Salah satu tim lomba UGM, Gamantaray, sekali lagi meraih prestasi dalam ajang COMET 6.0 2025 yang diadakan oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Tim Gamantaray meraih juara 1 pada cabang lomba Fuel Engine Remote Control Boat Race Competition, menjadi yang terbaik di antara 15 tim yang turut bertanding dalam ajang tersebut.
Dalam persiapan menghadapi final race yang dilaksanakan pada 2-4 Mei 2025, Haikal Ahmad Siregar, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2022 sekaligus Ketua Divisi Mekanis tim Gamantaray, menjelaskan bahwa persiapan tim dimulai dengan mempersiapkan wahana yang akan berkompetisi. “Dari segi manufaktur, kami melakukan riset untuk membuat hull (lambung kapal – red.) agar bisa seringan mungkin dan dapat melaju cepat,” tutur Haikal. Oleh karena cabang yang diikuti oleh Gamantaray adalah Fuel Engine Remote Control, wahana yang dilombakan dirancang menggunakan mesin 2 tak 32 cc sebagai standar yang ditentukan dalam perlombaan, dengan bahan bakar yang digunakan adalah Pertamax Turbo. Dalam hal desain badan wahana, Haikal memaparkan bentuk desain dari wahana dirancang menurut jenis lintasan. ”Kalau lintasan banyak belokan, kita akan lebih condong untuk membentuk hull lebih lancip yang secara manuver lebih bagus, sedangkan pada kompetisi ini, lintasannya banyak lurusan dan kita menggunakan hull yang lebih datar, sehingga pada lintasan lurus lebih stabil,” paparnya. Sebelum pelaksanaan rangkaian lomba, tim panitia COMET telah memberitahukan bentuk lintasan yang harus dihadapi oleh tim Gamantaray. ”Kami sudah bisa memperkirakan di lintasan itu ada 1 putar balikan, belokan kanan, kanan lagi, kemudian lurusan, sehingga kita memilih untuk hull lebih datar karena belokannya hanya dua kali dan yang krusial adalah bagian lurusan karena jaraknya panjang dan kami mengejar waktu untuk drag race,” tutur Haikal.
Memulai persiapan dari Januari 2025, tim Gamantaray melaksanakan manufaktur kapal pada Maret 2025. Sebelum kapal diselesaikan dari proses manufaktur, pelatihan pilot baru untuk pemegang kendali kapal menggunakan wahana yang sudah ada terlebih dahulu. ”Karena pilot kami berasal dari angkatan 2023 dan baru tahun pertama di Gamantaray, kami sering-sering lakukan latihan agar terbiasa memegang remote,” terang Haikal. Haikal menambahkan bahwa pelatihan pilot yang dilaksanakan sejak Januari kemudian ditingkatkan frekuensinya yang awalnya satu minggu sekali menjadi satu minggu 3-4 kali pada saat H-1 bulan menuju final race. ”Dari latihan yang dilakukan, sangat terlihat progress-nya, dinilai dari pencapaian waktu tempuh kita yang semakin berkurang,” tuturnya.
Dalam pembagian tugas tim, dalam tim utama Gamantaray ada 3 bagian, yaitu ketua tim, mekanik, dan pilot. Haikal menerangkan bahwa segala hal yang berkaitan dengan kondisi wahana merupakan tanggung jawab ketua tim dan mekanik. ”Pilot tidak perlu memikirkan kondisi kapal, yang penting dia mengurusi jalannya kapal saja,” tuturnya. Penentuan pembagian tersebut dilakukan sejak rekrutmen terbuka, dengan semua pendaftar dites menjadi pilot dan dinilai potensinya lebih baik di bidang apa.
Salah satu elemen yang menjadi tantangan tim Gamantaray dalam ajang COMET 6.0 ini adalah pilot yang baru tahun pertama. ”Cukup struggle dalam mengajari agar dapat menyesuaikan diri dalam melakukan manuver, dan kapan untuk menekan rem dan gas,” tutur Haikal. Meski demikian, Haikal mengakui bahwa pilot baru tersebut memiliki progess yang baik dibanding pilot sebelumnya dengan pencapaian tahun pertamanya adalah juara fun race, sedangkan untuk pilot yang baru dapat meraih juara 1 pada kompetisi pertamanya.
Sebagai sebuah tim, Gamantaray menilai bahwa dari lomba COMET 6.0 ini, stabilitas dan konsistensi adalah kunci baik dari segi wahana maupun anggota. ”Banyak tim lain yang mengalami kesulitan dalam menyalakan mesin karena kendala pada stabilitas mesin. Jadi sekencang apapun kapalnya, jika mesinnya tidak stabil, maka sulit untuk menang,” tutur Haikal.
Tim Gamantaray akan terus berfokus untuk mencetak prestasi dengan segala usaha dimaksimalkan untuk meraih juara. ”Apapun perlombaannya, target kita adalah juara. Jadi akan kita buktikan kualitas kita dari hasil,” tegas Haikal. Haikal menuturkan bahwa demi hasil yang maksimal, perlu persiapan yang matang dalam menghadapi lomba, serta memfokuskan diri pada hal-hal yang menjadi kegemaran atau kesukaan. ”Saya masuk Gamantaray karena lumayan tertarik dengan perkapalan, sehingga ketika masuk di situ jadi nyaman, bukan merasa terpaksa dalam menjalani,” tuturnya. Dalam mengatur keseimbangan dengan kuliah, Haikal mengaku bahwa mengatur jam istirahat serta berolahraga biasa ia lakukan. ”Selama kegiatan yang dijalani baik, mengatur waktu tidur satu atau 2 jam per minggu masih tidak apa-apa. Selain itu olahraga juga berpengaruh. Untuk itu, biasanya sembari trial kapal, kami juga berenang di Wisdom Park,” ujarnya. Pentingnya memiliki hobi atau kegemeran juga dinilai penting dalam menjaga kesehatan pikiran. ”Di tengah kesibukan yang berulang terus dan menjenuhkan, hobi hadir untuk menghibur dan refresh otak kita,” pungkasnya.
Sumber foto: Laman Web UGM