswa, Reguler 6 mahasiswa)
  4. Doktor Teknik Industri: 7 mahasiswa (Doctor by Research 1 mahasiswa, Reguler 6 mahasiswa)

Menyampaikan sambutan pembuka, Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Prof. Ir. Budi Hartono, menyambut para mahasiswa baru dan mendorong mahasiswa untuk aktif dalam berbagai macam kesempatan yang tersedia bagi mahasiswa, terutama kesempatan-kesempatan yang berkaitan dengan akademik, international exposure, dan riset. Prof. Budi memberikan beberapa contoh kesempatan yang terbuka, yaitu double degree dan pertukaran mahasiswa ke luar negeri yang tersedia bagi mahasiswa Program Magister, dan berbagai macam kesempatan reviewer dalam seminar, kolokium, dan peluang mengikuti joint research bagi mahasiswa Program Doktor.

Salah satu mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin, Herry Irawansyah, S.T., M.Eng., menyatakan bahwa menjadi mahasiswa UGM adalah impiannya. “Masuk UGM merupakan suatu impian saya untuk melanjutkan studi lanjut yang lebih baik dan mengembangkan diri,” tutur Herry. Turut diwawancarai oleh tim media DTMI, Heppy Riani Indrajati, S.T. menuturkan bahwa ia memilih Program Magister Teknik Industri karena bercita-cita ingin menjadi dosen.

Setelah usai memaparkan informasi-informasi umum di Ruang Sidang A1, mahasiswa baru diarahkan menuju kelas masing-masing untuk menerima informasi terperinci mengenai masing-masing Prodi serta mengenai organisasi mahasiswa pascasarjana di DTMI.

Inovasi “WEAR-TAPS” Hantarkan UGM Raih Juara 1 Lomba Poster Ergocamp VIII


Tim “ERGOSSONG” Teknik Industri UGM berhasil menjuarai lomba poster dalam perhelatan Ergocamp VIII yang diadakan oleh Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Perhelatan yang berlokasi di Bandung ini memiliki 2 mata acara utama, yaitu Kongres PEI untuk dosen dengan agenda pemilihan ketua PEI selanjutnya dan Lomba Esai dan Poster untuk mahasiswa. Tempat pelaksanaan dari Ergocamp VIII dibedakan berdasar mata acara utama, yaitu di Universitas Katolik Parahyangan untuk Kongres dan di Universitas Islam Bandung untuk Lomba Poster dan Esai.

Beranggotakan 3 orang, yaitu Shabrina Tias Warastri (Teknik Industri 2021), Damar Patria Senoaji (Teknik Industri 2021), dan Devi Pinasthika Sirait (Teknik Industri 2022), tim ERGOSSONG meraih juara 1, mengungguli 134 peserta lain dari 31 universitas di seluruh Indonesia, dan menjadi karya terbaik dari 50 poster yang dipertandingkan. Devi menyatakan bahwa proses Lomba Poster ini sudah berjalan sejak dibukanya pendaftaran pada 23 Maret 2024. “Proses poster kami sendiri berlangsung dari bulan Juni, sampai registrasi ditutup pada 22 Juli 2024. Poster-poster yang bertanding dicetak dengan ukuran A3, dipajang di 3 ruangan, dan dinilai secara langsung oleh para juri,” jelas Devi. Dari 50 poster yang bertanding, akan ditentukan 5 besar yang nantinya akan melaksanakan presentasi di hadapan dewan juri. Shabrina menginformasikan bahwa juri mengambil juara 1, 2, 3, harapan 1, harapan 2, dan juara favorit, dengan juara 1 diraih oleh tim ERGOSSONG Universitas Gadjah Mada, juara 2 diraih oleh tim ERGOCHEN dari Universitas Indonesia, juara 3 diraih oleh Muhammad Asaefuddin Nugraha dari Politeknik Ketenagakerjaan, juara harapan 1 diraih oleh Kania Sahara Oktavina dari Universitas Islam Bandung, juara harapan 2 diraih oleh tim HMTI UMI dari Universitas Muslim Indonesia, dan juara favorit diraih oleh tim Epskuy Team dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Sesuai dengan tema Ergocamp VIII “Ergonomi di Era Industri 4.0”, tim ERGOSSONG menyusun sebuah poster yang menawarkan sebuah inovasi bernama “WEAR-TAPS” (Wearable Tracking for Posture, Activity, and Physiological States). Devi menjelaskan bahwa inovasi yang merupakan penerapan teknologi 4.0 ke dalam sebuah wearpack ini menargetkan para pekerja yang beroperasi di lingkungan kerja high risk dan membutuhkan monitoring kondisi fisik mereka secara ketat dan real time, seperti di industri oil and gas sebagai penggunanya, dengan menggunakan aplikasi dalam monitoring secara real time. Ditinjau dari aspek ergonomika, inovasi ini menawarkan 3 fitur:

  1. oleh karena pekerja yang menjadi target pengguna riskan mengalami MSDs (musculoskeletal disorders/cedera tulang belakang), WEAR-TAPS akan melakukan tracking posisi tubuh dengan menggunakan standar RULA REBA, sehingga jika telah melebihi batas aman, WEAR-TAPS akan memberikan alert ke pengguna;
  2. berkaitan dengan detak jantung dan waktu istirahat dalam suatu pekerjaan, WEAR-TAPS juga akan melakukan pemantauan, sehingga ketika detak jantung dalam kondisi tidak wajar dan sudah memasuki waktu istirahat kerja, maka alat akan memberikan notifikasi kepada pengguna;
  3. pengguna bisa menggunakan fitur pengatur suhu dalam WEAR-TAPS, dengan pilihan heating pad untuk digunakan dalam kondisi lingkungan dingin dan cooling fan untuk digunakan dalam kondisi lingkungan yang panas.

Saat diminta kesannya selama mengikuti proses penjurian hingga juara, Devi menyatakan bahwa banyak hal dalam proses yang dilewati ternyata di luar ekspektasi kelompoknya, terutama saat melaksanakan technical meeting di Bandung. “Tapi ketika mengikuti kegiatan langsung di sana ternyata seru. Poin yang aku suka adalah ketika bertemu teman-teman dari universitas lain dan saling berbagi insight,” tuturnya. Di sisi lain, Devi merasa meski dalam timnya ia adalah yang paling muda dan banyak materi yang belum ia dapatkan di perkuliahan, rekan satu timnya dengan senang hati berbagi dan membimbing, sehingga ia bisa memperoleh materi lebih cepat dibanding teman-temannya dalam satu angkatan. “Take the opportunity and do your best. Jangan berorientasi sama menang atau kalah. Selama proses pengerjaan dan sepanjang kegiatan, cari insight sebanyak mungkin, karena dengan begitu, jadi ada keinginan untuk eksplor terus-menerus,” pesan Devi untuk teman-teman mahasiswa. “Semangat buat temen-temen 23 & 24, jangan lupa ya untuk mulai coba eksplorasi hal yang seru di perkuliahan yaitu mengikuti lomba, jangan malu dan malas untuk mencoba karena tidak ada ruginya,” tambah Shabrina.

Selain 2 agenda utama yang telah disebutkan, Ergocamp VIII juga mengadakan seminar nasional yang diisi oleh para ahli di bidang ergonomika, yaitu Prof. Ir. Hardianto Iridiastadi, MSIE., Ph.D., CPE. (Guru Besar ITB Bidang Ilmu Fisiologi Kerja), Ir. Tazar Marta Kurniawan, MBA., IPU., CRP. (Direktur Operasi PT. LEN INDUSTRI (Persero)), dan Ir. Hardianto Atmadja, S.E. (Presiden Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk), fieldtrip, ramah tamah untuk memperkuat bonding antar universitas, forum diskusi terkait topik-topik ergonomi dan industri, dan penampilan kreativitas dari para peserta sebagai penutup rangkaian Ergocamp VIII.

Upaya DTMI FT UGM dan FTMD ITB Tingkatkan Kualitas Administrasi Pendidikan Tinggi Teknik

Departemen Teknik Mesin dan Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan studi banding ke Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB). Kunjungan ini menjadi salah satu langkah strategis UGM untuk meningkatkan kualitas administrasi pendidikan tinggi teknik di Indonesia. 

Program studi banding tahunan ini memiliki beberapa tujuan utama. Selain untuk pengembangan diri tenaga kependidikan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara pendiri teknik mesin UGM dengan rekan sejawat di FTMD ITB. Rombongan UGM terdiri dari 44 anggota yang meliputi 15 akademisi, 11 laboran/teknisi, 14 staf keuangan, SDM, dan IT, serta 5 petugas keamanan. 

Rombongan UGM disambut baik oleh staff akademik dan juga tenaga kependidikan FTMD ITB. Pertemuan dibuka oleh Ibu Yanti Nurhanyanti, S.E, sebagai Kepala Bagian Administrasi FTMD ITB, memaparkan pengelolaan administrasi, tata usaha, serta penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT ITB), dan informasi lainya. Kemudian Dr. Ir. Agung Wibowo, sebagai Kepala Laboratorium dan Manajer Fasilitas FTMD, juga memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai tata kelola FTMD ITB. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari program pengembangan diri tenaga kependidikan serta mempererat hubungan antara pendiri dan pengelola teknik mesin di kedua institusi terkemuka tersebut. 

FTMD ITB juga memaparkan bagaimana mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung berbagai aspek operasional, akademik, dan penelitian. Implementasi teknologi ini terbukti meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas layanan di lingkungan kampus. Beberapa sistem yang diperkenalkan seperti SIPELAJAR, Sistem untuk penjadwalan kuliah dan peminjaman ruangan. Kemudian, SIX (Sistem Informasi Akademik) yang mengelola data akademik mahasiswa secara daring dengan teknologi data computing dan integrasi sistem. Lalu ada e-Office, sebuah aplikasi pengelolaan naskah dinas secara digital untuk proses administrasi yang lebih efisien. Serta, MYPPM (Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), sebuah sistem yang mendukung manajemen informasi penelitian dan pengabdian masyarakat.

Diskusi dua arah antara UGM dan FTMD ITB juga dilakukan dengan membahas topik penting lainnya seperti pengelolaan kesehatan mental mahasiswa, pengelolaan asisten, dan jenjang karir tenaga pendidikan. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan solusi untuk meningkatkan kinerja di kedua institusi. 

Dengan program-program unggulan dan pemanfaatan teknologi terkini, FTMD ITB terus menunjukkan keunggulannya sebagai salah satu fakultas teknik terbaik di Indonesia. Kolaborasi seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi teknik di Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi FTMD ITB sebagai pusat keunggulan dalam bidang teknik. 

Inisiatif ini merupakan bukti nyata dari komitmen FTMD ITB dalam memajukan pendidikan teknik di Indonesia dan memperkuat sinergi dengan institusi lain untuk masa depan yang lebih baik. 

(source: Upaya UGM dan FTMD ITB Tingkatkan Kualitas Administrasi Pendidikan Tinggi Teknik)