Arsip:

Liputan/Berita

Kunjungan Industri Pascasarjana Teknik Mesin UGM Sambangi Jawa Timur, Jajaki Kolaborasi Riset dan Pelajari Operasional Industri

Sebagai bagian dari penguatan wawasan praktis dan sarana penerapan keilmuan di lapangan, sebanyak 43 mahasiswa program pascasarjana (20 mahasiswa S3 dan 23 mahasiswa S2) Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM telah melaksanakan Kunjungan Industri yang berlangsung pada 21-25 Mei 2025. Menuju ke arah timur Pulau Jawa, tim Kunjungan Industri mengunjungi beberapa lokasi di Jawa Timur dan Bali, seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, dan Tuksedo Studio, Bali. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pendampingan langsung dari Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. selaku dosen pembimbing.

Kunjungan Industri diawali di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Di ITS, mahasiswa UGM mendapatkan pemaparan langsung mengenai riset dan teknologi dibidang Teknik Mesin yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen ITS, sehingga dapat memperkaya referensi dan koneksi kerja sama bagi mahasiswa peserta KI. Selain memaparkan kegiatan-kegiatan riset yang telah atau sedang terlaksana, ITS juga membuka diskusi dengan Pascasarjana Teknik Mesin UGM tentang kolaborasi riset serta publikasi bersama.

Selanjutnya, rombongan KI melanjutkan perjalanan ke PLTU Paiton, salah satu pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia. Di PLTU Paiton, mahasiswa peserta KI memperoleh pengetahuan mendalam mengenai sistem operasional pembangkit yang ada di sana, manajemen energi, serta penerapan prinsip efisiensi dan keberlanjutan dalam proses produksi energi skala besar. Sebagai salah satu bidang keahlian Teknik Mesin, ilmu praktis mengenai energi menjadi informasi yang baik bagi peserta.

Destinasi selanjutnya dari KI kali ini adalah di Tuksedo Studio, Bali, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam rekayasa ulang dan perakitan mobil klasik Eropa. Mahasiswa disuguhi proses pengerjaan yang sangat presisi, mulai dari desain, pemodelan 3D, hingga fabrikasi dan finishing. Tuksedo memberikan perspektif unik tentang bagaimana teknik manufaktur dan desain mekanikal dapat diaplikasikan dalam industri kreatif dan bernilai tinggi.

Yulia Venti Yoanita, salah satu panitia KI menyatakan bahwa kegiatan KI kali ini memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga. ”Kunjungan Industri ini memperluas wawasan mahasiswa terkait aplikasi nyata dari teori-teori yang telah dipelajari di kelas. Selain itu, kunjungan ini juga memperkuat jejaring akademik dan industri sebagai fondasi pengembangan riset ke depan,” tuturnya.

Kontributor: Panitia KI Pascasarjana Teknik Mesin dan UGM dan Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Gandeng Media, UGM dan Deakin University Dorong Penguatan Komunikasi Kebijakan Perubahan Iklim

Kampanye mitigasi perubahan iklim kepada seluruh lapisan masyarakat memerlukan dukungan media dalam memperkuat komunikasi publik yang inklusif dan efektif. Pendekatan yang adaptif dan relevan secara lokal menjadi kunci, terlebih di wilayah pedesaan yang rentan terhadap dampak iklim. Indonesia sendiri telah memulai langkah ini melalui Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) 2014 yang menekankan pentingnya sosialisasi dan peningkatan kesadaran publik atas perubahan iklim dan dampaknya.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Nezar Patria, mengatakan isu perubahan iklim membutuhkan respons berbasis bukti dengan tingkat urgensi tinggi, bukan sekadar menunggu konsensus ilmiah yang absolut. Ia menyampaikan bahwa perubahan iklim merupakan isu yang membutuhkan tindakan berbasis bukti kuat dan urgensi tinggi, alih-alih menunggu semua fakta ilmiah benar-benar mutlak. Namun demikian, Nezar juga menyoroti tantangan di tingkat praktik, di mana sebagian besar jurnalis merupakan generalis yang harus menangani isu perubahan iklim yang kompleks. “Jurnalis sangat membantu menjembatani kesenjangan komunikasi antara ilmuwan dan media,” ujar Wakil Menteri dalam workshop CONNECT! #8 bertema ‘Media Communication on Climate Change Policies’. Kegiatan ini berlangsung di Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik pada Selasa (3/6).

