Evaluasi Pemborosan Produksi Serbuk Coklat Griya Cokelat Nglanggeran: Solusi Lean Manufacturing Jessica Tingkatkan Efisiensi

Mahasiswi Program Magister Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) UGM, Jessica Vyanti, melaksanakan seminar hasil penelitian dengan judul “Mengevaluasi Pemborosan dalam Produksi Serbuk Coklat Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing (Studi Kasus: Griya Cokelat Nglanggeran)”. Penelitian ini disusun di bawah bimbingan Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. dan diuji oleh tim akademisi berpengalaman di bidang teknik industri dan sistem manufaktur, yaitu Ir. I Gusti Bagus Budi Dharma, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., Ir. Andi Sudiarso, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dan Ir. Agus Darmawan, S.T., M.S., Ph.D., IPM., ASEAN Eng..

Griya Cokelat Nglanggeran yang berlokasi di Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu penggerak ekonomi desa berbasis agribisnis kakao. Meskipun memiliki potensi besar dalam pengolahan kakao, unit usaha ini menghadapi tantangan dalam bentuk pemborosan produksi yang menurunkan efisiensi, khususnya pada proses pembuatan serbuk coklat.

Melalui pendekatan Lean Manufacturing, penelitian ini memanfaatkan Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM) untuk memetakan keseluruhan proses produksi. Analisis mendalam terhadap aktivitas non-bernilai tambah (Non-Value Added/NVA) dilakukan untuk mengidentifikasi sumber utama pemborosan. Selanjutnya, metode Fishbone Diagram, FMEA-SAW (Failure Mode and Effect Analysis – Simple Additive Weighting), serta Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk menemukan akar penyebab masalah dan merumuskan strategi perbaikan berdasarkan tingkat risiko.

Dari total aktivitas dalam proses produksi, ditemukan sebanyak 97 aktivitas tergolong pemborosan, dan hanya 53 aktivitas memberikan nilai tambah. Jenis pemborosan paling dominan adalah motion dan transportation. ”Setelah implementasi solusi berdasarkan analisis tersebut, waktu total aktivitas non-value added berhasil ditekan dari 5.648 detik menjadi hanya 1.930 detik, menunjukkan peningkatan efisiensi yang signifikan,” papar Jessica.

Penelitian ini tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi Griya Cokelat Nglanggeran, tetapi juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 (Decent Work and Economic Growth) dan poin ke-12 (Responsible Consumption and Production). Dengan mendorong efisiensi produksi dan pengurangan pemborosan, penelitian ini mendukung pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya.

Kontributor: Maryanti, A.Md.
Penyusun: Gusti Purbo Darpitojati, S.I.Kom.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses