Pos oleh :

dep-tmi.ft

DTMI FT UGM, FK-KMK UGM, dan Kyushu University Jajaki Kesempatan Kerja Sama

Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM menerima kunjungan dari Kyushu University dan FK-KMK UGM pada Selasa (19/03) bertempat di Ruang Sidang A-3 DTMI. DTMI UGM yang diwakili oleh Dr. Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed.E., Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., dan Dr. Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN Eng. menerima Prof. Koji Todaka, Assoc. Prof. Fumihiko Yokota, dan Mr. Sano dari Kyushu University serta dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, M.Sc., Ph.D., SpA., dr. Dini Prasetyawati, MPH, dan Vivi Ninda Sutriana, S.Keb., Bd., MPH dari FK-KMK UGM.

Pada kunjungan ini, pihak Kyushu University mempresentasikan beberapa jenis penelitian yang telah dilaksanakan, antara lain pengembangan obat-obatan, pengembangan alat bantu untuk perawatan penyakit kardiovaskular, serta pengembangan alat robotik yang dimanfaatkan dalam terapi rehabilitasi tangan pasien dengan pengujian klinis selama satu tahun dimulai pada Jumat minggu ini. Ketika alat-alat dan obat-obatan yang dikembangkan telah selesai dan siap produksi, tahap produksi dan edar akan diserahkan kepada perusahaan start up yang terafiliasi dengan Kyushu University. Setelah pemaparan dari Kyushu University, untuk dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai potensi riset dan pengembangan yang dapat dikolaborasikan, Dr. Adhika mempresentasikan beberapa hasil inovasi dari dosen-dosen DTMI. Prof. Alva menyatakan bahwa beberapa alat yang dikembangkan oleh Kyushu University memiliki potensi untuk membuka jalan kerja sama karena terdapat kemiripan dengan beberapa inovasi dan penelitian dari dosen-dosen DTMI, antara lain ventilator yang dikembangkan oleh Dr. Adhika, ring jantung/cardio stent hasil inovasi Prof. Alva, serta penelitian bidang soft robotic oleh Dr. Herianto. Berdasar diskusi yang dilaksanakan, maka dapat ditemukan bahwa ada beberapa tantangan dalam kolaborasi pengembangan inovasi, yaitu proses manufaktur atau produksi yang termasuk di dalamnya adalah ketergantungan alat dan bahan mentah dari luar negeri, serta regulasi dan sertifikasi dari pemerintah yang tentu perlu melewati banyak proses sebelum alat-alat atau obat-obatan yang selesai dikembangkan dapat diproduksi dan diedarkan.

“Pertemuan ini adalah sebuah sarana untuk saling mengetahui apa yang menjadi fokus penelitian dan pengembangan dari masing-masing pihak, sehingga dapat ditemukan titik temu yang dapat menjadi potensi kolaborasi,” tutur Prof. Alva. Sejalan dengan penjajakan kolaborasi, Prof. Alva menghantar tamu untuk mengunjungi Laboratorium Desain dan Pengembangan Produk, Laboratorium Teknologi Mekanik, Gedung Pancabrata  Prof. Herman Johannes (Engineering Research and Innovation Center/ERIC), dan UGM Science Techno Park (UGM STP) guna menginformasikan penelitian apa saja yang dikembangkan oleh dosen-dosen di FT UGM serta inovasi apa saja yang telah dihasilkan dan potensial untuk dikolaborasikan dengan Kyushu University. “Kedekatan antara bidang teknik dan klinis di UGM menurut saya sangat mengagumkan. Kedekatan yang ada membuat dialog dan diskusi mengenai kolaborasi sangat memungkinkan untuk dilakukan, ditambah kecepatan dan ketepatan engineer dalam merespon dan menindaklanjuti kebutuhan klinis yang baik. Kolaborasi yang biasanya mudah dibicarakan namun sulit untuk dilaksanakan terbukti dapat berjalan dengan baik di UGM,” ujar Prof. Koji Todaka dari Center for Clinical and Translational Research (CCTR) Kyushu University Hospital. Prof. Koji Todaka menyatakan tertarik untuk membuka kerja sama dengan UGM, secara khusus dalam bidang penyakit infeksius.

Penulis: Gusti Purbo D. (Humas DTMI FT UGM)

Kolaborasi Lion Air Group dan UGM dalam Pengembangan Riset dan Sumber Daya Manusia

Lion Air Group dan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melaksanakan penjajakan kerja sama pada Jumat (15/03), bertempat di Ruang Jepara, Gedung Prof. Rooseno Soerjohadikusumo (Smart and Green Learning Center/SGLC) Fakultas Teknik UGM. Pertemuan penjajakan kerja sama ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU, ACPE., Ketua Departemen Teknik Mesin dan Industri Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.Pm., Ph.D., IPM, ASEAN Eng., Sekretaris Program Studi Magister Teknik Industri Ir. Fitri Trapsilawati, S.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan 4 perwakilan dari direksi dan manajerial Lion Air Group.

Pertemuan penjajakan kerja sama dibuka dengan sambutan dan pemaparan umum mengenai Fakultas Teknik oleh Dekan Fakultas Teknik, Prof. Selo. Dalam sambutannya, Prof. Selo berharap kerja sama yang akan terjalin akan dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengalami dunia industri yang sesungguhnya melalui program magang atau program lain yang berkaitan dengan kegiatan industri agar mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung guna mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Pembukaan International Undergraduate Program di Fakultas Teknik juga ditawarkan sebagai potensi yang menarik untuk kerja sama, terutama untuk kerja sama transportasi mahasiswa asing.  Eko Anggorowati selaku Direktur Human Capital Lion Air Group menyatakan bahwa kunjungan instansi yang dilaksanakan akan berfokus pada penjajakan kerja sama yang akan memberikan manfaat untuk pengembangan SDM, baik SDM instansi mitra kerja sama maupun  SDM (staff) dari Lion Air Group. Dengan adanya fokus dalam pengembangan SDM, Ali Awaludin, Ph.D. menyatakan bahwa selain memberi program magang kepada mahasiswa, kerja sama juga dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama riset dengan dosen untuk menemukan dan mengevaluasi permasalahan yang ada guna mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimiliki oleh SDM maupun Lion Air Group secara luas. Berkaitan dengan pengembangan SDM internal dari Lion Air Group, Fitri Trapsilawati, Ph.D. memberikan informasi mengenai program Master by Research yang ditawarkan oleh Prodi Magister Teknik Industri. Program Master by Research dapat menjadi alternatif bagi staff  Lion Air Group yang ingin mengembangkan potensinya, dengan jumlah SKS yang tidak banyak, kuliah yang dapat dilaksanakan secara bauran, dan penelitian yang berupa permasalahan nyata yang dihadapi oleh staff terkait sehingga akan memberikan insight akademis guna menyusun penyelesaian yang tepat dari permasalahan yang dihadapi. “Lion Air Group dapat melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan awareness mahasiswa mengenai perusahaan, salah satunya adalah dengan memberikan kuliah tamu,” tutur Prof. Budi Hartono, “untuk pengembangan SDM, di Departemen Teknik Mesin dan Industri serta di departemen-departemen lain di Fakultas Teknik memiliki banyak expert di bidangnya masing-masing, sehingga akan dapat sangat membantu dalam pengembangan SDM dari Lion Air Group,” lanjut Prof. Budi. Sebagai tindak lanjut dari penjajakan kerja sama, Lion Air Group akan memberikan undangan bagi instansi-instansi, termasuk Fakultas Teknik UGM, untuk berdiskusi dengan Rusdi Kirana selaku Presiden Direktur dari Lion Air Group pada Rabu (20/03).

Setelah diskusi di Ruang Jepara usai, tamu dari Lion Air Group diajak untuk melakukan tur ke beberapa co-working space yang ada di Gedung Prof. Rooseno Soerjohadikusumo (SGLC) sekaligus mendiskusikan potensi kerja sama dengan Lion Air Group dalam bentuk penyediaan co-working space bagi mahasiswa. Setelah melakukan tur co-working space, tur dilanjutkan dengan meninjau lokasi kuliah tamu dan rekrutmen Lion Air Group bertajuk “Terbang Tinggi, Membuka Peluang Karir Di Industri Penerbangan” dengan pembicara Ir. Ali Hartanto, M.M. (Senior Advisor Human Capital Lion Air Group) yang akan dilaksanakan di Ruang Sidang A-1 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM.

Mahasiswa Teknik Industri UGM Raih Prestasi dalam Ajang “Southeast Product Design Competition” TIOS Atma Jaya 2024

Tim “RENEWvator” dari Program Studi Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada meraih posisi “2nd Winner” dan “Favorite Winner” dalam ajang “Southeast Product Design Competition TIOS (Teknik Industri On the Spot) 2024 yang diadakan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan telah berlangsung dari proses penyisihan pada 15 November 2023 sampai final pada 2 Maret 2024 bertempat di Gedung Bonaventura, Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Tim RENEWvator yang beranggotakan Ellen Hardianti (Teknik Industri 2021), Sinta Retnoningrum Pujanarto (Teknik Industri 2021), dan Kevin (Teknik Industri 2021) dengan  Ir. Ardiyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., AEP, IPM. sebagai supervisor berhasil menjadi salah satu yang terbaik dari 10 tim di babak final yang berasal dari berbagai universitas, seperti UI, ITB, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Maranatha, dan banyak universitas lainnya.

Dengan mengacu pada tema “Automation Design Considering Human Factors in Industrial Engineering” yang ditentukan oleh panitia, Tim RENEWvator mendesain “ENCHOK”, sebuah alat yang berfungsi untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan atau sakit pada otot dan tulang belakang akibat kesalahan posisi fisik saat bekerja. “Tujuan alat ENCHOK ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dengan mengurangi sakit akibat bekerja,” ungkap Ellen. Alat ENCHOK sendiri memiliki 2 mode, yaitu sport dan office, dengan target pengguna dan cara kerja yang berbeda. Untuk sport, target penggunanya adalah industrial athlete, pekerja manufaktur, dan konstruksi untuk mencegah kesalahan postur punggung saat penanganan material guna mengurangi risiko MSD dan low back pain dengan rekaman data dari alat akan dikirimkan ke perusahaan, sedangkan mode office diperuntukkan bagi pekerja kantoran untuk merekam durasi dan posisi punggung pekerja dan mengirim reminder jika sudah terlalu lama duduk di posisi punggung yang salah (setiap 1 jam) dan untuk melakukan stretching melalui gawai dari pengguna. ENCHOK menggunakan sistem IOT yang memungkinkan pemberian data rekaman yang cepat dan tepat serta baterai yang dapat di-recharge sebagai penggerak operasionalnya.

TIOS 2024 menyelenggarakan Southeast Product Design Competition yang mengharuskan peserta untuk mencapai tahap purwarupa desain produk yang sudah berfungsi setelah pada tahun sebelumnya hanya menyelenggarakan lomba esai.  Setelah melewati babak penyisihan, semifinal, kemudian mencapai final, tim peserta melewati proses penjurian dengan penilaian melalui pembuatan poster, pembuatan video untuk diunggah ke kanal YouTube, dan full paper dan presentasi secara luring. “Pertama kali mengikuti lomba desain produk dengan langsung mengimplementasikan ide yang ada merupakan tantangan bagi kami yang harus belajar banyak mengenai ilmu teknologi, terutama tentang penggunaan sensor. Lomba ini juga menjadi pengingat bagi kami untuk selalu menghasilkan inovasi yang terkait dengan perkembangan otomasi industri dan industri 4.0,” tutur Ellen. Sebagai pesan penutup, Ellen mengharapkan akan semakin banyak mahasiswa yang menuangkan inovasi melalui lomba-lomba, dan agar inovasi-inovasi yang sudah dilombakan dapat dikembangkan dalam implementasi produk.

Penulis: Gusti Purbo D. (Humas DTMI FT UGM)

Prof. Kusmono dikukuhkan sebagai Guru Besar Baru Bidang Ilmu Bahan Komposit Berbasis Polimer

Prof. Ir. Kusmono, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bahan Komposit Berbasis Polimer pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM). Dosen Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM dalam pengukuhannya di Balai Senat UGM, Kamis (7/3) menyampaikan pidato berjudul Pengembangan Material Komposit Serat Alam untuk Aplikasi Industri Berkelanjutan.

Dia menyampaikan peluang dan tantangan komposit serat alam di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis, Indonesia sangat kaya akan tanaman penghasil serat alam.

“Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini, hasil hutan non kayu belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari pemerintah,” ucapnya.

Kusmono menilai tanaman non kayu memberikan kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan karena dapat diperoleh serat alam dari tanaman non kayu. Sampai saat ini, serat alam hanya banyak digunakan sebagai bahan tekstil, kertas, seni, dan kerajinan.

“Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, potensi serat alam sebagai pengganti serat sintetis untuk bahan penguat komposit sangat terbuka lebar. Ketersediaan yang melimpah dari serat alam di Indonesia memberikan peluang yang besar untuk pengembangan komposit serat alam sebagai material struktur untuk diaplikasikan di industri otomotif, penerbangan, perkapalan, dan material bangunan,” tuturnya.

Meski begitu serat alam sebagai penguat komposit memiliki banyak tantangan yang membatasi aplikasinya. Tantangan tersebut antara lain ketersediaan dan kualitas serat alam sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain serta sifatnya yang heterogen yang mempengaruhi sifat mekanis serat alam.

Belum lagi adanya perbedaan kompatibilitas antara serat alam yang bersifat hidrofilik dengan matriks polimer yang bersifat hidrofobik sehingga menyebabkan ikatan antar muka yang lemah. Serat alam juga mudah menyerap air dan memiliki kestabilitan dimensi rendah.

Serat alam juga mudah mengalami degradasi akibat perubahan cuaca, bahan kimia, jamur, dan mikroorganisme. Ketahanan terhadap api rendah dan suhu proses produksi menjadi komposit yang rendah (<200°C) karena di atas suhu tersebut serat alam akan mengalami degradasi. Sebagian besar komposit serat alam yang telah dikembangkan menggunakan matriks polimer sintetis yang tidak ramah lingkungan.

“Oleh karena itu, ke depan tantangannya adalah pengembangan biodegradable polymer sebagai matriks komposit serat alam yang ramah lingkungan,” terangnya.

Untuk mengatasi berbagai tantangan seperti di atas, kata Kusmono, berbagai metode telah dan sedang dikembangkan. Pertama adalah dengan melakukan perlakuan permukaan pada serat alam seperti perlakuan alkali, benzoyl peroxide, asetilasi, enzim, dan sebagainya. Perlakuan permukaan ini mampu meningkatkan ikatan antar muka antara serat alam dan matriks.

Kedua adalah dengan menambahkan coupling agent seperti silan dan senyawa kimia yang mengandung maleic anhydride untuk meningkatkan ikatan antar muka antara serat alam dengan matriks polimer non polar. Ketiga adalah dengan metode hibridisasi yakni menggabungkan serat alam dengan serat sintetis seperti serat gelas atau serat karbon yang dapat mengurangi penyerapan air dan meningkatkan sifat mekanis komposit.

“Hibridisasi juga dapat dilakukan dengan menggabungkan serat alam dengan partikel nano seperti nano silica, nano clay, dan nanoselulosa ke dalam matriks polimer yang dikenal sebagai komposit hibrid yang merupakan komposit yang tersusun dari 2 atau lebih material penguat di dalam matriks,” jelasnya.

Keempat adalah dengan penambahan bahan aditif seperti bahan anti oksida, anti hidrolisis, anti UV, dan flame retardant. Metode kelima adalah mengembangkan biodegradable polymer dari biomass. Pengembangan poliester dari biomass ini merupakan salah satu contoh biodegrable polymer yang dapat digunakan sebagai matriks komposit serat alam yang ramah lingkungan.

Biodegrable polymer ini dapat diproduksi oleh mikroorganisme yang secara alami memakan jenis monomer tertentu. Melalui kelima metode di atas maka permasalahan komposit serat alam dapat diatasi dan komposit serat alam diharapkan dapat menggantikan komposit serat sintetis untuk aplikasi material struktur yang berkelanjutan,” pungkasnya.

source: https://ugm.ac.id/id/berita/peluang-dan-tantangan-pengembangan-komposit-serat-alam-sangat-besar-di-indonesia/

Invitation Interview: First Intake of Industrial Engineering IUP 2024

The Department of Mechanical and Industrial Engineering, Faculty of Engineering of Universitas Gadjah Mada (FT UGM) is pleased to announce the successful candidates who have passed the first screening stage for the Industrial Engineering International Undergraduate Program. Enclosed is the list of successful applicants along with the respective application numbers for your reference.

All successful candidates are invited to attend an interview session, as scheduled below:

Date : Saturday-Sunday, March 2-3, 2024
Time : 08.00-15.30 WIB
Venue : Department of Mechanical and Industrial Engineering,
Jl Grafika no 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

Attendance at the interview is compulsory for all eligible candidates. We strongly recommend arriving at the venue at least 60 minutes prior to the scheduled time and ensuring you have all necessary documents and materials prepared for the interview.

Download: document (PDF)

Wisuda UGM Periode II: DTMI Luluskan 41 Mahasiswa Sarjana

Departemen Teknik Mesin dan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati pada Rabu (21/2) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di area parkiran DTMI. Dari total 258 wisudawan-wisudawati Program Sarjana FT UGM, sebanyak 41 lulusan di antaranya berasal dari DTMI FT UGM. Para lulusan bersama orang tua/wali tersebut memadati area parkir setelah menghadiri Prosesi Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode II Tahun Akademik 2023/2024 di Grha Saba Pramana UGM.

Ketua Departemen Mesin dan Teknik Industri, Prof.Ir. Budi Hartono, S.T., MPM, Ph.D., IPU., ASEAN Eng. hadir untuk membuka kegiatan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati DTMI FT UGM. Prof. Budi juga mewakili Departemen memberikan apresiasi bagi wisudawan-wisudawati terbaik dari DTMI.

Dari total 41 lulusan tersebut terdiri atas 27 lulusan Program Studi Teknik Mesin, 14 lulusan Program Studi Teknologi InIndustri. Lulusan terbaik tersebut di antaranya, dari Program Studi Teknik Mesin, Mayradaffa Adyudya dengan IPK 3.74 dan dari Program Studi Teknik Industri Maura Sekar Nurinda dengan IPK 3.84.

FACT 2024: Kolaborasi UGM, SUTD, Industri, dan Komunitas Kampung Terban dalam Mendukung SDGs

Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada bersama Singapore University of Technology and Design (SUTD) kembali menyelenggarakan program Freshmore Asia Cross-curricular Trip (FACT) pada tanggal 2 Januari 2024 sampai 13 Januari 2024. FACT pada tahun 2024 ini mengusung 2 topik, yaitu “Modelling Uncertainty” dan “Designing Energy System”, dengan peserta yang terdiri dari gabungan mahasiswa SUTD, DTMI, dan Departemen Teknik Kimia (DTK).

Berbeda dari dari program FACT sebelumnya di tahun 2023, selain mengikuti perkuliahan dan diskusi di kampus, para peserta juga melaksanakan aktivitas di luar kampus, tepatnya di RW 05 Kampung Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.  Aktivitas yang dilaksanakan oleh peserta meliputi pemodelan sistem panel surya untuk topik Modelling Uncertainty dan instalasi panel surya beserta sistem IoT (Internet of Things) untuk topik Designing Energy System. Panel surya yang telah dirancang pemasangannya sekaligus diinstalasi oleh para peserta nantinya akan bermanfaat bagi keseharian masyarakat RW 05 Kampung Terban, antara lain untuk memenuhi tenaga listrik guna penerangan dan sound system balai pertemuan, tenaga listrik pendorong pompa air, serta tenaga listrik untuk menggerakkan sistem pengolahan air limbah. Hasil pemodelan serta refleksi peserta pasca instalasi panel surya selanjutnya dipresentasikan secara bergilir dan dipilih 1 kelompok terbaik dari topik Modelling Uncertainty dan 2 kelompok terbaik pada 1 lokasi pemasangan sistem panel surya dari topik Designing Energy Data. Pada program FACT kali ini, kedua universitas juga berkolaborasi dengan HCLTech, sebuah perusahaan teknologi yang berdiri tahun 1976 dan berpusat di Noida, India sebagai pendukung dalam penyediaan dan instalasi panel surya beserta sistem IoT.

Penutupan program FACT 2024 dilangsungkan di halaman Masjid Nidaul Jannah yang termasuk dalam wilayah RW 05 Kampung Terban sebagai lokasi utama kegiatan. Acara penutupan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Fakultas Teknik UGM, Prof. Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng.; perwakilan dosen SUTD, Dr. Lee Chee Huei dan Dr. Chee Leong Ching; perwakilan HCLTech, Ralph Lui Chen Lee dan Sharib Anis; dosen-dosen DTMI; ketua RW 05 bersama perangkat dan masyarakat; serta seluruh peserta dari SUTD dan UGM. Setelah dibuka dengan sambutan dari ketua RW 05, tarian tradisional, dan sambutan dari para tamu kehormatan, acara dilanjutkan dengan serah terima dan peresmian fasilitas panel surya dari SUTD, HCLTech, dan UGM kepada ketua RW 05 sebagai inti acara, kemudian dilanjutkan dengan pengumuman kelompok terbaik, tarian flash mob, dan pemberian sertifikat kepada seluruh peserta. “Acara ini memberikan pengalaman yang baik bagi para mahasiswa, sehingga apa yang diperoleh di kelas dapat diterapkan dengan baik,” ucap Dr. Lee Chee Huei dalam sambutannya. Ketua RW 05, Supriyanto, S.Sos., menyatakan bahwa, “masyarakat sangat senang dapat menjadi lokasi kolaborasi antara UGM dan SUTD, dan kami harap program ini dapat berkelanjutan karena manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat.”

Penulis: Gusti Purbo Darpitojati (Humas DTMI FT UGM)