Direktur Kemitraan dan Relasi Global (DKRG)UGM, Prof. Puji Astuti, mengatakan KONEKSI bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada mendorong penguatan komunikasi media serta membuka ruang kolaborasi lintas sektor antara peneliti, pemerintah, mitra pembangunan, dan praktisi, khususnya dalam membahas hasil penelitian bersama UGM dan Deakin University yang melibatkan 14 peneliti dari Indonesia dan Australia. “Kerja sama ini bertujuan memperkuat kemitraan antar lembaga untuk menghasilkan kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.

Puji menambahkan kerja sama antara perguruan tinggi dari dua negara dengan media ini merupakan wujud nyata diplomasi pendidikan antar bangsa, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap komunikasi kebijakan iklim. “Kami berupaya memahami bagaimana masyarakat, khususnya di pedesaan, menerima, memroses, dan mempercayai informasi terkait kebijakan iklim, serta bagaimana kita bisa membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang inklusif dan berbasis data,” ungkap Puji.

Minister Counsellor for Governance and Human Development dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, Tim Stapleton, turut menyampaikan bahwa kerja sama Indonesia dan Australia terus berkembang untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satunya melalui kerja sama riset antara UGM dan Deakin University yang akan meningkatkan pembelajaran dua arah antar negara dalam menanggulangi masalah perubahan iklim. Penelitian bersama ini berfokus pada peningkatan komunikasi media untuk membangun ketahanan masyarakat pedesaan terhadap dampak perubahan iklim, sekaligus meningkatkan kapasitas publik dalam menilai informasi yang tersedia dan berpartisipasi dalam kebijakan yang relevan. “Membangun ketahanan di masyarakat pedesaan yang berisiko melalui peningkatan komunikasi media tentang kebijakan perubahan iklim menjadi titik berat riset yang didanai oleh KONEKSI,” tuturnya.

Direktur Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wahyu Marjaka, menekankan pentingnya partisipasi berbagai pihak untuk menyampaikan pesan iklim secara merata. “Kita perlu memastikan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan agar informasi tentang iklim dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo, yang menyatakan bahwa sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan agar komunikasi iklim tidak berhenti di tingkat wacana. Menurutnya, pemerintah daerah memiliki peran strategis untuk menjembatani kebijakan nasional dan kebutuhan masyarakat di lapangan. Sementara itu, Prof. Greg Barton dari Deakin University Indonesia Campus menggarisbawahi bahwa niat baik masyarakat untuk menjaga lingkungan tidak selalu disertai pemahaman yang cukup tentang perubahan iklim. “Sering kali, masyarakat Indonesia memiliki niat baik tetapi kurang informasi, dan ini bisa menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan,” jelas Barton.

Hasil riset kolaboratif juga dipaparkan oleh Dr. Anna Klas dari Deakin University, yang menjelaskan perbedaan karakteristik pelaporan media tentang iklim di Indonesia dan Australia, terutama dalam konteks masyarakat pedesaan. Ia menyampaikan bahwa hasil risetnya telah mengembangkan alat berbasis AI multibahasa untuk menyediakan informasi yang mudah diakses dan akurat di wilayah-wilayah berisiko. Sedangkan dari perspektif media, Chief AI & Corporate Strategy Kumparan.com, Andrias Ekoyuono, menekankan perlunya kolaborasi antara pembuat kebijakan, masyarakat, dan pelaku bisnis untuk membangun narasi perubahan iklim yang kredibel. “Kami di Kumparan berupaya memastikan akses informasi yang lebih baik tentang perubahan iklim, dan kuncinya adalah kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.

Sebagai universitas yang berkomitmen pada nilai kerakyatan, kemandirian, dan keberlanjutan, UGM secara konsisten mengedepankan peran ilmu pengetahuan dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan global berbasis pada solusi nyata dan aplikatif. Dalam konteks perubahan iklim, UGM tidak hanya memproduksi pengetahuan, tetapi juga aktif membangun jejaring kerja sama dengan mitra di dalam dan luar negeri untuk memperkuat kapasitas masyarakat, khususnya di wilayah rentan, agar mampu beradaptasi dan berdaya dalam menghadapi dampak iklim secara berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.

Source: https://ugm.ac.id/id/berita/gandeng-media-ugm-dan-deakin-university-dorong-penguatan-komunikasi-kebijakan-perubahan-iklim/

Nurin Hadirkan Solusi Optimal untuk Pengelolaan Sampah Terintegrasi Mendukung SDGs

Dalam upaya mewujudkan pengelolaan sampah yang efisien dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), Nurin Salwa Nabila, mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, mempresentasikan hasil penelitian inovatifnya dalam Seminar Hasil pada Rabu (28/05).

Seminar ini mengangkat topik “Optimasi Location Routing Problem pada Pengelolaan Sampah Padat Terintegrasi untuk Sumber Sampah yang Heterogen”. Penelitian ini bertujuan mengatasi tantangan utama pengelolaan sampah padat, yaitu keterbatasan kapasitas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan tingginya biaya operasional akibat pengelolaan yang tidak efisien.

Dibimbing oleh dua dosen ahli, yaitu Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T., M.Eng., Ph.D. dari DTMI dan Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Nurin mengembangkan model Location Routing Problem (LRP) dua tingkat. Model ini mengintegrasikan perencanaan lokasi optimal Tempat Pengolahan Sampah 3R (TPS 3R) dan rute pengangkutan sampah dari sumber yang beragam seperti bank sampah, infrastruktur publik, dan depo.

Dengan menggunakan metode Mixed Integer Linear Programming (MILP) untuk skala kecil dan Adaptive Large Neighborhood Search (ALNS) untuk skala besar, penelitian ini berhasil menemukan solusi pengelolaan sampah yang efisien dengan total biaya operasional lebih rendah. ”Studi kasus menggunakan data riil dari Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa pendekatan ALNS mampu menghasilkan solusi dengan kualitas hampir setara MILP namun dengan waktu komputasi yang jauh lebih cepat,” papar Nurin.

Hasil penelitian merekomendasikan pembukaan 10 TPS 3R, pembentukan 19 rute pengangkutan pada tahap pertama, dan 7 rute pada tahap kedua, serta penggunaan 17 kendaraan dengan estimasi total biaya sekitar Rp23,3 juta. Selain itu, analisis sensitivitas terhadap faktor biaya emisi, bahan bakar, dan volume sampah memberikan wawasan penting terkait pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap biaya keseluruhan.

Seminar ini dihadiri oleh para dosen penguji dari Departemen Teknik Mesin dan Industri, yaitu Ir. Andi Rahadiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Nur Mayke Eka Normasari, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada upaya pencapaian SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) melalui solusi praktis untuk pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan efisien.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Sidang Tesis Nina Yuli Purwanti Analisis Sentimen Komentar YouTube Dukung Transisi Kendaraan Listrik Indonesia

Dalam rangka mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), Nina Yuli Purwanti, mahasiswa Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, sukses mempertahankan tesisnya pada Rabu (28/05).

Sidang tesis Nina mengangkat topik berjudul “Analisis Data Komentar YouTube tentang Kendaraan Listrik Menggunakan Topik Modeling dan Sentimen Analisis”. Penelitian ini bertujuan memahami preferensi dan persepsi masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dengan memanfaatkan analisis data komentar YouTube.

Dibimbing oleh Ir. Subagyo, Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Nina mengolah 9.393 komentar yang memenuhi kriteria minimal 50 kata menggunakan metode Latent Dirichlet Allocation (LDA) untuk identifikasi topik, VADER untuk analisis sentimen, serta algoritma peluang untuk menentukan prioritas perbaikan produk.

Hasil penelitian mengungkap sepuluh faktor utama yang memengaruhi keputusan konsumen dalam mengadopsi kendaraan listrik, antara lain biaya, kebijakan, harga, infrastruktur, teknologi baterai, dan aspek keamanan. ”Temuan penting menunjukkan bahwa prioritas utama pengembangan kendaraan listrik sebaiknya difokuskan pada peningkatan daya tahan baterai, pengurangan waktu pengisian daya, serta penurunan biaya produksi dan harga jual,” papar Nina.

Meski pemerintah Indonesia telah mendorong penggunaan kendaraan listrik dengan kebijakan insentif dan peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 80% pada 2030, adopsi kendaraan listrik masih tergolong rendah. Per April 2024, penggunaan kendaraan listrik roda dua hanya mencapai 0,84% dan roda empat 1,16% dari target ambisius pemerintah.

Sidang tesis ini diuji oleh panel ahli, yaitu Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Yun Prihantina Mulyani, S.T., M.Sc., Ph.D, IPM., ASEAN Eng.

Penelitian Nina memberikan kontribusi penting bagi pembuat kebijakan dan industri otomotif dalam merancang strategi pengembangan kendaraan listrik yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, sekaligus mempercepat transisi menuju energi bersih dan masa depan berkelanjutan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Nia Paparkan Inovasi Proses Bisnis Ramah SDGs di Sektor Migas Melalui Seminar Hasil Penelitian

Upaya mewujudkan efisiensi operasional yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), kembali ditunjukkan oleh generasi muda akademisi. Nia Dwi Astuti, mahasiswa Master by Research (MbR) Program Magister Teknik Industri Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, memaparkan hasil penelitian berbasis kerja sama dengan PT Pertamina dalam Seminar Hasil 1 yang digelar pada Selasa (27/05).

Dalam seminar bertajuk “Perbaikan Proses Bisnis dalam Alur Pembuatan Kode Identifikasi Material Menggunakan Metode Lean Service pada Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (Studi Kasus PT XYZ)”, Nia mengangkat isu keterlambatan proses bisnis yang krusial dalam sektor migas. Berdasarkan studi kasus di PT XYZ, waktu pembuatan kode identifikasi material mencapai 23 hari, jauh melampaui Service Level Agreement (SLA) perusahaan yang ditetapkan sebesar 5 hari.

Dibimbing oleh Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Nia menggunakan pendekatan Lean Service, termasuk metode Service Value Stream Mapping (SVSM) dan Root Cause Analysis (RCA), untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam proses tersebut. Hasilnya, ditemukan berbagai pemborosan dan duplikasi aktivitas yang memperlambat proses.

“Melalui desain ulang proses bisnis yang lebih ramping, rekomendasi yang diusulkan diharapkan mampu mempercepat waktu proses sekaligus mengurangi waste secara signifikan,” jelas Nia dalam presentasinya.

Seminar hasil ini turut dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari:

  • Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
  • Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
  • Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.

Penelitian ini memberikan kontribusi nyata tidak hanya dalam meningkatkan efisiensi operasional di PT XYZ, tetapi juga dalam mendorong penerapan prinsip keberlanjutan di sektor energi. Hal ini sejalan dengan semangat SDGs untuk menciptakan sistem industri yang tangguh dan berkelanjutan. Seminar ini menjadi bukti bahwa sinergi antara akademisi dan industri dapat menghasilkan inovasi konkret yang mendukung transformasi industri menuju proses bisnis yang lebih efisien, bertanggung jawab, dan berorientasi pada masa depan.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Garda Paparkan Teknologi Immersion Cooling sebagai Solusi Pendingin Data Center

Garda Naufal Janan, mahasiswa Program Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, telah melaksanakan ujian pendadaran tesis yang berjudul “Studi Eksperimental Performa Perpindahan Kalor Sistem Pendinginan Single Phase Immersion Cooling untuk Data Center” pada Jumat (16/05). Ujian pendadaran tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. dan Ir. Fauzun, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., serta dosen penguji Ir. Joko Waluyo, M.T., Ph.D., IPM, ASEAN Eng. dan Dr. Hifni Mukhtar Ariyadi, S.T., M.Sc.

Penelitian ini memfokuskan pada sistem pendinginan untuk Data Center (DC) yang semakin menjadi infrastruktur penting di era digital saat ini. DC menyimpan sejumlah besar data yang digunakan untuk layanan bisnis, hiburan, hingga berbagai kebutuhan lainnya. Namun, di balik pentingnya peran DC, konsumsi energi mereka terus meningkat. ”Saat ini, DC diperkirakan mengonsumsi sekitar 3% dari total listrik global, dengan 45% dari konsumsi tersebut dialokasikan untuk sistem pendinginan,” papar Garda.

Penelitian yang dilakukan oleh Garda ini bertujuan untuk membandingkan kinerja sistem pendinginan dengan menggunakan metode immersion cooling dan fan cooling. Dalam percobaan, data center ditempatkan dalam sebuah chamber yang berisi fluida dielektrik yang dialirkan dengan bantuan pompa, dengan variasi laju aliran fluida antara 0,5 – 2,5 liter per menit (LPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan laju aliran fluida berperan penting dalam menurunkan temperatur CPU di dalam data center. Dengan peningkatan laju aliran fluida, nilai koefisien perpindahan kalor meningkat, sementara thermal resistance menurun.

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah temperatur CPU tertinggi yang tercatat pada laju aliran fluida 0,5 LPM dengan nilai 65,16°C, sedangkan temperatur terendah tercatat pada laju aliran fluida 2,5 LPM dengan nilai 59,26°C. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendinginan immersion cooling lebih unggul dibandingkan dengan metode fan cooling, baik dari segi performa termal maupun efisiensi energi. ”Berdasarkan nilai Power Usage Effectiveness (PUE), immersion cooling terbukti lebih hemat energi, yang dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi tantangan sistem pendinginan konvensional di data center,” terang Garda.

Penelitian ini memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan teknologi pendinginan di data center dan dapat menjadi alternatif solusi yang lebih efisien dalam menghadapi tantangan konsumsi energi yang terus meningkat pada infrastruktur digital ini.

Kontributor: Andhes Puspitalina, S.Hut.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Mahasiswi Double Degree UGM–NTUST Usulkan Strategi Inklusif Daur Ulang Baterai Listrik untuk Capai SDGs

Komitmen generasi muda dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) kembali ditunjukkan oleh Zabina Asfahani, mahasiswi program Double Degree antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST). Zabina baru saja melaksanakan Seminar Hasil Tugas Akhir yang digelar secara daring pada Jumat (16/05), melalui Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM.

Dalam seminar bertajuk “Optimasi Pricing Strategies untuk Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik Roda Dua dengan Intervensi Pemerintah: Studi Kasus Indonesia”, Zabina mempresentasikan hasil penelitiannya yang mengusulkan model rantai pasok sirkular (closed-loop supply chain/CLSC) yang mengintegrasikan sektor formal dan informal dalam proses daur ulang baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Penelitian yang dibimbing oleh Prof. Ir. Bertha Maya Shopa, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. ini diuji oleh panel penguji yang terdiri dari Ir. Anna Maria Sri Asih, S.T., M.M., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Zabina menyoroti realitas di negara berkembang seperti Indonesia, di mana infrastruktur daur ulang baterai secara formal masih terbatas. ”Di sisi lain, sektor informal justru memainkan peran besar dalam pengumpulan dan pemrosesan limbah, meskipun kerap dilakukan dengan cara yang merusak lingkungan, seperti pembakaran baterai SLA secara manual oleh pemulung, yang menyebabkan pencemaran timbal berbahaya,” papar Zabina.

Dengan menggunakan pendekatan teori permainan Stackelberg, penelitian ini mengembangkan model CLSC dua saluran yang menggambarkan interaksi antara pelaku formal dan informal, serta bagaimana harga beli baterai bekas bisa diatur secara optimal. Studi ini juga mengevaluasi berbagai bentuk intervensi pemerintah—seperti subsidi dan skema penghargaan-denda—terhadap profitabilitas pelaku dan dampak lingkungannya.

Tiga temuan utama dari riset ini adalah:

  1. Integrasi sektor informal ke dalam CLSC terbukti menghasilkan aliran baterai yang lebih stabil, hasil lingkungan yang lebih baik, dan operasi yang menguntungkan;
  2. Intervensi pemerintah berpengaruh besar terhadap strategi harga dan keuntungan pelaku, di mana skema penghargaan-denda paling menguntungkan bagi produsen, sementara subsidi memberi manfaat besar bagi pelaku daur ulang formal dan pengumpul informal;
  3. Skema penghargaan-denda terbukti menghasilkan social welfare tertinggi dengan menyeimbangkan profitabilitas, performa lingkungan, dan biaya pemerintah.

Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada pencapaian SDGs, khususnya SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Melalui pendekatan strategis dan berbasis kebijakan, Zabina menawarkan solusi nyata dalam mengelola limbah baterai kendaraan listrik yang semakin meningkat seiring tren elektrifikasi transportasi.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Duja Teliti Kualitas Dubing Anime dengan Kansei Engineering, Dukung SDGs Melalui Inklusi Budaya dan Kesejahteraan Mental

Muchamad Nurudduja Al Kautsar, mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, memaparkan gagasan penelitiannya dalam Seminar Proposal berjudul “Pendekatan Kansei Engineering untuk Mengevaluasi Persepsi Penonton terhadap Kualitas Dubing Anime” pada Kamis (15/05). Seminar ini berlangsung di lingkungan Fakultas Teknik UGM dan dibimbing oleh Dr. Eng. Ir. Titis Wijayanto, S.T., M.Des., IPM., ASEAN Eng.

Penelitian ini mengusung pendekatan Kansei Engineering Type 1, sebuah metode teknik emosional yang bertujuan menjembatani aspek teknis dengan pengalaman emosional pengguna. Fokus penelitian ini adalah merumuskan kerangka evaluasi kualitas dubing anime secara menyeluruh, berdasarkan persepsi penonton terhadap atribut seperti Performa Suara, Sinkronisasi Bibir dan Timing, Naturalitas Dialog, Audio Mixing, dan Keselarasan Total.

Muchamad menyoroti pentingnya kualitas dubing dalam mendukung kesejahteraan mental dan inklusivitas budaya, terutama bagi penonton yang kesulitan memahami subtitle atau membutuhkan akses audio yang imersif. Dengan mengaitkan temuannya pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 3 (Good Health and Well-being) dan Goal 10 (Reduced Inequalities), penelitian ini mengusulkan bahwa pengalaman menonton yang berkualitas dapat mendukung relaksasi, ekspresi emosional, dan akses yang lebih luas terhadap media lintas budaya.

Seminar proposal ini turut dihadiri oleh tim penguji:

  • Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., MPM, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.,
  • Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.,
  • dan Ir. Hilya Mudrika Arini, S.T., M.Sc., M.Phil., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

Penelitian ini direncanakan akan melalui dua tahap besar. Tahap pertama (SD-I) mencakup identifikasi kata-kata kansei dan atribut dubing melalui survei penonton. Tahap kedua (SD-II) akan mengevaluasi respon emosional terhadap dua versi anime—versi dubing bahasa Indonesia dan versi asli Jepang—untuk memetakan persepsi dan preferensi pengguna secara lebih objektif. ”Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi standar rujukan bagi pelaku industri media, kreator konten, serta tim produksi audio dalam meningkatkan kualitas lokalisasi konten hiburan secara manusiawi dan berbasis pengalaman pengguna,” pungkas Duja.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Annisa Teliti Efisiensi Rantai Pasok Darah, Soroti Keseimbangan Sosial-Ekonomi dan Aksesibilitas Kesehatan

Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Annisa Cipta Nabila, memaparkan hasil penelitiannya dalam seminar hasil bertajuk “Perancangan Jaringan Rantai Pasok Darah dengan Pendekatan Multi-Objektif: Optimisasi Dua Fase untuk Efisiensi Lokasi dan Penyimpanan”. Seminar ini berlangsung pada Kamis (15/05), dan dibimbing oleh Ir. Achmad Pratama Rifai, S.T, M.Eng, Ph.D.

Dalam penelitiannya, Annisa menyoroti pentingnya rancangan jaringan rantai pasok darah (Blood Supply Chain/BSC) yang efisien guna menjawab tantangan kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengatasi fluktuasi ketersediaan donor darah sukarela. Penelitian ini menargetkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Goal 3: Good Health and Well-being, dengan mengoptimalkan sistem distribusi darah agar lebih responsif dan inklusif.

Dengan menggunakan pendekatan multi-objektif Mix Integer Linear Programming (MILP) dua fase dan metode ϵ-constraint, penelitian ini merancang strategi untuk meningkatkan partisipasi donor darah serta efisiensi penyimpanan dan distribusi darah. Fase pertama menggunakan K-Means Clustering untuk menentukan lokasi optimal mobile donation site, sedangkan fase kedua mengelola inventaris produk darah yang memiliki masa simpan berbeda dan merancang moda transportasi yang efisien.

Penelitian ini dianalisis menggunakan dua studi kasus berbasis data harian selama 60 periode dengan melibatkan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) dan rumah sakit di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. ”Hasilnya menunjukkan bahwa optimalisasi jumlah lokasi donasi sangat memengaruhi efisiensi sistem, baik dari segi biaya operasional maupun ketersediaan darah di rumah sakit,” papar Annisa.

Tim penguji seminar terdiri dari Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Prof. Ir. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., PDEng., IPM., ASEAN Eng. Ketiganya memberikan apresiasi atas kontribusi riset ini dalam pengembangan sistem kesehatan berbasis data dan teknologi. Annisa berharap temuannya dapat menjadi rujukan bagi pengambil kebijakan dalam perencanaan strategis sistem distribusi darah nasional, guna mendukung keberlanjutan layanan kesehatan yang merata dan tanggap kebutuhan darurat.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Editor: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Iqbal Paparkan Pengaruh Metode Pemanasan pada Baja 316L dalam Ujian Komprehensif 3

Muh. Iqbal Mukhsen, mahasiswa Program Doktor Teknik Mesin UGM sekaligus dosen Program Studi Perawatan Alat Berat Politeknik Negeri Ujung Pandang, telah melaksanakan Ujian Komprehensif 3 untuk penelitian disertasinya yang berjudul ”Pengaruh Metode Pemanasan pada Warm Shot Peening pada Sifat Mekanik, Karakteristik Permukaan dan Ketahanan Korosi Bahan Kelas Medis Baja Tahan Karat 316L”. Ujian Komprehensif 3 tersebut dilaksanakan pada Selasa (20/05), bertempat di Ruang Sidang A-4 Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM. Ujian Komprehensif 3 ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan penelitian untuk tugas akhirnya.

Dalam Ujian Komprehensif 3 kali ini, turut hadir tim promotor dan kopromotor dari Iqbal yang beranggotakan Dr. Ir. Budi Arifvianto, S.T., M.Biotech. dan Ir. Muslim Mahardika, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., Penguji 1 Dr.Eng. Ir. Priyo Tri Iswanto, S.T., M.Eng., IPM, ASEAN Eng., Penguji 2 Dr. Ir. Urip Agus Salim, S.T., M.Eng.Sc., Ketua DTMI Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.Pm., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., serta Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Teknik Mesin Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.SE., IPM., ASEAN Eng..

Dalam penelitiannya, Iqbal menyatakan bahwa industri modern terus berkembang pesat dan membutuhkan material yang tidak hanya kuat tetapi juga tahan lama dan ekonomis. Sektor seperti energi, dirgantara, otomotif, dan medis membutuhkan material yang mampu bertahan dalam kondisi ekstrem seperti suhu tinggi, beban mekanik berulang, dan lingkungan korosif. Salah satu material yang menonjol adalah stainless steel 316L, yang dikenal karena corrosion resistance, high-temperature stability, dan biocompatibility-nya, menjadikannya pilihan utama dalam berbagai aplikasi kritis.

Namun, sifatnya yang mudah dibentuk juga menyebabkan kekuatan intrinsiknya lebih rendah dibandingkan material seperti titanium alloys atau martensitic steels. Oleh karena itu, solusi seperti surface treatment diperlukan untuk meningkatkan ketahanan terhadap fatigue dan plastic deformation.

Berbagai teknik peningkatan permukaan telah dikembangkan, seperti Surface Mechanical Attrition Treatment (SMAT), Laser Shock Peening (LSP), dan Ultrasonic Impact Peening (UIP), yang mampu menciptakan lapisan permukaan nanostructured atau gradient surface layers guna meningkatkan kekuatan dan kekerasan material. Salah satu teknik yang menonjol adalah shot peening karena biayanya rendah, sederhana, dan efektif dalam menghasilkan compressive residual stress yang meningkatkan ketahanan terhadap crack dan wear.

Namun, jika parameter shot peening tidak dikontrol dengan tepat—seperti tekanan yang terlalu tinggi atau ukuran partikel yang terlalu besar—dapat menyebabkan excessive plastic deformation, peningkatan surface roughness, dan terbentuknya microcracks yang mempercepat localized corrosion. ”Oleh karena itu, kontrol parameter yang ketat sangat penting. Salah satu solusi adalah mengombinasikan shot peening dengan heat treatment yang dapat merelaksasi dan menyebarkan residual stress secara terkendali, sehingga menghasilkan keseimbangan optimal antara kekuatan mekanik dan ketahanan korosi,” papar Iqbal.

Kombinasi ini dapat dilakukan dalam berbagai urutan: sebelum, selama, atau setelah proses shot peening. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa sebagian besar penelitian menggunakan kombinasi heat treatment sebelum dan sesudah shot peening, namun hanya sedikit yang mengeksplorasi heat treatment selama proses berlangsung. Metode seperti warm shot peening—yang melibatkan pemanasan udara atau spesimen—telah dilakukan oleh beberapa peneliti, tetapi masih minim eksplorasi. Pendekatan lain termasuk pemanasan langsung terhadap steel shot atau spesimen.

Penelitian ini akan difokuskan pada stainless steel 316L, dengan mengeksplorasi variasi waktu heat treatment (sebelum, selama, dan sesudah shot peening), serta teknik warm shot peening melalui pemanasan steel shot, spesimen, atau kombinasi keduanya. Tujuannya adalah untuk menemukan kombinasi perlakuan permukaan dan perlakuan termal yang paling efektif dalam meningkatkan performa mekanik dan ketahanan korosi dari material tersebut.

Kontributor: Sani Wicaksono, S.E., M.M.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.